Antusias Masyarakat Menyambut "Penayangan KKN DiDesa Penari"
Hebohnya film KKN di Desa Penari sejatinya memicu berbagai antusiasme masyarakat, khususnya  pada para generasi  muda. Film  KKN di  Desa Penari  yang mulai  tayang  di  bioskop seluruh  Indonesia  mulai  hari  Sabtu,  30  April  2022  pun menuai tanggapan yang positif. Hingga hari Jumat, 13 Mei 2022, film KKN di Desa Penari ini telah disaksikan sebanyak 4.206.103 penonton dengan jumlah pendapatan kotor ditaksir mencapai Rp 207.597 miliar. Suksesnya film KKN di Desa Penari ini tentu salah satunya disebabkan karena alur ceritanya yang sesuai dengan kehidupan para pemuda.
Antusiasme masyarakat yang sangat tinggi terhadap film KKN ini karena selama dua tahun masyarakat kurang mendapat asupan hiburan. karena pengaruh pandemi covid-19 yang selama dua tahun  orang-orang hanya bisa berdiam diri akibat adanya aturan pemerintah seperti PSBB, PPKM dan segala macamnya mengurangi mobilitas masyarakat.  Mereka tidak bisa pergi ke bioskop untuk sekadar refreshing. Mereka hanya bisa nonton film lewat laptop atau di televisi. Rasa kangen terhadap bioskop akhirnya bisa tuntas di tahun ini. Begitu film KKN ini rilis, jedaaarrr, booming lah itu film diserbu masyarakat.
Film KKN desa penari ini juga menyajikan alur cerita yang relevan dengan kehidupan pemuda,  khususnya  terkait  dengan  cerita Kuliah  Kerja  Nyata  (KKN) waktu  kuliah di  Perguruan  Tinggi.  Selain itu,  film  KKN di  Desa  Penari  ini juga mengisahkan terkait romantisme cinta para remaja ketika melaksanakan Kuliah Kerja Nyata.  Hal  ini tentu  sangat  relevan  dengan  kehidupan  para  pemuda  atau  remaja. Dengan demikian, antusiasme pada film KKN di Desa Penari dapat dipahami karena alurnya yang sesuai dengan konteks remaja dan generasi muda saat ini.
Terlepas dari hal tersebut, tulisan ini tidak berorientasi pada pembahasan atas alur dan maupun substansi cerita pada film KKN di Desa Penari. Tulisan ini berfokus pada aspek hiperrealitas norma yang mana dalam cerita yang terdapat di film KKN di Desa Penari terdapat  pelanggaran "norma"  yang  dilakukan segelintir  personil  KKN.
Sedangkan itu Penulis kisah KKN di Desa Penari, Simpleman mengaku tidak menyangka film tersebut akan viral dan mendapat banyak antusias dari masyarakat.
Kisah "KKN di Desa Penari" sendiri berawal dari kisah yang diunggah Simpleman melalui akun Twitternya pada tahun 2019. Setelah viral, cerita tersebut pun lalu diangkat menjadi sebuah buku hingga layar lebar. "Awal mula saya buat cerita itu, saya tidak pernah berharap cerita itu bisa seramai ini. Karena pada saat cerita itu diunggah di Twitter, pengikut saya pun tidak lebih dari 100 ribu," ujar Simpleman, dikutip Galajabar, Kamis 12 Mei 2022.
Setelah tayang sejak 30 April 2022, film KKN di Desa Penari berhasil menggeser film Warkop DKI Reborn 1 di posisi pertama sebagai film Indonesia terlaris sepanjang masa. Sebelum menjadi sebuah film, kisah KKN di Desa Penari sudah mendapatkan banyak perhatian ketika kisahnya diceritakan melalui thread Twitter. Tampaknya, genre horor memang punya daya tarik tersendiri bagi banyak orang.
Simpleman juga mengaku, tujuannya mengunggah kisah horor tentang 6 mahasiswa yang melakukan KKN di desa misterius itu, hanya untuk berbagi kepada masyarakat. Sebab menurutnya kisah tersebut menarik dan memiliki nilai-nilai yang bisa dipetik oleh pembaca. "Karena buat saya cerita paling menarik. Jadi ketika bukunya "meledak" pun saya merasa takut. Sampai sekarang bahkan saya ketakutan. Alhamdulillah-nya saya masih bisa menjaga apa yang nggak bisa diketahui oleh masyarakat," ungkap Simpleman.*
Saya sendiri melihatnya sebagai sebuah fenomena. Bukan menjadi sebuah kejutan ketika film KKN Desa Penari ini 'meledak' di pasaran. Malah akan menjadi hal yang aneh apabila film ini justru sepi penonton. Saya kira begitu. Tak sedikit masyarakat Indonesia yang memang suka dengan sesuatu yang baru. Termasuk di dunia perfilman. Tak bisa dimungkiri memang. Apa-apa kalau ada yang viral, atau trend dikit, masyarakat akan banyak yang mengikutinya atau mencarinya atau menikmatinya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H