Mohon tunggu...
Galaxi2014 Okepunya
Galaxi2014 Okepunya Mohon Tunggu... -

Galindra Cakra Setiaji , Anak Gunung yang datang ke Ibukota karena ingin melihat Indonesia Lebih Baik Lagi.\r\n\r\nFollow me @Galaxi2014

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Membuat Kompasiana Lebih Berkualitas

10 Agustus 2014   21:02 Diperbarui: 18 Juni 2015   03:54 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Terus terang saja ini adalah tulisan curhat karena berkali-kali kecewa pada saat browsing Kompasiana. Sebenarnya atau biasanya ane mampir ke Kompasiana dengan 2 alasan yaitu alasan pertama, ada satu tulisan yang baru ane buat dan ingin dipublish di Kompasian dan alasan kedua adalah sekedar mampir dan ingin mencari informasi apa-apa yang baru yang ditulis para kompasianer.

Ya pasti kalau mampir untuk membaca-baca tentu berharap akan menemukan tulisan yang menarik, yang inspiratif, yang actual dan membuka wawasan baru.

Jujur saja bahwa kolom pertama yang dituju adalah Trending Articles.Mengapa bukan HL? Alasannya selama lebih setahun belakangan ini yang ada di kolom HL biasanya bukan tulisan yang menarik lagi.

Tapi sebelumnya ane mau tegaskan bahwa Curhat ini tidak ada hubungannya dengan tulisan ane yang masuk HL atau TA. Faktanya bahwa tulisan ane sudah sering masuk HL dan TA dan itu ane anggap biasa saja karena lebih banyak lagi Kompasianer baik senior maupun yunior yang lebih banyak dapat hal tersebut.Lagipula karakter ane dalam menulis lebih cenderung menulis “suka-suka gue”. Ane menulis dengan bahasa ane sendiri dan sudut pandang ane sendiri. Kadang kalau lagi emosi ya ane tuangkan dalam tulisan itu. Mungkin bahasa umumnya adalah Menulis Bebas. Bebas dengan ekpresinya, bebas dengan ejaannya, bebas menggunakan istilah sendiri dan lainnya.

Yang penting tulisan ane jadi dan dipublish. Meskipun dengan gaya sesuka hatitapi tulisan itu sudah menjadi suatu artikel yang bercerita maka ane sudah cukup puas.Yang pasti dengan ejaan sesuka hati, perbendaharaan kata sesuka hati dan opini sesuka hati membuat tidak mungkin Admin mengganjarnya dengan HL ataupun TA. Tapi kadang juga dengan tulisan sesuka hati itu lolos juga menjadi TA atau HL. Hehehee… (sebenarnya ane yang error atau Admin yang error ya?).

Kembali ke Laptop.

Betul bahwa selama 1 tahun lebih menggauli Kompasiana membuat ane jarang sekali membaca tulisan-tulisan HL. Kenapa begitu?Kasih tau nggak yaa? Heheee..Begini masbro alasannya :

Menurut ane, Selayaknya HL adalah tulisan terbaik dan paling berkualitas diantara tulisan-tulisan yang dipublish para kompasianer dalam 1 hari terakhir. Pertanyaannya adalah Benarkah yang menjadi HL saat itu adalah tulisan yang terbaik pada saat itu? Bukan saudara-saudara.

Menurut pendapat dan kesimpulanane biasanya HL ditentukan oleh Admin dengan beberapa alasan. Antara lain : a). Membagi Jatah HL untuk Kompasianer yang rajin menulis. b). Memang ada tulisan yang benar-benar memiliki Substansi Aktual pada saat itu dan baik dalam kualitas penyajiannya. c).Menempatkan tulisan Kompasianer yang menjadi Favorit dari Admin dan d) Alasan lain sesuai kebijaksanaan/ kepentingan Kompasiana sendiri.

Dengan begitu dari poin A,B,C dan D yang lebih dominan adalah 3 poin (A,C,D) yang cenderung atau berkorelasi terhadap subjektivitas Admin untuk menilai dan menempatkan tulisan tersebut sebagai HL. (jiah pake istilah tinggi).

Itulah yang membuat tulisan HL menjadi sering mengecewakan ane sehingga malas mengklick tulisan HL.Nggak tau deh kalau kompasianer lain atau pengunjung lainnya kecewa atau tidak. Yang pasti faktanyaselama setahun terakhir Tulisan HL jauh lebih rendah hit pembacanya dibanding tulisan TA. Bener nggak tuh? Hehehee..

PERTINYIINNYI Kemudian, Tukul Mode On

Dan ternyataaa. Saat ini ane juga mulai sering kecewa dengan tulisan-tulisan yang ditempatkan oleh Admin sebagai Trending Articles.Sudah capek-capek menyisihkan waktu dan mengisi pulsa modem untuk membuka Kompasiana, ternyata begitu membaca 2-3 tulisan di TA semuanya tidak menarik.

Bayangkan saja dari ratusan hingga ribuan tulisan per hari yang diseleksi oleh Admin dan5 diantaranya ditempatkan di posisi TA ternyata hampir semua Tidak Asyik Untuk Dibaca.

Seperti yang terjadi di kolom HL, kembali lagi ke factor : Ingin Membagi Kekuasaan ups salah.Ingin membagi posisi TA kepada beberapa kompasianer menjadi factor utama dari Admin dalam menentukan posisi TA dari sekian ratus tulisan dalam sehari-harinya.

Trending Articles seharusnya diisi oleh Tulisan yang sedang menjadi Trending Topics di berbagai media selain tulisan itu harus Berkualitas dan Menarik. Tetapi yang terjadi menurut ane adalah dari 5 tulisan yang masuk di posisi TA, biasanya 3-4 tulisan yang ada bukan Tulisan yang Trending Topic melainkan hasil dari bagi-bagi Kekuasaan TA dan Hasil dari VoteKompasianer Favorit versi Admin.

Inilah yang mengecewakan ane sesungguhnya. Dimana saat ane mampir ke Kompasiana dan berharap membaca suatu tulisan yang inspiratif, suatu tulisan yang actual ataupun menarik dalam penyajiannya ternyata tidak mendapatkannya.

Ane berani menyimpulkannya juga dengan fakta bahwa sering terjadi tulisan-tulisan yang tidak masuk Highlight apalagi Trending Acrticles ternyata lebih banyak hit pembacanya daripada yang nongkrong di TA.Ini fakta loh !Lalu Salahnya dimana kira-kira?

Penyebabnya ada 2 yaitu : Judul tulisan yang berada di pinggir kiri tersebut memang heboh atau nama Kompasianer yang menulisnya memang dikenal memiliki tulisan yang berkualitas / tulisan yang menarik untuk dibaca.

Okeylah bahwa dengan tulisan dengan judul heboh mendapatkan hit pembaca lebih banyak dari yang di posisi TA. Akan tetapi bila tulisan itu hanya sekedar heboh pada judulnya biasanya yang terjadi adalah : Tidak ada komen sama sekali atau Banyak komen yang menyerang tulisan tersebut.

Akan tetapi bila ada tulisan di pinggir yang ternyata lebih banyak hit pembaca daripada yang ada di TA, begitu juga ternyata banyak komentar yang cerdas dan mendukung tulisan tersebut dan ditambah begitu banyak Vote Aktual, menarik dan lainnya, maka ini membuktikan bahwa posisi TA yang ada tidak terlalu digubris oleh pengunjung Kompasiana maupun Kompasianer yang ada.

Kalau yang seperti ini sering terjadi, maka apa gunanya TA dan HL? Heheheee..

Jangan salahkan kalau ane dan kompasianer-kompasianer lainnya jadi ogah mengclik tulisan TA dan HL. (ini jangan dibilang ancaman loh!). ahahaha.. pisss Admin jangan marah.

Dan ini sarannya :

1.Sebaiknya posisi HL dan TA dikembalikan lagi kepada essensinya. Admin silahkan saja mempunyai kebijaksanaan khusus untuk melakukan penetrasi ke posisi HL dan TA tetapi sebaiknya tidak dilakukan setiap hari.

2.Kalau bisa posisi HL dan TA tidak sering digunakan untuk membagi-bagi / menghadiahi Kompasianer karena sering menulis di Kompasiana.

3.Sebaiknya Admin tidak memiliki Kompasianer Favorit. Tidak perlu disebut ada beberapa Kompasianer Favorit yang tulisannya dibaca sepintas oleh Admin langsung digeser ke posisi TA.

4.Sebaiknya Admin tidak terpengaruh oleh Bio Data Kompasianer yang terlihat sepertinya hebat dan menempatkannya dalam jajaran Kompasianer berkualitas. (kecuali memang kompasianer tersebut adalah tokoh public yang memiliki nilai jual untuk Kompasiana).

5.Sebaiknya Admin memberi hadiah/ penghargaan buat Kompasianer yang rajin menulis dengan memberi Vote Aktual yang banyak saja dan tidak usah ditaruh di TA. Admin tentunya punya banyak teman-teman kompasianer. Tidak ada salahnya mereka diminta bantuannya dengan memberi banyak Vote sehingga tulisan itu masuk dalam kolom Ter ter ter.Ini tentu lebih bijaksana.

6.Pasti ada cara lain yang dapat digunakan oleh Admin agar HL kembali menjadi diminati pengunjung. Begitu juga dengan TA. Minta masukan dari kompasianer-kompasianer yang ada tentu juga tidak salah.

7.Sebaiknya tulisan ane ini ditaruh di HL atau TA supaya ane rajin lagi ke Kompasiana. Hahahaaa.. pisss yang poin ini cuman becanda ajah.

Gitu aja deh, Salam Blogger

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun