Mohon tunggu...
jati
jati Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Makna Lambang Kemerdekaan Republik Indonesia Ke 70

13 Agustus 2015   15:07 Diperbarui: 13 Agustus 2015   15:07 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Logo Hari Ulang Tahun (HUT) RI ke-70 dibuat oleh Shafiq Muljanto, seorang Creative Director di Dentsu Strat. Ia pun menceritakan proses pembuatan logo tersebut serta arti di balik logo tersebut.

“Sekitar akhir Desember tahun lalu, CEO kami, Pak Harris Thajeb menghubungi kami untuk menjalankan project negara untuk membuat logo 70 tahun Indonesia merdeka,” ceritanya, lansir mix.co.id.

Kemudian ia pun membuat desain logo HUT RI-ke-70 sekitar dua minggu itu. Setelah itu baru pada Februari lalu ia mendapatkan kabar mengenai terpilihnya logo yang dibuatnya itu.

“Dan kami baru tahu, kalau ternyata pemilihan logo itu ada pitch nya dari beberapa orang. Dan senangnya lagi, logo ini dipilih langsung oleh presiden dan kabarnya dipilih juga oleh panitia hari ulang tahun kemerdekaan Indonesia,” jelasnya.

Shafiq Muljanto pun menjelaskan arti dibalik logo yang dbuatnya itu. Shafiq menjelaskan bahwa ada dua pesan yang ingin disampaikannya melalui logo tersebut. Pesan pertama yaitu menumbuhkan semangat nasionalisme agar dapat memberikan sesuatu kepada negara meskipun itu hal kecil.

“Ide besarnya sebenarnya kami ingin memberikan sesuatu yang simple dan mudah,” jelasnya.

Dan pesan kedua yang ingin dikomunikasikannya adalah agar masyarakat mudah untuk memahami makna logo tersebut.

“Salah satu pesan yang ingin kami sampaikan adalah lewat lambang lingkaran ini, bahwa kerja itu tidak pernah berhenti. Dan ini sejalan juga dengan jargon yang dicetuskan oleh presiden kita, ‘Ayo Kerja’. Terakhir kami tambahkan bayangan itu artinya adalah sebuah perjalanan panjang, 70 tahun,” ujar alumni ITB itu.

Ia pun menilai usia 70 tahun bagi sebuah negara adalah hal yang besar. “70 tahun itu bukan angka yang kecil, bila dibandingkan dengan Uni Soviet saja tidak sampai 70 tahun. Kita jauh lebih sustain dengan segala macam permasalahan, keanekaragaman,” urainya.

Kemudian mengenai komentar miring terhadap logo yang dibuatnya itu, Shafiq tidak mempersoalkan. Justru ia senang jika ada yang mengomentari. Sebab itu membuat sebuah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun