Mohon tunggu...
Galeh Cahya Ramadhan
Galeh Cahya Ramadhan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa (43222010016)

Ingin menjadi manusia yang berguna

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Diskursus Gaya Kepemimpinan Visi Misi Semar pada Upaya Pencegahan korupsi

12 November 2023   04:45 Diperbarui: 12 November 2023   04:45 344
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.canva.com/design/DAFz4pIm9es/sQoZdGKTR5LgO6F-BCwTYw/view?utm_content=DAFz4pIm9es&utm_campaign=designshare&utm_medium=link&utm_source=edito

Nama : Galeh Cahya Ramadhan

NIM : 43222010016

Jurusan : Akuntansi

Mata Kuliah : Pendidikan Anti Korupsi dan Etik UMB

Dosen Pengampu : Apollo,Prof.Dr,M.Si.Ak

Universitas Mercu Buana

DISKURSUS GAYA KEPEMIMPINAN VISI MISI SEMAR PADA UPAYA PENCEGAHAN KORUPSI

SEMAR

Pada mitos Jawa telah ditemukan dua versi yang menceritakan asal-usul Semar adalah sebagai berikut : Versi pertama, menyebutkan bahwa surga (langit) dan bumi dikuasai oleh Sang Hyang Wenang berputra satu bernama Sang Hyang Tunggal yang kemudian menikahi Dewi Rekatawati adalah putri kepiting raksasa bernama Rekatama. Pada suatu hari, Dewi Rekawati bertelur dan seketika telur tersebut terbang ke langit menuju ke hadapan Sang Hyang Wenang.Setiba di hadapan Sang Hyang Wenang, telur menetas dengan sendirinya dan berwujud tiga makhluk antropomorfis yang langsung muncul dari Kulit Telur bernama Tejamantri, Putih Telur bernama Ismaya dan Kuning Telur bernama Manikmaya. Lalu Sang Hyang Wenang mengganti nama nama mereka, Tejamaya menjadi Togog, Manikmaya menjadi Bathara Guru, sedangkan Ismaya menjadi Semar. Lalu yang kedua, menyebutkan bahwasanya alam semesta muncul sebagai sesuatu yang tercipta sekaligus. Diceritakan, sebutir telur yang dipegang Sang Hyang Wenang menetas dengan sendirinya dan terlihatlah langit,bumi, dan cahaya atau Teja serta dua makhluk antropomorfis yaitu Manik dan Maya.Transformasi yang terjadi dari Putih Telur bernama Maya lalu disebut Semar dijadikan sebagai pemelihara dan pelindung bumi atau dunia.

Semar dalam pandangan orang Jawa adalah salah satu dari tiga tokoh pertama yang diciptakan oleh Dewa Awang Uwung (Dewa Alam Kosong) sebagai tokoh simbolik istimewa karena tokoh ini mempunyai kaitan yang menarik dengan berbagai nilai dan kepercayaan dalam kebudayaan Jawa. Arti semar akan dikupas melalui pengamatan perilakunya dalam konteks lakon wayang Jawa dengan menyajikan hipotesis bahwa nilai kekuatan Semar terletak pada kepemimpinannya yang bijaksana mencakup sifat tidak mementingkan egonya dan keyakinan tentang pentingnya suatu keadilan. Dimana kebijaksanaan tersebut lahir atas pemahaman prinsip universal mengenai adanya beragam organisme yang saling ketergantungan satu dengan yang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun