Kendala pertama yang sering dialami oleh Warung Bakar Adifa ini adalah sepinya pengunjung di hari-hari efektif seperti senin-jumat. Pendapatan warung bakar Adifa meningkat hanya dihari-hari dan moment tertentu. Ketika ramai pengunjung, pendapatan rata-rata yang diperoleh oleh pemilik sebesar Rp. 3.000.000, namun ketika sepi pengunjung, pendapatan kurang lebih hanya sekitar Rp.500.000 hingga ke bawah. Kendala kedua ketika tidak ada nelayan yang bekerja, akan menyulitkan pemilik untuk mendapatkan stok seafood.Â
Solusi dari kendala-kendala tersebut yaitu, biasanya pemilik warung Adifa akan mengupload atau mengunggah foto menu-menu olahan makanan yang ada di warung bakar Adifa melalui instastory, Whatsapp, dan media sosial lainnya. Sehingga pelanggan yang menyimpan nomor mereka dapat melihat dan kemudian tertarik untuk membelinya dan menerima sistem pemesanan (By Order). Solusi yang kedua, yaitu biasanya pemilik warung Adifa ini akan menyetok ikan di lemari pendingin atau freezer ketika tidak ada nelayan yang bekerja. Sampai saat ini, pemanfaatan sumber daya alam masih terus dilakukan oleh pemilik UMKM tersebut.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H