Mohon tunggu...
Galaxi2014 Okepunya
Galaxi2014 Okepunya Mohon Tunggu... -

Galindra Cakra Setiaji , Anak Gunung yang datang ke Ibukota karena ingin melihat Indonesia Lebih Baik Lagi.\r\n\r\nFollow me @Galaxi2014

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Yusril Ihza Mahendra Ketakutan Dibully Pendukung Jokowi

18 Agustus 2014   20:05 Diperbarui: 18 Juni 2015   03:13 869
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1408341780383788044

PERSETERUAN ANE DENGAN PROF. YUSRIL

Jiah, ane kayak celebrities aja berseteru dengan orang Top. Hehee. Tapi ini beneran terjadi ane di skak oleh Prof Yusril Ihza mahendra di Twitter. Mau tau ceritanya kan?Panjang loh ceritanya. Wokehlah langsung ke TKP.

Berawal dari ane browsing-browsing internet hariSabtu kemaren (16/8). Dan baca-baca berita di yahoo, di Tribunenews dan Republika. Ane ketemu dengan topic berita seputar Kesaksian Saksi Ahli di Sidang Gugatan PHPU di MK, yaitu Yusril Menantang MK agar Berani Seperti MK Thailand.

Jidat ane langsung berkerut membaca judulnya. Dan setelah membaca isinya (isi sesuai konteks judul), langsung ane berpikir dan bertanya-tanya dalam hati. Kenapa si Profesor seolah-olah memprovokasi MK kita agar bertindak seperti MK Thailand? Apa alasannya dan apa tujuannya? Dan kalau dipikir-pikir kondisi politik Thailand dengan Indonesia kan jauh berbeda.Bukankah Pemilu di Thailand benar-benar curang? Kondisi politik kacau, Pemimpin Nasional diganti berkali-kali, Demo besar-besaran terjadi berkali-kali hingga Militer dan Raja Thailand turun tangan. Dengan kondisi begitu tentu ada alasan yang kuat dari MK Thailand membatalkan Pemilu disana.

Sementara di Indonesia selama belasan tahun kondisi Negara aman terkendali. Di Pilpres 2014 sendiri seluruh masyarakat Indonesia juga menyaksikan sendiri bagaimana KPU begitu transparan melaksanakan Pemilu. Kalau ada tuduhan Curang dari Prabowo, bukankah itu belum terbukti.

Dengan pernyataan Yusril menantang MK tersebut secara tersirat Yusril sudah berasumsi telah terjadi Kecurangan pada Pilpres. Mungkin yang dimaksud Yusril tentang DPKtb. Tapi apa iya karena masalah DPKtb sajaKPU sudah dinyatakan curang oleh Yusril? Kalau memang DPKtb bermasalah, kenapa DPKtb pada Pileg 2014 tidak dipermasalahkan oleh Yusril?

Tapi pikiran ane sampai disitu doang. Berikutnya ane iseng-iseng buka Twitter dan melihat ada percakapan Twitter Yusril dengan Syaiful Mulyani (kemarin 17/8) . Sebenarnya ane juaraang bangeth buka Twitter. Setahun lebih buka akun twitter baru 30 kali ngetwit. Sampai kemarin Following ane 39 orang, Follower ane 8 orang. Newbie banget dan Kasihan banget kan? Hehehee.. Lanjot.

Sebenarnya Yusril adalah salah satu tokoh yang ane suka sebelumnya, begitu juga Syafil Mulyani. Makanya kedua orang itu ane follow. Istimewa kan, dari 39 orang mereka termasuk 2 yang difollowin?

Melihat percakapan mereka seputar Sidang MK membuat ane iseng ikut-ikutan. Dan beginilah percakapan ane dengan Yusril di Twitter :

Galaxi: Pak Yusril, apa alasan anda bandingkan knds politik Indonesia dg konds politik Thailand?

Yusril Menjawab : Saya tdk pernah membandingkannya. Yang sy bandingkan adalah kewenangan MK Indonesia/Thailand.

Galaxi : Tapi dari media beritanya adalah anda menantang MK agar berani bersikap seperti MK Thailand

Yusril : Kan lebih baik anda check kebenarannya. Berita plintiran anda percaya. Anda sesat sendiri.

……. Sampai disini ane kaget dan langsung merasa kesal. Kok Yusril menuduh ane hobbinya membaca media-media yang nggak benar dan percaya Berita-berita Plintiran? Wah ini Professor kenapa seperti itu cara menjawabnya ya?Yang ane baca kan Yahoo, Tribune dan Tempo. Masa iya situs-situs ini memplintir media?Lantas ane Tanya lagi Yusril………

Galaxi: Wah anda tdk fair. Mengapa anda tdk konfirmasi hal tersebut ke media. Pernyataan anda bersayap.

Galaxi : Kalau sekedar membandingkan kewenangan lembaga MK semua Negara hampir sama kewenangannya. Tapi anda malah bandingan dg Thailand yg konds politiknya kacau balau itu.

Yusril : Membandingkan kewenangan, gak ada urusannya dg situasi yg anda kemukakan.

Yusril : Itu menunjukkan anda tdk paham kewenangan MK Thai dan Indonesia dlm mengadili pemilu.

……Waduh. Kok ini Professor makin ketus sama ane? Ya iyalah mana mungkin ane (orang awam) paham dengan detail kewenangan MK Indonesia dan MK Thailand. Logika ane adalah Putusan MK Thailand sudah pasti berdasarkan kondisi politik di Negara tersebut. Kalau Negara tidak kacau mana mungkin ada kecurangan pemilu secara masif, kalau tidak ada kecurangan yang terbukti secara massif mana mungkin MK Thailand akan membatalkan Pemilu. Akhirnya ane kesal dan mengatakan begini :

Galaxi: Hahaha. Ternyata hanya sampai disini gelar prof anda.

…..Dan tweet terakhir itu memicu kemarahan pendukung Yusril bernama Majolelo. Dan dia membalas :

Majolelo : Siapa lu cuy! Pemahaman cetek dah bisa menilai gelar Prof. Parah lu.

Galaxi: Maksud Gw ini Prof tapi tdk bisa menjelaskan hub kewenangan MK dengan kondisi politik yang pasti terkait.

Begitulah percakapan Ane dengan Yusril Ihza Mahendra.Agak kesal sebenarnya ane karena kelihatannya Yusril sebagai tokoh popular bersikap ketus menjawab pertanyaan ane. Ane Tanya baik-baik dengan mengawalinya dengan pertanyaan : : Pak Yusril, apa alasan anda bandingkan knds politik Indonesia dg konds politik Thailand?Tetapi akhirnya percakapan berkembang menjadi seperti diatas.

Sebagai catatan pinggir ane dari percakapan diatas adalah : Yusril tidak mengakui bahwa dirinya menantang MK untuk bersikap berani seperti MK Thailand. Itu artinya Yusril menganggap Berita di Yahoo, Tribune dan Tempo.co merupakan Berita Plintiran.

CUPLIKAN BERITA TENTANG TANTANGAN YUSRIL

Buat ente-ente yang belum yakin, coba deh dari Google searching dengan kalimat “Yusril menantang MK dengan MK Thailand”. Nanti keluar deh lebih dari 10 entri tentang berita itu.Dan beberapa diantarnya sebagai berikut :

Dari Yahoo,

https://id.berita.yahoo.com/yusril-tantang-mk-bersikap-seperti-mk-thailand-batalkan-082840426.html

isinya sama dengan dari Tribunenews :

http://www.tribunnews.com/pemilu-2014/2014/08/15/yusril-tantang-mk-bersikap-seperti-mk-thailand-batalkan-hasil-pemilu

cuplikan isinya :

Pakar Hukum tata Negara, Yusril Ihza Mahendra, menantang Mahkamah Konstitusi (MK) RI berani bersikap seperti MK Thailand yang membatalkan Pemilu karena masalah penghitungan suara.

"Persoalannya kemudian apakah secara substansi peraturan itu benar atau tidak, kita kembalikan kepada MK untuk menilai. Karena itu, saya menyatakan bahwa meskinya MK tidak mengadili Pemilu presiden hanya masalah hitung-hitungan angka tapi jauh lebih dalam kepada legalitas pelaksanaan pemilu itu sendiri," ujar Yusril.

"Maka saya katakan itu, MK belum berani batalkan itu seperti yang dilakukan MK Thailand membatalkan pemilu karena masalah penghitungan suara, apakah berani MK melakukan sejauh itu, saya serahkan ke MK," kata Yusril.

Dari Tempo.co,

http://www.republika.co.id/berita/pemilu/hot-politic/14/08/15/nac48b-yusril-tantang-mk

Saksi ahli pihak Prabowo-Hatta, pakar tata negara Yusril Ihza Mahendra menantang Majelis Hakim Mahkamah Konstitusi (MK) berani meniru MK Thailand.

Menurut Yusril, MK di Thailand telah memberikan contoh keberanian memutus  pemilu batal demi hukum karena melakukan pelanggaran inkonstitusional. Sementara di Indonesia, Yusril mengeluhkan bahwa MK hanya mengadili hitung-hitungan angka.

Dari berita-berita itu baik secara redaksi media maupun kutipan langsung dari Yusril dapat disimpulkan Bahwa memang benar secara kontekstualYusril telah mengeluarkan tantangan kepada MK agar berani seperti MK Thailand.Kenapa Yusril harus mengatakan berita itu diplintir Media?

Seharusnya Yusril sebagai tokoh public bijak menjawab. Seharusnya dia menjelaskan apa maksud dia membandingkan Kewenangan MK disini dan MK Thailand. Begitu juga dengan yang dikatakannya tentang tidak ada hubungannya kondisi politik Thailand dengan Putusan MK Thailand yang membatalkan Pemilu disana.

RUPANYA YUSRIL PUNYA KETAKUTAN DIBULLY PENDUKUNG JOKOWI.

Tak berapa lama percakapan ane dengan beliau, Yusril kemudian mengeluarkan Kultwit yang cukup panjang. Sempat ane baca dan ane cermati. Ternyata ada hal yang menarik di beberapa Twit nya. Selanjutnya ane buka Kompasiana juga, ternyata ada detail yang sama dari tulisan Yusril di Kompasiana dengan Twit-twitnya. Dan inilah beberapa detail dari pernyataan Yusril :

Dari Twitter :

Bahwa ada pendukung Jokowi yang menyerang saya di Twtr, saya maafkan saja. Kayaknya mereka belum berkomunikasi langsung dg Jokowi”. (ini penjelasan lanjutan dari twit beliau bahwa dia sudah telpon-telponan dengan Jokowi dan berjanji tidak akan memihak).

….Twit ini nggak tau ditujukan kepada siapa, tapi kalau memang ditujukan kepada ane ya terus terang aja ane nggak merasa menyerang kok. Di atas di tulisan ini sudah ane jelaskan bahwa ane hanya ingin bertanya dengan baik, tapi karena ane diketusin ya ane ketusin lagi. Hehehee….

Dari Kompasiana :

Kebetulan ane juga kompasianer dan ingin tahu apa yang ditulis Yusril terakhir. Ternyata Jumat kemarin (15/8) Yusril menulis Penjelasan Pendapat Ahli ( Yusril sendiri tentunya) berkaitan dengan Sidang MK. Judulnya : Saatnya MK Melangkah Ke Arah Substansial. Tidak ada yg salah dengan isinya. Tapi memang tidak ada paparan didalamnya tentang MK Thailand dan kaitannya dengan MK Indonesia.

Dari komentar-komentar yang masuk ke artikel tersebut, ada 1 komentar yang memprotes kenetralan Yusril (Kompasianer Mike Reysent), ada 1 komentar yang memprotes sebutan Yusril bahwa MK sebagai Kalkulator dan ada 1 yang memprotes pernyatan Yusril tentang MK Thailand (protes yang ini tidak sesuai isi artikel) dan komentar-komentar lainnya yang netral.

Dari sekian banyak komentar ada 1 yang dibalas Yusril yaitu komentar Mike Reysent.

#MIke Reyssent, mohon dibaca utuh dan pahami apa yang saya sampaikan pada Keterangan Ahli itu.
Wong Jokowinya saja bisa mengerti, kok! Saya ditelpon oleh Jokowi kemarin malam
.
https://id.berita.yahoo.com/jadi-ahli-untuk-prabowo-jokowi-telepon-yusril-113349778.html

Yang menarik adalah mengapa Yusril membalas komentar Mike Reysent dengan tambahan “Jokowi saja Bisa mengerti, kok!” dan Yusril melampirkan berita dari Yahoo.com untuk lebih membuktikan ucapannya. (dalam hati ane berkata, lah disini Yusril juga percaya sama Yahoo, kenapa ane nggak boleh percaya sama Yahoo?).

Akhirnya dan akhirnya,bila melihat penekanan Yusril di Kompasiana atas “Kenetralannya” dan juga ucapan di Twitternya yang mengatakan dia diserang Pendukung Jokowi, bisa ditarikkesimpulan bahwa, Rupanya sebelum menjadi Saksi Ahli untuk Prabowo dari Yusril sendiri sudah punya ketakutan akut bahwa kesaksiannya di MK untuk kubu Prabowo akan membuat dirinya dibully habis oleh pendukung Jokowi. Ini namanya Suudzon karena belum tentu demikian yang akan terjadi.

Tidak semua pendukung Jokowi membabi-buta dalam mendukung Jokowi. Ane sendiri beberapa hari sebelumnyatidak pernah berpikir sama sekali atau punya niatakan membully Yusril setelah mendengar berita Yusrilakan menjadi Saksi Ahli untuk kubu Prabowo.

Ane kemaren hanya penasaran saja dengan Tantangan Yusril ke MK tersebut dan ane tanyakan langsung ke Yusril. Tapi akhirnya belum apa-apa ane kena Skak. Ane dibilang percaya dengan plintiran media, ane ditekan karena dianggap tidak tahu apa-apa soal kewenangan MK.

Ya sutralah. Memang Yusril seperti itu.Yang jelas Yusril memang sekedar seorang politisi. Ilmunya sebagai Professor dan sebagai Pakar Tata Negara yang seharusnya mampu menjelaskan semua teorinya lenyap sudah akibat  naluri politisinya yang mungkin ingin menyembunyikan kepentingannya.

Salam Blogger

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun