Mohon tunggu...
Galaxi2014 Okepunya
Galaxi2014 Okepunya Mohon Tunggu... -

Galindra Cakra Setiaji , Anak Gunung yang datang ke Ibukota karena ingin melihat Indonesia Lebih Baik Lagi.\r\n\r\nFollow me @Galaxi2014

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Munarman, TV One, dan Kompasiana

1 Juli 2013   15:29 Diperbarui: 24 Juni 2015   11:10 656
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Nama Munarman langsung ngetop di seluruh Indonesia gara-gara tingkah anarkis yang ditunjukannya di sebuah siaran langsung Apa Kabar Indonesia di Tv One.
Ratusan ribu orang langsung memprotes tindakan memalukan dari tokoh ormas yang identik dengan kekerasan. Munarman semakin memperjelas karakter dari FPI, Ormas yang menggadangkan perjuangan Islam tapi sering melakukan kekerasan yang jauh dari sifat Islam.
Tapi disisi lain ribuan orang juga membela Munarman. Mereka membela karena Thamrin Tagola juga tokoh yang kontroversial karena pernah menghina suku Dayak. Sebagian lagi dari mereka membela Munarman yang dikatakan sebagai sikap tokoh yang apa adanya dan keukeuh dengan perjuangannya.
Memang sudah biasa di masyarakat kita selalu ada yang pro dan kontra menanggapi suatu peristiwa.
Berikutnya disamping kedua kelompok diatas banyak juga dari masyarakat kita yang malah menyalahkan TV One. Stasiun TV tersebut dianggap menayangkan program yang tidak mendidik. Sebagain lagi mengatakan Director dari program itu bodoh karena seharusnya bisa memprediksi bila orang seperti Munarman ditampilkan di TV (siaran langsung)bisa jadi akan terjadi yang demikian.
Ya begitulah suara-suara dari para pengamat.
Disisi lain fenomena membiarkan perang dua kubu masyarakat yang pro dan kontra terhadap suatu peristiwa sering terjadi di Kompasiana. Dari perang kubu PSSI dan KPSI, perang kubu Jokowi dan Foke, Fatin dan Rosa, dan juga PKS Lover dan anti PKS.
Kompasiana nyata-nyata membiarkan yang pro dan kontra saling memaki mengeluarkan kata-kata kasar. Berbeda dari ibunya Kompas.com yang selalu memoderasi komentar-komentar pembaca, Kompasiana seolah-olah membiarkan yang pro dan kontra saling memaki.
Akun-akun tuyul dibiarkan meraja-lela mengganggu mereka yang serius menggunakan media ini sebagai ruang opini dan sharing.
Slogan Rumah Sehat maupun Slogan Sharing Connecting tidak terwujudkan dengan kondisi ini.
Memang semua ini terjadi baik di Kompasiana dan TV One hanya bisa diselesaikan oleh pengurusnya.
So masyarakat memang terkondisi hanya untuk bisa menonton dan menilai saja.
Salam.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun