Pada tanggal 16 Januari 2021, Universitas Kristen Duta Wacana melakukan penerjunan mahasiswa mahasiswinya untuk mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik yang ada di Kelurahan Bausasran. KKN Tematik ini merupakan program dari Fakultas Bioteknologi dan melibatkan 4 fakultas, yaitu Fakultas Bisnis, Fakultas Teknik Informasi, dan Fakultas Arsitektur dan desain. Pada kesempatan kali ini, kelompok 5 ditempatkan di KTD Manunggal Lestari. Kelompok 5 beranggotakan 9 orang, yaitu Galih Ernawati, Valentinus, Cindyasthi Wardhani, Elisse Moudy, Michael S G Mahardika, Pascalina K Sarakan, Diana Y Marini, Benediktus P Aji, Brayen Samuel Paendong. Dalam kondisi pandemic covid-19 ini, KKN Tematik di lakukan dengan gabungan antara online dan offline yang tentunya dengan protokol kesehatan. Walaupun banyak kendala yang ada, kelompok 5 tetap memaksimalkan kemampuan dan potensi yang ada.
Program utama yang diusung kelompok 5 adalah penataan kebun sayur terintegrasi dan pembuatan taman apotek mini, serta penataan serta penanaman tanaman di sepanjang jalan masuk gang bausasran. Dikarenakan KTD Manunggal Lestari ini adalah KTD terbaru dan belum memiliki lahan sendiri, maka lahan di jadikan satu di Gerakan Pekarangan Pangan (GPP) yang merupakan lahan utama / lahan Bersama. Selain program utama, juga tedapat program tambahan dari masing -- masing anggota, mulai dari meet pengurus, pembuatan buku administrasi, desain vertical garden, penataan tanaman, pemberian tempat sampah di SD Muhammdiyah Bausasran, edukasi online via youtube, pembuatan kompos, pembuatan media sosial, sampai pembuatan video profil. Dari program -- program tersebut, memiliki tujuan untuk membantu KTD Manunggal Lestari dalam pengelolaan SDM, edukasi khususnya dalam tanaman apotek mini, dan pelopor pembangunan yang diperlukan masyarakat disana.
Tanaman di apotek mini terdiri dari berbagai tanaman yang mudah untuk dicari dan dikelola, seperti tanaman kencur, jahe merah, rosella, telang, kumis kucing, daun sirih, dan banyak lagi. Proses penanamannya di mulai dari pembibitan yang dilakukan selama 1-3 minggu. Setelah itu di lanjutkan dengan pemindahan bibit di polybag kecil, dan proses selanjutnya adalah perawatan yang dilakukan rutin setiap hari mulai dari penyiraman sampai dengan pemupukan. Harapannya, tanaman- tanaman ini dapat dimanfaatkan masyarakat sekitar sebagai obat keluarga (TOGA), bahkan target dari kelompok 5 beberapa tanaman bisa manjadi produk unggulan dari KTD Manunggal Lestari.
Proker online dari kelompok 5 yang bersifat online ada 2 yaitu pembuatan media sosial dan edukasi online. Media sosial dari KTD Manunggal Lestari ada Instagram ( @ktdmanunggallestari ), lalu ada youtube (ktdmanunggallestari). lalu untuk edukasi online terdapat beberapa video tutorial cara membuat teh telang, teh rosella, dan jahe bubuk yang dikemas secara menarik, dan tentunya mudah untuk di terapkan. Alasan memilih 3 tanaman ini dikarenakan tanaman ini sangat mudah untuk di tanam di rumah dan perawatannya pun tidak merepotkan, disisi lain khasiatnya pun bermacam-macam. Kelompok 5 memilih menggunakan media youtube, dikarenakan lebih efisien dan diharapkan bisa membantu mengedukasi masyarakat baik di KTD Manunggal Lestari maupun masyarakat kelompok tani yang lain untuk bersama-sama melek teknologi apalagi pada saat ini yang terdapat pandemic covid-19 yang memaksa semua kegiatan di lakukan secara online.
"Kami mendukung segala program yang dilakukan karena kami yakin akan berdampak positif dan bermanfaat untuk kemajuan KTD Manunggal Lestari" tutur dari Bapak Budi selaku ketua RW dan ketua dari KTD Manunggal Lestari. Dari dukungan pengurus dan masyarakat yang bersama-sama membangun KTD Manunggal Lestari, kelompok 5 yakin dapat menyelesaikan semua program yang dirancang sampai nanti penarikan KKN Tematik di tanggal 28 Februari 2021.
Sebagai penutupan dan penarikan KKN Tematik pada tanggal 28 Februari 2021 di SD Muhammdiyah Bausasran, KTD Manunggal Lestari memamerkan 4 produk unggulannya yang berupa teh telang, teh rosella, jahe bubuk, dan kompos di stand yang sudah di sediakan. Keempat produk ini akan menjadi produk unggulan yang nantinya akan menjadi produk yang dikelola secara berlanjut bahkan bisa di perjualbelikan untuk produksi KTD tersebut. (Galih)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H