Mohon tunggu...
Galih Andreanto
Galih Andreanto Mohon Tunggu... -

Naionalis

Selanjutnya

Tutup

Politik

Buku Indonesia Negara Merdeka yang Terjajah: Sebuah Pegangan

11 Oktober 2013   20:13 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:40 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13814970122034305438

PERINGATAN: Pelaku atau mantan pelaku tindak pidana korupsi berikut keluarganya tidak dianjurkan membaca buku ini karena dapat menyebabkan jantung berdebar-debar, sulit tidur, sakit hati, dan alergi.

Di saat proklamasi kemerdekaan telah berusia 68 tahun, Indonesia masih saja berkubang terperangkap dalam penjajahan yang sebenarnya makin menjadi-jadi. Perusahaan-perusahaan yg dahulu dinasionalisasi oleh Soekarno, kini berbalik diasingisasi oleh pemerintah hari ini. Investasi asing makin leluasa mengamputasi kedaulatan nasional dan memiskinkan buruh, petani, nelayan, pedagang dan rakyat kecil lainnya. Penjajahan di era kini telah berganti wajah dan modus namun dengan dampak kerusakan yang lebih menyengsarakan bagi rakyat Indonesia.

Kekuatan global sulit dipungkiri telah mendominasi seluruh sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara.  Pada kenyataannya, masuknya Indonesia dalam WTO mengakibatkan terlibatnya Indonesia dalam perdagangan bebas dan liberalisasi. lebih lanjut sejak 1997 Indonesia terus dijejali hutang IMF hingga kita tersandera dan seakan tak berdaya melaksanakan prinsip-prinsip keberdikarian di lapangan ekonomi, berdaulat di bidang politik dan berkepribadian di bidang budaya.

Krisis total ini juga tak lepas dari sumbangsih 32 tahun rezim orde baru yang menancapkan fondasi ekonomi bergaya developmentalisme yg pro-pasar bebas. Pemimpin Orde Baru ala Soeharto secara gamblang mempraktekan persetubuhan antara kekuasaan dan bisnis sebagai upaya penumpukan kekayaan keluarga dan kroni. modus operandi berupa pendirian yayasan serta penyimpangan bisnis adalah corak khas gaya Soeharto hingga mengantarkannya pada koruptor nomor satu dunia.

Kini, hempasan orde baru menjejalkan kita pada penguasaan asing atas cabang produksi yg penting bagi hajat hidup orang banyak. Hampir sebagian besar bumi, air, tambang dan kekayaan alam lain dikuasai oleh perusahaan-perusahaan asing. Hal itu mengakibatkan ketimpangan terjadi dimana-mana, rakyat yang seharusnya menjadi pewaris sah kemerdekaan tak lagi diperhatikan nasib dan hak-haknya. Hutan, Air, Tanah telah habis dikavling oleh pemodal-pemodal rakus lintas bangsa.

Masalah yang tak kalah rumit adalah masifnya praktek Korupsi, Kolusi dan Nepotisme yang merampas hak-hak rakyat Indonesia. KKN menjadi masalah akut yang menyeret sejumlah nama penguasa dan pengusaha di hadapan penegak hukum. Setidaknya ada 144 koruptor yang pernah menjabat di kursi pemerintahan sudah diputus bersalah dan ada 17 Pengusaha yang terbukti melakukan praktek KKN. Namun tanpa hukuman yang tegas praktek-praktek KKN akan semakin membudaya dalam masyarakat kita. Bukan hanya itu, hampir setiap aktifitas kita selalu dilingkupi oleh barang-barang impor. Sungguh menyesakan negara agraris yang subur ini juga mengimpor bahan pangan yang membunuh kemampuan para petani di desa. Niat pemerintah untuk melindungi produk bikinan rakyat juga terbukti nol besar, hal ini dibuktikan dengan menjamurnya ritel modern dan restoran asing yang selalu menjual barang-barang dan bahan pangan impor. bahkan menjamurnya hipermarket, supermarket dan minimarket juga adalah bagian dari pemiskinan struktural para pedagang kecil.

Dampak dari semua kekacauan ini adalah melaratnya Buruh-buruh indonesia karena upahnya tak mampu mengejar kebutuhan hidup yang tinggi. petani terampas tanahnya karena ketimpangan penguasaan tanah dan diserbu investor asing peminat sumber kekayaan alam Indonesia. bukan hal baru lagi jika penguasaan agraria (tanah, hutan, tambang, perairan dsb) yang timpang melahirkan konflik agraria di seluruh penjuru tanah air. Sementara itu pembodohan, pemiskinan dan pengangguran berjalan massif seiring dengan krisis mengakar yang melahirkannya.

Bagaimana tawaran jalan keluar dari segala persoalan yang melanda Indonesia di usia yang kemerdekaan yang telah mencapai 68 tahun ini? Segala penyelidikan persoalan akan dikupas lengkap oleh buku "Indonesia Negara Merdeka yang Terjajah". Dilengkapi pula model rute perjuangan yang akan menjadikan Indonesia kembali kepada cita-cita para pendiri bangsa, yaitu membentuk tatanan masyarakat yang adil dan makmur. Buku ini akan membelalakan mata pembaca dengan suguhan catatan kritis beserta data yang melengkapinya.Rakyat Indonesia tak boleh lagi menutup mata akan segala krisis total yang melanda negeri ini demi keberlangsungan hidup bangsa Indonesia ke depan. Semoga kehadiran buku ini dapat memberi kesadaran luas menjadi panduan bagi masyarakat yang ingin sungguh-sungguh memahami kondisi Indonesia yg dilanda krisis di segala lini, serta dapat secara gotong-royong membangun jalan bagaimana memenangkan perjuangan kemerdekaan yang sejati.

Salam Juang

Galih Andreanto

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun