Mohon tunggu...
Galih Permana Putra
Galih Permana Putra Mohon Tunggu... logistik di PT. Tunas Mekar Gemilang -

Warga Kota Ciamis | Alumni Universitas Siliwangi Tasikmalaya | Public Health | Bukan sempurna | Hanya bagian dari sempurna | Menyempurnakan dan disempurnakan | \r\n\r\n--www.tulisanrunyam.blogspot.com--

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Cahaya di Sudut Jalan

3 Maret 2016   00:05 Diperbarui: 3 Maret 2016   00:51 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Koleksi Pribadi"][/caption]Hamparan aspal yang menghitam
Menemaniku saat bercengkrama
dengan gulita

Menatap langkah gontai
Menatap sinar yang nanar
Menatap kaki yang gemetar
Menatap tangan yang bergetar

Langkahnya pelan, tak pasti
Seperti langkah mati
Seperti enggan, tapi kencang
Seperti lelah, tapi tegap

Ketika tiba di sudut jalan
Ia berhenti kemudian menatap
Tangannya yang basah oleh embun
Tersorot cahaya temaram lampu sudut jalan

Matanya tak memicing
Matanya tak memejam
Matanya tak berkedip
Kala itu..

Di sudut jalan itu, terdapat cahaya suci
Yang dilindungi embun, dan rintik hujan
Menerangi setiap mahluk
Tanpa membuat silau

Di sudut jalan itu, 
Ia menunjuk, kemudian bergumam,
“Dibalik tikungan itu, 
Ada tempat yang sangat kau rindui
Ada tempat yang sangat berarti”

Rumah…

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun