Mohon tunggu...
KKN MB UIN WS Posko 5
KKN MB UIN WS Posko 5 Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dalam Meningkatkan Moderasi Beragama, Mahasiswa KKN UIN Walisongo Semarang Posko 5 Adakan Seminar Moderasi Beragama Pada Anak SD Kelurahan Patemon

5 Agustus 2024   23:20 Diperbarui: 5 Agustus 2024   23:20 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi Seminar Moderasi Beragama Mahasiswa KKN UIN Walisongo Semarang Posko 5

Mahasiswa KKN UIN Walisongo Semarang Posko 5 gelar seminar moderasi beragama pada kalangan anak SD untuk meningkatkan karakter toleransi beragama, pada Senin (5/7/2024).

Seminar Moderasi Beragama ini dilaksanakan di SDN 1 Patemon yang ditujukan untuk murid-murid kelas 6. Seminar ini dilaksanakan agar anak-anak sekolah sudah melek dan mengerti tentang pentingnya bertoleransi dalam beragama.

Saat ini banyak dari kalangan masyarakat baik dari anak-anak hingga dewasa yang masih kurang memiliki jiwa toleransi terhadap sesama. Sikap intoleran dalam beragama terjadi tidak hanya dari pihak mayoritas ke minoritas, tetapi juga terjadi pada pihak minoritas. Contoh dari sikap intoleran tersebut yaitu seringnya terjadi rasisme dari antar pemeluk agama.

Melihat masalah dalam toleransi bergama di kalangan masyarakat membuat Mahasiswa KKN UIN Walisongo Semarang Posko 5 tergerak untuk membuat Seminar Moderasi Beragama untuk meningkatkan toleransi di kalangan masyarakat mulai dari anak-anak sekolah.

Seminar ini dipandu oleh moderator dari salah satu anggota KKN UIN Walisongo Semarang Posko 5 yaitu Nabila Warda dan dipimpin oleh pemateri dari Koordinator Desa KKN UIN Walisongo Semarang Posko 5 yaitu Khadafi Wijaya.

Dalam seminar tersebut Khadafi Wijaya selaku pemateri memaparkan materinya tentang Moderasi Beragama dengan menjelaskan bagaimana cara kita bersikap dalam menerima perbedaan antar sesama.

"Kita sebagai manusia yang bermacam-macam dalam beragama tidak boleh mengejek atau mengucilkan satu sama lain, karena pada dasarnya kita ini Bhinneka Tungga Ika yaitu walau berbeda-beda tetapi tetap satu" Ujar Khadafi Wijaya sepaku pemateri sekaligus Koordinator Desa KKN UIN Walisongo Semarang Posko 5.

Dengan demikian, kita sebagai masyarakat Indonesia yang sangat beragam suku, agama, bahasa, dan lain sebagainya seharusnya menjadi satu kesatuan yang memiliki jiwa toleransi tinggi antar sesama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun