Inovasi menggunakan barang barang bekas di Indonesia sangat bermanfaat sekali bagi manusia dan juga kondisi lingkungan. Dengan berinovasi menggunakan barang bekas di harapkan dapat mengurangi sampah yang seringkali menjadi momok bencana seperti kesehatan manusia dan faktor penyebab banjir.
Sampah dapat diolah atau di daur ulang menjadi barang yang bermanfaat baik dari segi fungsi maupun keindahan, sehingga dapat menghasilkan uang untuk memenuhi kehidupan manusia terutama di tangan orang orang kreatif dan memiliki jiwa seni yang tinggi.
Usaha kerajinan dari barang bekas juga memerlukan modal yang sedikit, dikarenakan menggunakan barang bekas yang sudah dipakai dan mudah dicari dimana mana dan juga mengurangi dampak kelangkaan.
Contohnya adalah berinovasi menggunakan kayu bekas yaitu kayu palet. Kayu Palet adalah kayu bekas pemakaian untuk bantalan atau alas barang pada kontainter di Indonesia lebih terkenal dengan sebutan kayu belanda. Siapa sangka kayu yang semula dianggap bekas dan tidak berguna ini dapat disulap menjadi kerajinan kerajinan yang unik dan bermanfaat contohnya dapat menjadi kerajinan seperti souvenir seperti :
- Gantungan kunci
- Miniatur mainan
- Lampion
- Jam dinding
- Kotak pensil
- Kotak tisu
- Case handphone
- Bingkai foto atau pigura foto
- Ukiran ukiran
Selain itu kayu palet juga bisa dijadikan sebagai kerajinan furniture atau mebel yang bernilai jual tinggi. Contohnya seperti :
- Rak buku
- Rak sepatu
- Lemari
- Hiasan dinding
- Kursi
- Meja
- Jendela
- dan masih banyak kerajinan lainnya yang terbuat dari kayu palet.
Namun dalam proses pembuatan kayu palet sendiri memiliki penanganan khusus karena  kayu palet tidak sekuat kayu jati, kayu pinus dll. Akan tetapi penggunaan kayu bekas ini diharapkan juga menjaga kelestarian hutan di Indonesia akibat dari penebangan pohon yang sembarangan dan juga untuk memenuhi kebutuhan manusia yang tidak terbatas sehingga mengurangi dampak kelangkaan sumber daya alam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H