Mohon tunggu...
Acep Komarudin
Acep Komarudin Mohon Tunggu... Bankir - Penikmat Umbi Jalar

Pembelajar Sepanjang Hayat

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Pulau Dewata

15 Desember 2018   06:00 Diperbarui: 15 Desember 2018   16:07 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

DEWATA nama ini muncul mungkin karena diangap agama Hindu tersebut memiliki banyak Dewa, hal ini  tidak sepenuhnya salah ataupun benar, yang harus dimengerti terlebih dahulu adalah siapakah dan apa Dewa itu. 

Dewa berasal dari kata Div yang artinya sinar, dan Dewa merupakan sinar suci daripada Tuhan Yang Maha Esa (Ida sang Hyang Widi) sehingga Dewa-dewa merupakan manifestasi dari kemahakuasaan Ida Sang Hyang Widi, dewa akan tidak bisa beregerak bebas, tidak bisa menganugrahkan kalau tidak kehendak Tuhan. 

Masing-masing Dewa memiliki tugas masing-masing sesuai kehendak Tuhan (brahman) seperti sebagai dewa Pencipta, Pemelihara, Pelebur, dewa Api, Angin, Air, dsb. Sehingga para dewa ini disebut Dewata, atau kini dikenal dengan Bali.

Hamparan darat, laut, udara, gunung, dan banyaknya keindahan bagaikan percikan surga yang jatuh ke bumi. Explore advanture pulau dewata. Destinasi wisata yang sangat terkenal hingga ke pelosok dunia.

Kala itu ada satu teman berkunjung ke kost, seperti biasa kost an saya tempat bersinggah beberapa teman satu primordial, bercerita tentang niatnya ingin mengunjungi pulau dewata bersama beberapa temannya. 

Dalam hitungan financial yang tidak banyak katanya bisa berkunjung kesana selama satu minggu dan sudah terplaning dengan matang. Mulai tertariklah saya dan satu teman saya untuk ikut bergabung bersamanya. Akhirnya kami bersepakat bergabung dalam satu tim berencana traveling ke bali. 

Mengadakan satu perkumpulan atau meeting membicarakan planing kami itu di salah satu rumah teman kami di kemayoran Jakarta, disitulah dimulai pembahasan rencana, kami memang tidak main-main dalam menyiapkan satu planing itu, teman kami membuat satu bahan presentasi untuk dijelaskan kepada kami layaknya orang-orang guide wisatawan yang menjelaskan berbagai macam destinasi wisata disertai voto dan video pada waktu itu. 

Mulai dari pemberangkatan, tempat singgah, lalu tujuan awal mengunjungi tempat mana dulu, karena memang pulau bali sangat luas dan di keluasan itu semuanya mengandung keindahan yang tiada tara, hingga kami pulang kembali ke jakarta. 

Presentasipun dimulai dengan hangat, kami dijelaskan berbagai tempat wisata disana... memang terlihat mempesona dalam gambar dan video itu hingga tidak menghilangkan niat saya untuk ikut bergabung. 

Satu planing kami saat itu dalam keberangkatannya lewat darat (backpacker) dan pulang melalui udara, kenapa demikian? karena memang perjalanan kami dirancang agar merasakan semuanya mulai dari keindahan daratan, lautan dan udara. 

Disaat itu juga kami kolektif ngumpulin uang transport lalu memesannya di indomart baik tiket kereta maupun pesawat dan hotel. Tepat tgl 28 maret kami 8 orang bergegas menuju stasiun pasar senen sekitar siang hari perjalanan darat kami dimulai dari setasiun pasar senen tujuan stasiun pasar turi surabaya, hanya dengan tiket 50.000/orang bisa meluncur Jakarta-Surabaya. 

Lamanya perjalanan kereta 11 jam 30 menit jakarta-surabaya. Bagi saya naek kereta pada waktu itu adalah kala pertama kalinya perjalanan jauh, kami 8 orang satu gerbong, perjalanan yang sangat melelahkan dalam gerbong kereta api. 

Terkadang sering kali berhenti di beberapa stasiun singgahan. Dan setelah sekian lamanya dalam kereta akhirnya sekitar jam 1:30 pagi kami sampai di tujuan akhir stasiun pasar turi surabaya. Di surabaya ada salah satu sodara teman kami yang bisa dikunjungi untuk kami bersinggah terlebih dahulu melepas lelah perjalanan. Tidak lama kemudian sodara teman kami menghampiri untuk menjemput kami ke rumahnya... kamipun tidur sejenak di rumahnya. 

Setelah siang perjalanan kami dilanjut, kali ini menggunakan transport bis dari terminal purabaya surabaya ke pulau dewata langsung dengan ongkos 150.000 per orangnya. Alhamdulillah perjalanan bis pun dimulai dengan menempuh jarak sekitar 11 jam lamanya. Sayangnya disaat melintasi selat bali saat itu tengah malam hingga kami tidak menikmati pemandangan selat bali hanya bisa melihat gemericik air di kapal. 

