Mohon tunggu...
Galih AnggiVadia
Galih AnggiVadia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Profesi saya Mahasiswa di Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Saya adalah seorang mahasiswa di Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung, saya mengambil program studi S1 Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir, sekarang saya sudah semester 6. Saya mendaftar disini dikarenakan saya juga suka atau hobi dalam menulis, saya juga menyukai dunia olahraga

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Proses Terbentuknya Bintang Menurut Sains dan Al-Qur'an

16 Maret 2023   08:01 Diperbarui: 16 Maret 2023   07:59 1123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Menurut sains, bintang terbentuk dari awan gas dan debu yang disebut nebula. Ketika awan gas dan debu ini berkontraksi karena gravitasi, suhu dan tekanannya meningkat, dan pada akhirnya memicu terjadinya reaksi nuklir di pusat nebula tersebut. Proses reaksi nuklir inilah yang memanaskan dan menerangi bintang. Tahapan ini disebut sebagai siklus hidup bintang, yang dimulai dari terbentuknya bintang, melalui tahap-tahap tertentu dan akhirnya mengalami kematian.

Sementara itu, dalam Al-Qur'an tidak dijelaskan secara rinci mengenai proses terbentuknya bintang. Namun, terdapat ayat-ayat Al-Qur'an yang menyinggung mengenai penciptaan bintang oleh Allah, seperti pada Surat An-Nahl ayat 12: "Dan Dia telah menundukkan untukmu malam dan siang, matahari dan bulan; dan bintang-bintang itu tunduk kepada perintah-Nya. Sungguh, pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang memikirkan."

Dalam Islam, penciptaan alam semesta dan segala isinya dianggap sebagai tanda kebesaran dan kekuasaan Allah SWT. Maka dari itu, sains dan Al-Qur'an sebenarnya tidak bertentangan dalam hal proses terbentuknya bintang, karena keduanya sama-sama mengakui bahwa segala sesuatu di dunia ini diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa.

Tentang proses terbentuknya bintang menurut sains, setelah terbentuknya nebula, partikel-partikel gas dan debu dalam nebula mulai saling bertabrakan dan bergabung membentuk bongkahan yang semakin besar dan padat. Ketika bongkahan ini mencapai ukuran cukup besar, gaya gravitasi bongkahan tersebut semakin kuat dan mulai menarik bongkahan lainnya untuk bergabung, membentuk protobintang.

Saat protobintang terus bertambah besar, tekanan dan suhu di intinya semakin meningkat hingga mencapai suhu yang cukup untuk memicu reaksi nuklir. Pada saat itu, protobintang akan menjadi bintang dan memancarkan energi dalam bentuk cahaya dan panas.

Dalam Al-Qur'an, bintang-bintang dianggap sebagai salah satu dari banyak tanda kebesaran Allah SWT dalam menciptakan alam semesta. Banyak ayat dalam Al-Qur'an yang menyinggung keagungan bintang-bintang dan fungsinya sebagai penunjuk arah bagi manusia. Sebagai contoh, pada Surat An-Najm ayat 1-4: "Demi bintang apabila terbenam, tidaklah sesat orang yang mengikuti kesesatan, dan tidaklah mendapat petunjuk orang yang sesat jika mengikuti petunjuk."

Secara keseluruhan, meskipun sains dan Al-Qur'an menerangkan proses terbentuknya bintang secara berbeda-beda, keduanya sama-sama mengakui bahwa alam semesta dan segala isinya adalah ciptaan Allah SWT yang penuh dengan kebesaran dan keajaiban.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun