Sikap tidak jujur bisa terjadi antara anak kepada orang tua, murid kepada guru, mahasiswa kepada dosen, pemerintah kepada rakyat atau sebaliknya. Orang kaya berpura-pura jadi pengemis. Anak ingin nilai baik, tetapi pakai cara mencontek. Mahasiswa ingin cepat lulus tetapi melakukan plagiasi karya orang lain. Calon anggota dewan memakai ijazah palsu dan uang suap untuk syahwat politiknya, dan lain-lain.
Sikap jujur adalah sikap berkata apa adanya tanpa ditambahi maupun dikurangi. Sikap jujur untuk sekarang sulit ditemukan. Terdapat pepatah "mencari orang jujur lebih susah daripada mencari orang pintar". Makanya di Republik ini, tidak sedikit yang korupsi adalah mereka justru yang berpendidikan tinggi. Budaya hipokrit yang merajalela sebagai bukti bahwa perilaku tidak terpuji telah menjamur di negeri ini.
Perilakunya jujur menandakan seseorang memiliki kelas sosial dan martabat tinggi. Seperti nabi yang disegani penduduk Makah Madinah karena memiliki sikap Shidiq. Nabi dipercaya para sesepuh Kota Makah untuk meletakkan Hajar Aswad lantaran kejujuran nya. Artinya orang memiliki sikap jujur, akan dipercaya oleh banyak orang.
Dalam pitutur Jawa juga ada istilah "sopo sing ora jujur bakal ajur". Kalau mau mujur, luhur, dan drajatnya tidak luntur ya jujur. Bohong hanya boleh dalam tiga hal, yakni perang, islah, dan dusta suami terhadap istri atau istri terhadap suami.
Orang yang tidak jujur disebut pembohong atau pendusta. Biasanya sekali berbohong akan menjadi kebiasaan, karena satu kebohongan akan menimbulkan kebohongan baru lagi. Wiyono (2020), Jujur akan membuat hati mati dan orang lain celaka. Hal itu terbukti saat 46 tenaga kesehatan di RSUP Karyadi terpapar covid akibat ketidakjujuran seorang pasien. Dan masih banyak contoh yang lain.
Walaupun sulit, bukan berarti jujur tidak bisa dilatih. Salah satu upaya untuk membiasakan perilaku jujur adalah dengan berpuasa. Kenapa puasa bisa dijadikan sarana untuk melatih sikap jujur? Karena ibadah puasa bersifat Sirriyah (rahasia). Hanya Allah yang tahu bahwa seseorang itu sedang berpuasa atau tidak. Walaupun orang itu ngumpet-ngumpet untuk makan, Allah maha tahu segala sesuatu. Oleh sebab itu, pahala puasa diberikan secara langsung dari Allah. Semoga Ramadan tahun ini, mampu mendidik diri kita menjadi pribadi yang  jujur dalam kehidupan sehari-hari. Aamiin.
Yogyakarta, 21 April 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H