Kapitalisme adalah ketika struktur ekonomi menempatkan alat-alat produksi sebagai kepimilikan pribadi. Barang serta jasa yang diproduksi juga akan masuk ke dalam keuntungan milik pasar bebas. Dalam pasar bebas, masyarakat bebas menjual milik pribadi mereka tanpa campur tangan pemerintah (Wardhani dalam Dugis dkk 2018). Kapitalisme menggunakan metode produksi sosial, yaitu menggunakan tenaga kerja sebanyak mungkin untuk menghasilkan barang dengan biaya rendah.Â
Paradoks kapitalisme yakni meskipun produksi massal terjadi, hanya segelintir orang yang akan diuntungkan. Para pekerja masih tersingkirkan karena status mereka yang hanya sebagai "buruh" sehingga mereka tidak bisa menikmati keuntungan yang setara dengan sekelompok orang yang diuntungkan. Marxisme menekankan bahwa proletariat dan borjuasi, dua kelompok utama dalam masyarakat kapitalis, selalu berada dalam "konflik kepentingan" dalam kehidupan sosial.
Marxisme telah diimplementasikan melalui praktik perbudakan kontemporer atau modern slave dalam industri fast fashion yang didasarkan pada teori proposisi konflik kelas dimana fenomena ini dilakukan oleh industri besar fast fashion yang menjadi kaum borjuis dan buruh garmen yang menjadi kaum proletar. Ditambah lagi adanya kapitalisme ekploitatif yang didapatkan buruh garmen terhadap tuntutan produksi fast fashion dalam skala besar yang sangat menyengsarakan mereka.Â
Sitasi:
Bali, Ananya, 2021. "Modern Slavery in Fast Fashion Brands" [online]. Dalam https://fashionlawjournal.com/modern-slavery-in-fast-fashion-brands/
Bhardwaj, Vertika dan Ann Fairhust. 2010. "Fast Fashion: Response to Changes in the Fashion Industry". The International Review of Retail, Distribution and Consumer Research, volume 20, nomor 1, hlm. 165-173
International Labour Organization, 2008. Forced Labour and Human Trafficking: A Handbook for Labour Inspectors. Geneva: ILO Publications.Â
Wardhani, Baiq L.S.W., 2016. "Marxisme", dalam Dugis, Vinsensio (ed.), 2016. Teori Hubungan Internasional Perspektif-Perspektif Klasik. Surabaya: Cakra Studi Global Strategis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H