Melintas di selat bali tidak lama, cukup hanya 1 jam kami dapat melintas dan berlabuh di pelabuhan gilimanuk, pagi hari kami sampai pelabuhan gilimanuk bali, memang penjagaan di pelabuhan sangat ketat, kami dan semua orang yang melintas pelabuhan diperiksa satu per satu oleh TNI dan aparat keamanan pelabuhan. 

Suasana yang berbeda dengan udara, view, dan nuansa khas bali sudah mulai terasa saat kami melintas pelabuhan.

Terletak di sebelah timur pulau jawa, Bali adalah primadona pariwisata indonesia yang sudah terkenal di seluruh dunia. Bali merupakan provinsi di Indonesia. Ibu kotanya Denpasar.

Di awal kemerdekaan Indonesia pulau ini termasuk dalam provinsi sunda kecil yang beribu kota di singaraja, dan kini terbagi menjadi 3 provinsi: Bali, Nusa tenggara barat, dan nusa tenggara timur.  

Mayoritas penduduk bali pemeluk agama Hindu. Di Dunia, Bali terkenal sebagai tujuan pariwisata dengan keunikan berbagai hasil seni budayanya, khususnya bagi para wisatawan Jepang dan Australia. Bali juga dikenal dengan julukan Pulau Dewata dan Pulau seribu Pura.

Dari pelabuhan sinilah awal mula saya merasakan pulau dewata ini, keunikan bangunannya yang berbeda sudah mulai terlihat. Akhirnya kami sampai juga di tujuan akhir yaitu PULAU BALI, saat itu hari masih pagi sekitar jam 8, dan kami terlebih dahulu sarapan pagi bersama teman-teman di emperan pinggir jalan. Memang untuk mencari makanan yang halal disini harus hati-hati karena mayoritas umat Hindu yang mengkonsumsi daging babi maka hampir semua rumah makan disini tersaji daging babi. 

Pertama kalinya saya melihat babi guling secara live... agak sedikit jijik dan jorok dengan babi guling yang hampir ada di setiap rumah makan dipajang dan disajikan sebagai menu makanan. Wajar, umat Hindu disini hampir 84,5%, dan umat Islam hanya 13,3%  lainnya pemeluk agama yang tersisa. Disini untuk mencari Masjid terbilang susah, hanya ada di beberapa tempat saja, agak kaget memang pertama kesini dengan mayoritas non Islam disaat saya dan teman-teman terbiasa dalam lingkungan Islam dan padahal Indonesia mayoritas Islam namun lain hal ketika disini.

Selamat datang di KUTA yang konon merupakan sebuah tujuan wisata turis mancanegara dan telah menjadi objek wisata andalan Pulau Bali sejak awal tahun 1970-an. 

Ikon bali ini tidak pernah sepi dari wisatawan dalam negeri maupun luar negeri. Sangat kaget sekali ketika saya bersama teman-teman pertama kali berkunjung kesini, di kuta tidak biasanya saya menyaksikan para turis yang mendominasi dan mereka-mereka terlihat hidup bebas. 

Satu titik dimana kita harus menerima dan melihat berbagai penomena nyata, bule-bule berpesta pora dalam kegembiraannya, mereka hanya memakai bikini, bercumbu di ruang terbuka, dan inilah yang saya lihat saat itu. Bagaikan hidup di alam lain, kuta tempat kebebasan.

Ubud salah satu tempat terkenal juga di Kabupaten Gianyar-Bali, disini pusat kebudayaan bali ciri khas nuansa bali akan sangat terasa ketika kami disini.

Berbagai pura, Destinasi wisata Ubud Bali ini adalah pula salah satu tujuan favorit bagi para seniman. Kita akan menjumpai banyak seniman dari Eropa di Ubud, tidak hanya kalangan domestik saja. Dari kesenian lukis, ukir, hingga tari, hal-hal ini adalah denyut nadi Ubud dan menjadi identitas tempat tersebut yang sesungguhnya. Di tempat inilah Anda dapat menyelami berbagai sisi unik dan menarik yang dimiliki tradisi dan budaya masyarakat Bali.

Ada banyak tempat yang kami kunjungi selain Kuta dan Ubud, seperti pantai padang-padang, GWK, Tanah lot, dan Pantai Pandawa. Selama satu minggu lamanya kami berkelana menyusuri sudut-sudut wisata pulau Bali, Semuanya mengandung keeksotisan panorama.

Sengaja tidak saya tulis kisah ceritanya, cukup dua tempat mewakili napak tilas kami dalam tulisan ini. berkunjung ke Bali merupakan sebuah kesan yang sangat mengesankan.

Hingga akhirnya kami pulang kembali ke Jakarta menggunakan transportasi udara Line Air dari Air Port I Gusti Ngurahrai menuju Soekarno Hatta. Sekian cerita advanture saya sampai jumpa di destinasi lainnya. Berpetualanglah melintasi pelosok negeri, Nikmati jutaan keindahan hebat yang siap menanti.

Created by Acep Komarudin

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun