Mohon tunggu...
galih prasetyo
galih prasetyo Mohon Tunggu... -

work hard and nothing to loss

Selanjutnya

Tutup

Nature

Tahun 2030 Pulau Jawa Kehabisan Air

6 Juli 2011   13:27 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:53 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Data dari Pusat Pengelolaan Lingkungan Hidup Regional Jawa Kementerian Lingkungan Hidup, menyatakan pada 2030 mendatang Pulau Jawa akan kehabisan air akibat kerusakan lingkungan di Daerah Aliran Sungai (DAS).

Selain itu, maraknya pengalihan fungsi lahan, tekanan politis atas kebijakan Rencana Tata Ruang dan Wilayah sangat mempengaruhi kondisi kekurangan air untuk Pulau Jawa akibat kerusakan lingkungan di Daerah Aliran Sungai (DAS).

Dengan jumlah penduduk sebanyak 163 juta orang dan dengan daya dukung lingkungan yang rusak maka secara terukur kekurangan air benar-benar akan terjadi dalam kurun waktu 30 tahun kedepan.

Beberapa langkah tengah dipersiapkan dalam menghadapi krisis air tersebut diantaranya adalah melakukan perbaikan di 13 DAS di sepanjang Jawa diantaranya Brantas, Serayu, Cisanduri, Cidano dan Jatunselung.

Kerusakan yang paling banyak terjadi terdapat di wilayah Jawa Barat dimana reboisasinya kurang berhasil sehingga kerusakan daerah aliran sungainya tidak dapat dihindari.

Pengaruh penanaman pohon jati di wilayah Jawa juga ikut andil dalam berkurangnya tangkapan air di Pulau Jawa karena secara ekologis pohon jati tidak dapat menyerap air.

Perbaikan di sekitar hulu secara kuantitatif, kualitatif dan kontinuitas menjadi prioritas pembangunan saat ini.

Pekerjaan rumah saat ini adalah melakukan reboisasi di hulu, memperluas tangkapan air, pembuatan sumur resapan, pengelolaan limbah yang berakhir pada pengendalian baku mutu air.

Kendala yang dihadapi saat ini terkait dengan lingkungan hidup adalah pembuatan aturan tentang Tata Ruang yang berlainan sejak tingkat Pusat hingga Daerah.

Perbedaan tata ruang ini telah merusak lingkungan secara langsung sehingga seluruh tangkapan airnya berkurang akibat dialih fungsikan lahannya. (dikutip dari berbagai sumber)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun