Entah, bahagia atau asa? Aku tak peduli, peduliku hanya mencintai. Layaknya kau adalah matahari bagiku, selalu cerah hari ku ketika melihatmu, gulita hilang ketika cahayamu memancar, pun setelah itu perasaanku terbakar.Â
Sialnya, tidak sedikit manusia yang ingin melihatmu terbit dan terbenam. Lagipula, manusia mana pun berhak tuk menikmati indahmu. Memilikimu? Sayangnya, nyaliku tak lebih besar daripada cinta yang telah tertanam.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!