Saat ini masalah kesesuaian antara lulusan perguruan tinggi dengan kesesuaian program studinya masih menjadi pembicaraan yang sangat diperhatikan oleh setiap bidang yang terkait, mulai dari pihak Pemerintah Pusat, Kemendikbud, hingga seluruh Universitas.Â
Dikutip dari laman MPR dijelaskan bahwa Catatan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi menyebutkan hanya sekitar 20% lulusan perguruan tinggi yang bekerja sesuai dengan program studi yang dipelajarinya. Hal itu tentu nya menjadi masalah yang perlu diatasi segera, karena itu akan berdampak pada bertambahnya angka pengangguran.Â
Selain itu, Kesesuaian keterampilan dan pengetahuan yang dimiliki para lulusan perguruan tinggi dengan kebutuhan dunia kerja sangat diharapkan, dalam mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dengan produktivitas tinggi untuk menjawab tantangan persaingan global.Â
Dengan begitu Program Studi Pendidikan Ekonomi Universitas Muhammadiyah Prof. Dr Hamka mengadakan Program Praktik Kerja Lapangan untuk mahasiswa nya agar kompetensi pendidikan ekonomi dapat diterapkan pada Usaha-usaha (instansi) di sekitar. PKL merupakan singkatan dari Praktik Kerja Lapangan.Â
Dalam kegiatan Praktik Kerja Lapangan mahasiswa dapat mempraktikkan teori yang telah dipelajarinya di perguruan tinggi. Setelah itu, mahasiswa diwajibkan untuk melaporkan kinerja dan hasil pekerjaannya selama Praktik Kerja Lapangan. Kegiatan PKL sangat penting bagi mahasiswa. Tujuan pelaksanaan praktek kerja lapangan yakni mahasiswa mampu mengimplementasikan, mengembangkan keilmuan dalam dunia kerja/masyarakat, sesuai dengan kompetensi yang dimiliknya, sehingga dapat menambah pengetahuan, pengalaman, dan keahlian sesuai dengan bidang keilmuannya.
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka dari kelompok 21 yang bernama Galih Tri Hartadi dan Amri Imaadul Haq berkesempatan melaksanakan Praktik Kerja Lapangan di tempat Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yaitu Greenise, tempat usaha tersebut bergerak pada bidang makanan atau lebih tepatnya kue dan brownie.Â
Greenise di mulai pada tahun 2019 oleh An Nisa Maharani (owner/pemilik). Greenise yang bergerak pada usaha kue dan brownie memiliki perbedaan dari usaha kue dan brownie lainnya. Greenise memiliki ciri khas yaitu terdapat beberapa produk kue dan brownie yang vegan (gluten-free dan dairy-free), artinya produk tersebut memiliki tingkat laktosa yang rendah dan tanpa gluten. Sehingga produk vegan Greenise dapat di konsumsi oleh semua kalangan.
Pada hari minggu 16 juli 2023 Galih dan Amri memulai pelaksanaan kegiatan Praktik Kerja Lapangan sebagai konten kreator dengan membuat beberapa kebutuhan promosi melalui alat digital seperti laptop dan smartphone. Â Pada hari itu kami diberikan beberapa pemahaman terlebih dahulu oleh owner, pemahaman tersebut seperti profil dan apa saja produk yang dibuat oleh Greenise.Â
Setelah itu kami langsung diberikan tugas untuk membuat pamflate promosi dan beberapa konten (free july plastic) untuk di instagram, sang owner memberikan tenggat waktu hingga tanggal 26 juli yang kemudian di upload ke instagram. Detail tugas yang diberikan selama itu adalah dua pamflate promosi (vegan brownie beli satu gratis satu dan vegan chocolate cake diskon 10%) serta tiga konten plastic free july (games temukan kata, give away, dan funfact).
Pada hari sabtu 12 agustus 2023 Galih dan Amri memulai kembali membuat pamflate promosi dan konten special hari kemerdekaan Indonesia, sang owner memberikan tenggat waktu hingga tanggal 15 Agustus yang kemudian di upload ke instagram. Detail tugas yang diberikan selama itu oleh owner yaitu dua pamflate promosi dan dua konten hari kemerdekaan (games tebak nama pahlawan dan funfact pahlawan kemerdekaan). Pada proyek ini cenderung lebih sebentar dalam tenggat waktu yang diberikan karena owner menilai kami sudah mampu memahami apa yang diinginkan dan dibutuhkan dalam sebuah pamflate dan konten.