Mohon tunggu...
Galih Saputra Wicaksono
Galih Saputra Wicaksono Mohon Tunggu... Mahasiswa - Fakultas Ekonomi S1 Managemen

(Mahasiswa Universitas Islam Sultan Agung Semarang)

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Bahaya yang Diberikan akibat Sering Mengonsumsi Makanan Kaleng

27 Desember 2021   08:32 Diperbarui: 27 Desember 2021   09:14 539
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

BAHAYA YANG DIBERIKAN AKIBAT SERING MENGONSUMSI MAKANAN KALENG

Pengalengan merupakan metode pengawetan makanan untuk digunakan dalam waktu yang lama dengan pengemasnya dalam wadah yang kedap udara. Makanan dalam bentuk kemasan kaleng sangat membantu kita dalam menyimpan makanan dalam waktu yang sangat lama dan dapat dipakai sewaktu waktu. Penyajiannya yang praktis dengan penyajiannya yang cukup dipanaskan saja sangat disukai oleh kalangan masyarakat. Kita bisa mendapatkan makanan kaleng diberbagai pusat perbelanjaan atau di minimarket terdekat dengan berbagai jenis pengalengan seperti ikan, daging, sayur, bumbu rempah-rempah dan lain sebagainya yang bisa dapatkan sesuai kebutuhan.   

Menurut dr. M. Gizi Karin Wiradarma dari KlikDokter menjelaskan bahwa garam dan gula sering ditambahkan sebagai pemanis pada makanan kaleng. Garam, gula dan pengawet sering ditambahkan ke makanan kaleng dalam batas yang wajar. Namun garam dan gula yang ditambahkan pada makanan kaleng dapat meningkatkan risiko penyakit seperti tekanan darah tinggi. Jika makan terlalu banyak makanan kaleng, risiko obesitas akan meningkat. Tak hanya itu, kelebihan gula dan garam juga bisa mengganggu keseimbangan elektrolit tubuh. Menambahkan gula ke makanan kaleng juga memiliki efek berbahaya dan menempatkan kita pada risiko diabetes atau diabetes tipe 2 dan penyakit jantung. Bagi penderita kedua penyakit tersebut, sebaiknya hindari makanan kaleng agar tidak semakin parah.

Dampak akibat terlalu sering mengonsumsi makanan kaleng

  • Mendorong pertumbuhan sel kanker 

Dikarenakan adanya penggunaan bahan pengawet yang terkandung didalam makanan kaleng menjadikan makanan tersebut tidak baik dikonsumsi dan terlalu banyak mengonsumsi bahan pengawet dapat memicu munculnya sel kanker jika dikonsumsi secara terus menerus menerus.

  • Meningkatan risiko gagal ginjal dan masalah reproduksi

Adanya penggunaan BPA dalam kemasan makanan kaleng menjadi penyebab munculnya berbagai penyakit. BPA atau Biophonel-A adalah bahan kimia yang sering ditemukan didalam produk kemasan plastik maupun kaleng. BPA dalam makanan kaleng berpindah dari lapisan kaleng ke dalam makanan yang ada didaamnya. Untuk itu sebaiknya jangan terlalu sering mengonsumsi makanan kaleng untuk menghindari berbagai bahan kimia didalamnya.

  • Meningkatkan risiko terkena diabetes

Makanan kaleng biasanya mengandung banyak gula dan garam. Hal ini dapat menimbulkan risiko kesehatan bagi kebanyakan orang,  terutama untuk beberapa orang yang memiliki tekanan darah tinggi. Makanan terebut mungkin mengandung gula tambahan yang dapat berbahaya jika terlalu banyak dikonsumsi.

  • Kekurangan gizi

Dalam proses pengalengan makanan biasanya melibatkan panas tinggi, vitamin yang larut dalam air, seperti vitamin C dan B dapat rusak dikarenakan vitamin ini pada umumnya sensitif terhadap panas dan udara.

Tips mengkonsumsi makanan kaleng untuk menjaga kesehatan

  • Tidak terlalu sering mengonsumsi makanan kaleng

Mengonsumsi makanan kaleng sebaiknya cukup beberapa kali saja dalam sebulan. Dan lebih baik mengonsumsi makanan olahan sendiri dikarenakan tubuh kita juga memerlukan nutrisi yang fresh dan mengandung banyak serat dan vitamin. Serta untuk menghindari masuknya bahan-bahan kimia dari makanan kaleng.

  • Mengolah makanan kaleng dengan bahan bahan yang masih fresh

Kita bisa mengolah makanan kaleng bersama beberapa sayur segar lainnya untuk menambah nilai gizi yang dibutuhkan oleh tubuh serta dapat meggurangi kecanduan dalam mengonsumsi makanan kaleng.

  • Memperharikan tanggal kadaluarsa dan label kaleng

Mengecek tanggal kadaluarsa dan membaca label kaleng sangat penting dalam membeli produk yang mengandung bahan pengawet. Hal itu juga dikalukan untuk menghindari hal-hal buruk seperti keracunan dan sakit pencernaan, disarankan untuk membeli makanan kaleng yang sudah berlabel BPOM dan memiliki logo Halal.

Makanan kaleng bisa menjadi pilihan yang bergizi saat makanan segar tidak tersedia. Konsumsi makanan kaleng dalam batas yang wajar tetap dapat dilakukan. Hanya saja, jangan jadikan makanan kaleng sebagai pilihan utama menu harian. Bagaimanapun, makanan segar adalah yang terbaik untuk dikonsumsi.

Penulis :

Galih Saputra Wicaksono, Mahasiswa Fakultas Ekonomi

Meilan Arsanti, S.Pd.,M.Pd. selaku Dosen pembimbing

Universitas Islam Sultan Agung Semarang

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun