Mohon tunggu...
Acep Komarudin
Acep Komarudin Mohon Tunggu... Bankir - Penikmat Umbi Jalar

Pembelajar Sepanjang Hayat

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Kesakralan Teologi

7 Desember 2018   13:44 Diperbarui: 15 Desember 2018   06:22 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Keyakinan itu perlu dibangun dari kepenasaran kita terhadap suatu yang sakral yaitu Agama. Tentu ini merupakan usaha yang tidak mudah untuk memperkokoh keyakinan itu sendiri, karena memang sebuah keyakinan kita saat ini hanyalah apriori yang bawaan saat balita hingga sekarang. 

Ternyata kalau kita pahami kepercayaan kita terhadap agama hanyalah  ikut-ikutan yang tidak tau arah tujuannya untuk apa (taqlid). Ini yang harus dihindari dari setiap manusia.

Agama merupakan pedoman hidup setiap insan, agama akan membawa ke jalan yang benar, dimana posisi agama selaku penerang jalan kegelapan. Maka dari itu untuk kita masuk ke ranah agama itu sendiri perlunya pemahaman yang komleks dan menyeluruh. Apa itu agama? Tujuan agama? Dan untuk apa agama diturunkan ke bumi ?

Inilah yang sering kali manusia keliru dalam menyikapinya sehingga terjadilah kesalah pahaman yang secara individual mengklaim masing-masing agama bahwa agama saya yang paling benar dari yang lainnya. Entah apa yang membuat mereka memberanikan diri terhadap itu semua, apakah benar mereka sudah merasa yakin dengan apa yang mereka pedomkan dalam hidupnya...

Tentu ini tidak ada yang bisa meyakinkannya  kecuali Nabi atau orang yang diutus oleh Tuhan untuk menyebarkan kalam-kalam suci. Namun perlu kita ketahui dalam pemahaman agama manusia terkadang terlalu panatisme sehingga menimbulkan pemikiran yang tidak teoritis karena dasar keyakinan yang beranggapan benar dengan segala tingkah lakunya walaupun prilaku mereka merusak kebebasan orang lain. 

Maka Agama harus punya batasan dalam hidup tidak seperti hewan yang berbuat sesuatu semaunya.

dalam islam agama sendiri mempunyai pedoman hidup yang dimaktubkan dalam kedua kitab itu sendiri yaitu Al-Quran dan Al-Hadits. mereka mempercayai bahwa kedua kitab itulah yang bisa mengantarkannya kepada kedamaian. 

Bhkan bisa dibilang kitab Al-Quran sendiri sesuatu yang sakral sehingga kalau kita memegang ataupun mau membacanya diharuskan bersuci terlebih dahulu, karena memang kitab inilah sebagai firman Allah yang keotentikannya tidak bisa diragukan lagi. 

Untuk itu bila kita ingin mengetahui tentang keajaiban-keajaiban al-Quran sendiri maka mari kita tela'ah dan pahami isi kandungannya. Jangan sampai firman Allah hanya dijadikan sebagai simbolik atau pajangan di setiap rumah-rumah dan bahkan masjid yang agar semua orang mengetahui bahwa mereka adalah islam. tentu itu salah besar, perlu disadari bahwa dalam al-Quran sendiri banyak sekali ilmu2 dan kemukjizatannya yang belum kita ketahui.

Created by Acep Komarudin

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun