Sudah menjadi hal yang umum ketika listrik mati, lampu padam, kota menjadi gelap dan semua terasa mati secepat kilat ujung-ujungnya adalah PLN yang disalahkan. Tidak hanya disalahkan, bahkan di caci habis-habisan “ PLN bagaimana sich kerjanya? Gak becus banget” seloroh salah satu seorang yang tidak bisa disebutkan namanya.
Jika kita karyawan PLN tentu hal itu sangat menyakitkan hati, tidak enak banget di dengar dan bikin emosi juga. Bagaimanapun juga kita telah bekerja keras ternyata hasilnya tidak maksimal. Padahal mati listrik itu juga lebih banyak karena faktor alam, entah disambar petir, hujan yang sangat deras atau mungkin gangguan makhluk hidup.
Sementara orang tidak mau tahu, apapun alasannya jika listrik mati maka bisa dikatakan mati semua kehidupan, dimana-mana gelap, sulit untuk aktifitas bahkan bagi mereka yang sedang berjualan menjadi kerepotan.
Bagi orang tetap berfikiran PLN lah yang bertanggung jawab, karena mereka merasa sudah bayar dan tidak pernah terlambat. Sementara karyawan yang pada hari itu piket di kantor jaga harus segera bergegas bertindak, belum lagi kalau lagi kurang enak badan, lagi enak-enaknya makan atau sedang menikmati minuman hangat, menyamankan diri karena seharian sudah bekerja, harus segera bergerak untuk mencari masalah dan membuat terang kembali.
Kondisi itu ditambah menjadi parah ketika keluhan orang terhadap PLN menjadi hal yang turun temurun ke anak dan generasi muda saat ini. Mereka jadi tidak berfikir bijak dan tidak dewasa, pokoknya listrik padam karyawan PLN lah yang disalahkan.
Maka saya berpesan pada saya sendiri dan seluruh karyawan PLN di Indonesia, tetaplah bersabar dalam bekerja, orang lain tidak tahu bagaimana pekerjaan kita, tidak tahu apa yang kita lakukan dan tentunya tidak tahu resiko apa yang kita dapatkan.
Biarkan orang berkata apa, karena tugas dan pekerjaan kita adalah melayani mereka, kita bukan pejabat tinggi tapi kita juga bukan pekerja rendahan, kita adalah pejuang untuk menerangi negeri ini, kerja nyata untuk Indonesia yang lebih terang.
Dengan terang itu semua akan menjadi mudah, semua akan menjadi lancar, semua akan menikmati kenyamanan yang membuat hati mereka bahagia.
Memang sangat betul sekali, pekerjaan kita adalah kenyamanan hati mereka, maka teruslah berjuang walaupun hasilnya kadang tidak maksimal, walaupun lembur pulang pagi, walaupun meninggalkan keluarga tercinta, tinggalkan kenyamanan diri, tinggalkan kesedihan hati, ikhlaskan demi teranya negeri ini.
Sungguh Tuhan tidak tidur, sekecil apapun perjuangan kita selalu dilihatNYA, setetes keringat yang keluar dari kepala kita tidak akn pernah terlewatkan sedikitpun.
Terjaga di ruang dingin dengan suara deru mesin