Mohon tunggu...
Galang Taufani
Galang Taufani Mohon Tunggu... -

Penulis dan peminat kajian hukum dan sosia masyarakat, Pemimpin redaksi LPM Gema Keadilan Fakultas Hukum universitas Diponegoro.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pendidikan dan Investasi Moral

31 Maret 2012   00:11 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:14 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Oleh Galang Taufani

PENDIDIKAN Indonesia sedang mengalami dekadensi. Pasalnya persoalan moral dalam lingkungan pendidikan sudah kian akut. Moral yang merupakan ajaran tentang baik-buruk, sikap, kewajiban, dan budi pekerti seolah tumpul dalam lingkungan pendidikan.

Ujian Nasional (UN) boleh jadi salah satu dari cerminan itu semua. Kebijakan itu seolah dalil menjadi halalnya perilaku curang dalam dunia pendidikan. Bagaimana tidak, tuntutan terhadap kelulusan begitu kuat  lantaran malu karena dianggap gagal oleh masyarakat. Sampai-sampai untuk tidak malu, tidak hanya murid, guru dan pihak sekolah pun bahkan berlomba-lomba terlibat dalam tindakan yang menodai dunia pendidikan ini.

Tidak hanya itu, kasus ijasah palsu juga sudah menjadi langganan. Perdagangan ijasah bak bursa perbelanjaan di masyarakat pada umumnya. Belum lagi, plagiat yang terjadi disana-sini.  Ironis memang, karena begitu negatifnya stigma pendidikan saat ini.

Namun, sebagai seorang yang mendambakan kemajuan pendidikan negeri ini alangkah tidak pantasnya  hanya menghujat saja. Sekurang-kurangnya, kita menjaga optimisme dalam diri agar tidak terperosok pada lubang pesimisme dan keputusasaan.

Pada hakekatnya pendidikan moral adalah berangkat dari keluarga. Lingkungan kecil dan awal pendidikan dimulai. Maka, sudah seharusnya orang tua tidak hanya menyodorkan tanggung jawab pendidikan kepada sekolah saja. Akan tetapi, juga ikut memonitori dan memberikan pendidikan kelurga mengenai pentingnya moralitas dalam kehidupan.

Oleh karena itu, sudah saatnya masing-masing keluarga di Indonesia kembali berkaca pada keluarganya sendiri. Pendidikan tidak dapat diartikan sebagai sebuah sekolah atau lembaga formal saja. Lebih dari itu, keluargalah pendidikan itu sendiri sebagai investasi moral.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun