Mohon tunggu...
galih jati
galih jati Mohon Tunggu... Administrasi - Adventure Tour Guide

Seorang Adventure Tourist Guide

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Menikmati Setiap Letusanmu dengan Tegang dan Bahagia

26 Februari 2018   20:02 Diperbarui: 26 Februari 2018   20:33 418
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gunung Api ini bernama Batutara. Kecanyikan letusannya sungguh memikat hati. Batutara berarti "Batu Api", tepat seperti yang dilakukan oleh gunung ini setiap harinya. Dia melemparkan batu yang membara jauh kelangit dengan diiringi dentuman dan gemuruh letusan. Gunung Batutara adalah gunung api aktif yang terletak sangat jauh ditengah laut. 

Untuk mencapai ke tempat ini dibutuhkan waktu sekitar 7 jam dengan kapal nelayan yang sangat berisik. Yang pasti tidak nyaman dan membuat badan menjadi lemas. Kalau punya kebiasaan mabuk laut, saya sarankan untuk menyewa helikopter atau pakai kapal pesiar yang besar. Lokasi tepatnya adalah di laut Flores, utara Pulau utama Flores. Kalau di Peta, ada satu nama yaitu Pulau Komba. Gunung Batutara adalah puncak tertinggi dari pulau itu. 

Aktivitas vulkanis Gunung Api Batutara adalah letusan-letusan strombolian dengan intensitas kecil dan menengah, namun kadang besar juga.  Jarak interval waktu letusan sangat pendek sekitar 15 sampai 30 menit. Letusan disertai dengan suara dentuman seperti halilintar yang diikuti dengan gemuruh suara jatuhan batu lava ke tubuh gunung. Sore hari, pertunjukan yang sebenarmya baru dimulai. Ini adalah petunjukan kembang api alami yang akan menghibur kita sampai terlelap karena ngantuk. Kadang tengah malah letusan lebih besar, melontarkan lava atau batu pijar jauh ke laut. 

Gunung Batutara
Gunung Batutara
Pulau Komba tidak mempunyai pantai pasir putih halus yang landai seperti pantai Indrayanti di Wonosari. Pantai di pulau ini berkontur kasar dengan batu-batu lava dan batu koral, sungguh sangat tidak nyaman untuk ditiduri. Untuk jalan harus mencari batu yang datar, setabil, dan halus, karena banyak batu kasar yang cukup tajam untuk menggores kulit kaki. Kalau semisal terjadi latusan sangat besar yang tidak diinginkan, yang bisa dilakukan hanya pasrah dan mencari tempat terdekat dimana batu-batu panas itu tidak mendarat. 

Kalau mau berkunjung ke Batutara, tunggu saat gunung ini aktif kembali, karena sejak 2016 aktivitas vulkanis menurun tajam. Sampai saat ini belum ada laporan dari para nelayan kalau gunung ini mengeluarkan api lagi. Nanti bisa hubungi saya kalau mau kesini, tentunya harus disiapkan biaya yang cukup untuk sewa kapal, kru, dan logistik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun