Mohon tunggu...
Eunike TirzaK
Eunike TirzaK Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Suka rebahan, tapi imajinasi jalan ke mana-mana

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Kajian Analisis Wacana Tekstual dan Kontekstual Abad 21

26 Juni 2024   12:08 Diperbarui: 26 Juni 2024   16:08 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Wacana merupakan bagian dari masyarakat. Meskipun waktu berlalu dan zaman berubah, hubungan antara wacana dan masyarakat tetap sama.

Perlu diingat lagi, wujud wacana ada empat macam. Pertama, teks. Kedua, ucapan. Ketiga, lakon. Kemudian bentuk yang terakhir adalah artefak.

Abad 21 adalah era digital. Akses terhadap informasi dan komunikasi memang sangat mudah. Ketika teknologi belum maju sepesat ini saja, wacana dapat ditemukan di mana-mana. Apalagi di masa sekarang.

Banyak hal bisa dijadikan bahan kajian tentang analisis wacana. Objek-objek yang sering kita temukan, seperti papan reklame, spanduk, dan poster promosi dapat dianalisis; baik dari struktur tekstual maupun kontekstualnya. Bahkan sebatas percakapan atau dialog pun bisa dikaji.

Kalau bahan kajian di abad 21 sih jangan ditanya. Banyak contohnya.

Para pengguna media sosial misalnya. Mereka bisa mengamati postingan-postingan yang diunggah orang lain, seperti foto dan video, cuitan Twitter atau X (kalau belum diblokir), caption Instagram ataupun Facebook, serta komentar-komentar warga internet (mau yang baik atau yang julid).

Atau para konsumen yang berlangganan layanan streaming, seperti Netflix, Disney+ Hotstar, HBO, dan Amazon Prime. Film-film jadul sampai yang baru rilis maupun series-series produksi dari dalam negeri maupun mancanegara.

Drakor, drachin, dorama, sampai western bisa dianalisis juga. Penonton setia aplikasi Chrunchyroll dan Bstation dapat memanfaatkan berbagai judul anime sebagai bahan kajian.

Iklan, siaran radio, podcast ... dan masih banyak lagi.

Tinggal pilih saja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun