DENDAM AKUT PKS KEPADA JOKOWI
Masih ingat iklan RIP-Jokowi pada musim kampanye Pileg lalu? Black Campaign keji itu membuat heboh seluruh masyarakat Indonesia. Hal itu adalah fitnah yang keji yang berusaha mendiskreditkan Jokowi dan bertendensi membunuh karakter Jokowi.
Kemudian setelah ditelusuri ternyata berasal dari PKS. Isu itu berhembus dari beberapa situs PKS seperti Voa-Islam, dan PKSPiyungan. Sejak saat itu PKS dikenal sebagai Partai yang sering memfitnah Jokowi.
Nafsu besar partai yang selalu mengaku partai dakwah ini untuk menguasai politik Indonesia memang membuat mereka menghalalkan segala cara untuk menyerang musuh-musuhnya. Partai ini sejak tahun 2012 sudah bernafsu dan mentarget menjadi 3 besar pada Pemilu Legislatif 2014 kemarin. Memang terlalu naïf targetnya, tapi mungkin karena terinspirasi oleh partai induknya di Mesir dan Turki maka merekapun sangat berambisi untuk itu.
Selain target pada Pileg 2014 mereka juga mentarget beberapa Pilkada. Setelah menguasai Jawa-barat dan Sumut, target terbesar dari partai ini adalah Pilgub DKI. Mereka sudah mencoba menguasai DKI sejak tahun 2007 tapi selalu gagal. Dan kegagalan di tahun 2012 lalu itulah yang membuat partai ini begitu dendam kepada Jokowi. Bagaimana tidak, pada tahun 2012 mereka sudah mengusung kader terbaiknya Hidayat Nur Wahid yang mantan Ketua MPR dan mantan Presiden PKS. Tetapi ternyata kalah dari seorang Walikota Solo. Dan kita semua kemudian sudah menjadi saksi bahwa begitu dendamnya Hidayat dan PKS kepada Jokowi.
JARINGAN MEDIA SOSIAL PKS
Sejak tahun 2012 dimana partai ini sudah bernafsu menjadi 3 besar pemenang pemilu, mereka sudah membangun jaringan media social yang terstruktur. Ada beberapa situs-situs online yang mereka dirikan maupun yang berafiliasi dengan PKS. Sebut saja Pkspiyungan, Voa-Islam, Arrahmah, Dakwatuna dan lainnya. Situs-situs ini menjadi sumber informasi bagi para kader PKS. Apalagi Menteri Kominfo berasal dari mereka sehingga mereka tidak ragu untuk meniupkan isu-isu negative untuk musuh-musuhnya.
Lalu kemudian tahun 2013 paska Luthfi Hasan Issaq tertangkap tangan dengan suap Rp.1 Milyar, PKS menggerakan kader-kader militannya untuk menguasai media-media social yang ada. Intruksi partainya membuat puluhan ribu hingga ratusan ribu kadernya aktif di media-media social yang ada. Kalau diprediksi saat ini kurang lebih 200.000 kader PKS sangat aktif di Twitter dan Facebook. Begitu juga dengan situs Kompasiana ini. Tahun 2013 kader PKS yang dikenal dengan Cyber Army PKS berusaha menguasai Kompasiana tetapi akhirnya mereka tersingkir karena ketidak-mampuan mereka bertarung opini dengan para Kompasianer.
Selanjutnya pada waktu Pilpres mulai digelar, kekuatan cyber army PKS ini bertambah. Pembentukan Koalisi Merah Putih membuat jaringan media social PKS bertambah dukungan. Dari jagad Twitter dan Facebook sejak Pilpres digelar muncullah puluhan ribu akun-akun baru di Twitter dan Facebook.Dari Twitter nama-nama yang popular adalah TM2000Back, WartawanKoboy dan lainnya. Lalu dari Facebook muncul nama Jonru Fan Page. Masing-masing akun ini memiliki Follower diatas 200 ribu orang. Mayoritas memang kader-kader PKS dengan ribuan akun tuyulnya dan ditambah dengan kader-kader Gerindra, PAN dan lainnyayang sama-sama pendukung Koalisi Merah Putih.
Dari media online Nasional mereka juga didukung. Sebut saja Republika.co.id dan RMOL (Rakyat Merdeka Online) yang sejak Pilpres digelar mulai berafiliasi dengan PKS. Begitu juga dengan Inilah.com dan Vivanews yang sering bertukar info berita dengan jaringan PKS seperti Pkspiyungan, voa-islam dan lainnya.
Kemudian kita masih ingat peristiwa pada saat Pilpres 2014 lalu. Redaktur dari Inilah.com yang merupakan simpatisan PKS yaitu Darmawan Sepriossa membuat Tabloid Obor Rakyat. Tabloid ini dan iklan RIP-Jokowi merupakan fakta bahwa betapa kejinya PKS melakukan fitnah kepada musuh-musuhnya.
Tidak cukup memfitnah keji Jokowi, mereka pun berusaha melakukan penggiringan opini. Semua orang masih ingat ketika pada tanggal 10 Juli 2014 Portal Berita Inilah.com Merilis Real Count Pilpres 2014. Betapa naifnya mereka dalam 1 hari setelah pencoblosan bisa merilis Real Count dari 475.000 TPS tersebar di seluruh Indonesia. Dan ternyata Rilis PKS di Inilah.com itu berasal dari data Survey Internal PKS pada tanggal 5 Juli 2014. Inilah.com memang ngawur tetapi PKS memang jauh lebih ngawur.
CARA FITNAH KEJI JONRU DAN TEMAN-TEMANNYA
Kalau dari jagad Twitter yang sangat aktif melancarkan Fitnah dan serangan keji ke Jokowi adalah akun TM2000Back. Akun ini difollow ratusan ribu kader PKS dan seolah-olah menjadi Nabi bagi PKS. Setiap Kicauan dari TM2000Back laksana sabda Nabi bagi para pengikutnya. Dan lucunya adalah setiap Twit dari TM2000Back ini ibarat Santapan Rohani harian bagi kader PKS dan merekapun dengan iklas dan giatnya melakukan Re-Tweet.
Setiap kali TM2000Back berkicau, seketika itu juga puluhan ribu hingga ratusan ribu kader PKS melakukan Re-Tweet sehingga kicauan TM2000back menyebar ke segala penjuru dunia. Itulah sebabnya TM2000Back bisa dikatakan sebagai Nabi nya orang PKS.
Sejak Pilpres digelar hingga hari ini ( selama 4 bulan) belum pernah seharipun TM2000Back absen untuk memfitnah Jokowi. Hari-hari dari kehidupan akun ini adalah Fitnah untuk Jokowi. Mulai dari kasus TransJakarta hingga persepsi dan dugaan masalah di Solo. Yang penelusuran riwayat hidup Jokowi dengan darah China nya, Hotel Solo hingga yang katanya inefisiensi pemkot Solo.
Akun ini selalu mengaku sumber beritanya adalah situs Gebraknews.com. Padahal situs ini adalah situs Gratis Blogspot.com yang dibelikan/ diganti domainnya (rp.100.000/thn) sehingga nama domain berubah jadi com. Gebraknews ini juga dibuat oleh TM2000back dan diaku sebagai sumber media terpercaya oleh PKS. Ckckck.
Selanjutnya kemudian, berbeda dengan Twitter kalau di Facebook ada akun kader PKS dengan nama Jonru. Akun Fan Page ini memiliki Follower (Disukai) lebih dari 200 ribu orang (termasuk akun-akun tuyul tentunya). Jonru ini mengaku sebagai seorang Penulis dan Penerbit Buku sehingga membuat user-user diluar PKS menjadi tertarik untuk me-Like Fan Page nya.
Jonru ini menggunakan PKS sebagai Kendaraan Bisnisnya. Oleh sebab itu dia begitu setia kepada PKS dan tak kunjung henti-hentinya melakukan Fitnah terhadap Jokowi. Dan dia menggunakan cara-cara licik untuk mengakali opini para followernya. Dibawah tulisan ada 2 bahasan khusus cara Jonru dan Piyungan melakukan Fitnah terhadap Jokowi.
Jonru ini diduga menciptakan akun-akun palsu di Facebook dan menggunakan akun-akun itu untuk menciptakan percakapan palsu di Facebook untuk menggiring opini pembacanya. Bila kita lihat Fan Page ini dan melihat Komentator tertinggi dalam setiap status Jonru biasanya adalah sebuah akun Cewek Cantik berjilbab dengan memberikan komentar yang “Sepertinya” Cerdas dan di-Like ratusan pengguna Fesbuk. Tetapi kalau akun cewek cantik ini dilacak, rata-rata akun-akun ini dibuat pada bulan April 2014 (menjelang Pileg). Dan melihat foto-foto akun ini rata-rata adalah foto-foto seksi (digunakan untuk menjaring pertemanan sebanyak mungkin) dan setelah banyak teman di Facebook, barulah menggunakan photo profile berkerudung untuk berkomentar di akun Jonru.
FITNAH KEMENTERIAN AGAMA DIHAPUS
Sehari setelah Jokowi-JK mengumumkan Postur Kabinetnya tersebarlah berita bahwa Kementerian Agama yang ada akan dihapus dan digantikan oleh Kementerian Wakaf, Haji dan Zakat. Informasi ini tidak ada dalam berita media-media nasional seperti Detiknews,Kompas.com dan lain-lainnya. Ini sungguh mengherankan dan menimbulkan kesimpang-siuran dan hampir menjadi polemic besar.
Diberitakan pada tanggal 17 September kemarin Republika online merilis 2 berita yaitu Kubu NU dan kubu Muhammadiyah marah besar kepada Jokowi karena Kementerian Agama mau dihapus. Bahkan dari segelintir elit NU dikatakan massa NU akan mengepung Istana Negara kalau Kementerian Agama jadi diganti namanya. Berkaitan berita ini juga sudah mulai ada opini-opini tentang sejarah kementrian agama, pentingnya urusan agama dan lain-lain.
Yang menarik adalah berita-berita ini hanya ada di Republika, Actual.Co dan RMOL. Sedangkan di Detiknews, Kompas.com dan lain-lainnya tidak ada satupun berita tentang Kementerian Agama akan dihapus. Sayangnya kemudian berita ini begitu cepat menyebar tak terkendali sehingga menjadi polemic diantara organisasi-organisasi Islam yang ada.
Kemudian lebih lanjut pada tanggal 18 September setelah kehebohan begitu tinggi, dari pihak Jokowi-JK dan Tim Transisi menegaskan bahwa tidak benar sama sekali bahwa ada rencana baik Tim Transisi apalagi Jokowi-JK ingin merubah nama Kementerian Agama. Penegasan ini barulah dimuat oleh Media-media nasional terpercaya.
Dan pada saat Detiknews memuat berita sanggahan tentang adanya rencana penghapusan kementerian agama, kita lihat di kolom komentar begitu banyak komentator-komentator yang membully Jokowi. Ada yang bilang Jokowi tidak konsisten, dan ada yang dengan yakin mengatakan isu itu sengaja diciptakan Jokowi untuk memancing reaksi kalangan Intelek Islam untuk membuat kebijaksanaan lain berkaitan dengan misi Sekuler di Indonesia. Wah ternyata sampai seperti ini masalahnya.
Dan memang harus dicari sumber-sumber masalah seperti ini. Ini masalah serius dan ini berpotensi menciptakan pertikaian antara kalangan umat Islam di Indonesia.
Penelusuran lewat Google dan lainnya akhirnya sampai kepada ujung awal pemberitaan ini. Dan ternyata isu ini berhembus dari 2 media yaitu Jonru Fan Page dan PKSPiyungan.Dalam hal ini efektiftas penyebaran isu ini jauh lebih banyak oleh Jonru Fan Page di Facebook yang memiliki 250.000 Follower.
Pada tanggal 16 September, baik Jonru maupun PKSPiyungan menyebarkan berita bahwa Jokowi akan menghapuskan Kementerian Agama. Bahkan Jonru ini pada tanggal 16 tersebut membuat status tentang hal ini sebanyak 3X dan masing-masing dishare oleh pengguna Facebook sebanyak 5.000 hingga 7.000 kali.
Pada Fan Pagenya Jonru berkali-kali mengatakan hal ini adalah berita resmi dan sudah beredar di berbagai media. Inilah kejahatan Jonru CS untuk membuat fitnah dan polemic diantara umat islam yang ada. Berita resmi darimana sebenarnya?
Ternyata sumber info dari Jonru yang ditautkan di Fan Pagenya berasal dari Situs RmolSumsel.com (Rakyat Merdeka Online Sumatra Selatan) pada tanggal 16 September pada jam 12.58 siang. Inilah awal dari isu berita Kementerian Agama akan dihapus oleh Jokowi.
Selanjutnya berita ini sebarkan oleh Jonru di Facebook dan dishare oleh 7.000 pengguna Facebook. Begitu juga PKSPiyungan ikut merilis berita ini dengan jangkauan ke seluruh kader PKS yang saat itu online.
Tak lama kemudian Rmolsumsel kembali menegaskan berita itu benar. Dan kembali dishare dan diblow-up oleh Jonru dan PKS sehingga akhirnya menjadi polemic besar. Dalam hal ini juga dibantu oleh Republika Co.Id dan Aktual.co yang ikut-ikutan merilis berita ini. (ada kemungkinan disengaja untuk memblow-up berita ini agar menjadi polemic).
SILAHKAN DICERMATI SUMBER ISU FITNAH INI
Rmolsumsel pada tanggal 16 September jam 12.58 memuat berita dengan judul Tidak-Ada-Kementrian-Agama-di-34-Kabinet-Jokowi-JK. Berita ini langsung di share oleh Jonru di Facebook.
http://www.rmolsumsel.com/read/2014/09/16/13411/Tidak-Ada-Kementrian-Agama-di-34-Kabinet-Jokowi-JK
Cuplikan isi dari Berita Rmol ini sebagai berikut. Ini kutipan langsung dari Rmolsumsel. Perhatikan poin yang digaris bawahi :
“RMOL. Pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla mendatang dipastikan akan memiliki 34 kementerian dengan rincian 18 posisi menteri bagi profesional dan 16 lainnya bagi profesional partai.Kendati pemerintahan Jokowi-JK kedepan bakal dibantu 34 menteri namun dari pos-pos kementerian tersebut, tetrap saja ada yang mengganjal karena tidak terdapat lagi Kementrian Agama. Hanya saja muncul kementerian baru yakni Kementerian Haji, Zakat dan Wakaf dan Majelis-Majelis Umat Beragama yang setingkat kementerian.
Ketua PWNU Sumsel Amri Siregar saa dihubungi Rakyat Merdeka Online Sumsel mengatakan hilangnya Kementerian Agama tentu bakal menimbulkan masalah tersendiri dari kabinet pemerintahan kedepan. Pasalnya Kementerian Agama yang ada saat ini bukan hanya menangani urusan Haji, Zakat dan Wakaf.
Seperti diketahui berdasarkan survey Indonesian Research and Survey (IReS) menyerahkan sebanyak 34 nama kandidat menteri untuk kabinet pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) beserta postur pemerintahan sesuai aspirasi masyarakat yang dijaring lewat survey yang diadakan 21 Agustus - 3 September 2014.
Survey IReS dengan melibatkan 600 responden sebagai acuan, sebagian besar (57 persen)di antaranya berpendidikan tinggi, mulai dari S2, S3 hingga Profesor. Margin eror 4 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Ada 190 nama yang masuk dalam survey IReS dan mereka adalah orang-orang yang memenuhi kriteria berbasis profesional, memiliki kapasitas intelektual, pengalaman serta memahami visi misi Jokowi sebagai capres 2014 dari setiap kementerian. [yip/jpnn]
Berikut nama-nama 38 bakal calon menteri kabinet Jokowi-JK (termasuk usulan penambahan kementerian) hasil survey IReS yang sudah diserahkan kepada Jokowi:
1.menkopolhukam Djoko susanto … 36. Kementerian Kedaulatan Pangan: Herry Suhardyanto (Rektor IPB)….37. Kementerian Haji, Zakat dan Wakaf: Azyumardi Azra (Mantan Rektor UIN Syarif HIdayatullah)…38. Majelis-Majelis Umat Beragama: Din Syamsuddin”.
PERHATIKAN : Ternyata daftar nama kementerian itu berasal dari HASIL SURVEY IReS. Dan kemudian oleh Rmolsumsel diberitakan sebagai media resmi.Begitu juga oleh Jonru yang berlagak tidak paham dengan isi berita itu bahwa sumbernya adalah HASIL SURVEY IReS. Dan sekali-sekali bukan bersumber dari Tim Transisi maupun kubu Jokowi.
Selanjutnya pada hari yang sama pada jam 14.58, Rmolsumsel juga memuat berita yang mempertegas berita bohong tersebut. Berita berikutnya dengan judul : Sangat Disesalkan, Jokowi Hapus Kemenag. http://www.rmolsumsel.com/read/2014/09/16/13422/Sangat-Disesalkan,-Jokowi-Hapus-Kemenag-
Cuplikan isi berita : “RMOL.Keputusan Joko Widodo menghapuskan Kementerian Agama (Kemenag) dari kabinetnya sangat disesalkan. Karena Kemenag masih sangat dibutuhkan. Berbagai aspek mulai dari pernikahan hingga berbagai urusan ibadah dan lainnya haruslah tetap diatur dalam satu departemen atau kementerian khusus, yaitu Departemen Agama (Depag)/Kementerian Agama.
"Belum lagi berbagai persoalan yang menyangkut keagaamaan, umat beragama dan pendidikan yang berbasis agama. Bidang ini sangat luas sehingga perlu pengaturan lebih jauh," kata Ketua Majelis Surau Indonesia Kemas Khoirul Mukhlis yang diwawancarai beberapa saat lalu, Selasa (16/9).
PERHATIKAN : Kembali tanpa alasan maupun sumber yang jelas Rmolsumsel mengatakan Jokowi telah memutuskan akan menghapus Kementerian Agama.
DIGORENG DAN DIGORENG DAN HINGGA ADA KORBAN.
Dan selanjutnya berita-berita ini diblow-up oleh Republika.Co.Id, Actual.co dan lainnya. Seperti yang disebut diatas pada tanggal 17 September Republika dan teman-temannya memuat berita tentang kemarahan Wakil Sekretaris Jenderal PBNU Muhammad Sulton Fatoni yang marah besar dengan berita ini. Bahkan merencanakan akan mengepung Istana Negara. Begitu juga dengan berita lainnya dari Muhammadiyah yang katanya marah besar dengan adanya berita Kemenag akan dihapuskan.
Dan akhirnya pada tanggal 18 September, Republika mengeluarkan berita dengan judul : Ini Pihak Di balik Penggulir Isu Penghapusan Kemenag.
Dalam berita ini Republika mengatakan Deputi Tim Transisi, Hasto Kristiyanto mengatakan berdasarkan hasil penelusurannya, isu tersebut muncul dari kicauan akun twitter @Narwislandi Piliang alias Iwan Piliang, Blogger Terkenal tersebut.
Sayangnya Republika tidak menyertakan Kutipan langsung dari ucapan Hasto sehingga bisa jadi berita ini diragukan kebenarannya.
Disisi lain Iwan Piliang pun melalui akun twitternya menyatakan penyesalan bahwa dirinya dituduh sebagai sumber pemberitaan tentang wacana penghapusan Kemenag. Iwan mengatakan dalam Twitnya bahwa dirinya dibully berbagai pihak akibat berita ini. Sehingga Iwan pun melakukan Kultwit untuk mencoba menetralisir hal tersebut. Bahkan dirinya menyayangkan Hasto tidak menelpon dirinya terlebih dahulu untuk mengkonfirmasi hal tersebut.
Dan hingga pada akhir kesimpulannya, bahwa berita-berita ini sengaja dibuat oleh PKS, Jonru, Rmolsumsel, Republika dan lainnya untuk mendiskreditkan Jokowi dan membuat perpecahan diantara pendukung Jokowi. Sungguh keji fitnah-fitnah ini.
Sumber lain :
Fan Page Jonru : https://www.facebook.com/jonru.page?fref=nf
http://www.pkspiyungan.org/2014/09/kementerian-agama-dihapus-jokowi.html
http://www.aktual.co/politik/223509jokowi-mau-bubarkan-kemenag-nu-ingatkan-pernyataan-wahid-hasyim
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H