Mohon tunggu...
Putra
Putra Mohon Tunggu... Lainnya - Analisis

Hanya seorang analisis dan suka menulis apa yg aku sukai:)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Urbanisasi di Jakarta Studi Kasus Sosial-Ekonomi Penarik Becak Tahun 1970-1998 Terkait Dampak Globalisasi terhadap Komunitas Lokal

14 Oktober 2023   14:49 Diperbarui: 14 Oktober 2023   15:40 307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Urbanisasi dan peran penarik becak dalam masyarakat lokal pada tahun 1970 hingga 1998 adalah studi kasus menarik tentang dampak globalisasi pada komunitas lokal di banyak daerah di Indonesia. Periode ini menyaksikan sejumlah perubahan signifikan yang memengaruhi kehidupan sosial dan ekonomi para penarik becak serta komunitas lokalnya.

Pada dasawarsa ini, urbanisasi di Indonesia meningkat dengan pesat karena banyak orang pindah dari desa ke kota-kota besar dalam pencarian peluang ekonomi. Sebagai akibat dari urbanisasi ini, penarik becak menjadi semakin umum di kota-kota sebagai alat transportasi lokal yang murah. Mereka umumnya adalah orang-orang dengan tingkat pendidikan yang rendah dan terbatas dalam pilihan pekerjaan, yang mencari penghidupan di lingkungan perkotaan.

Dampak ekonomi pertama globalisasi terhadap komunitas penarik becak adalah persaingan yang semakin ketat. Perkembangan teknologi dan transportasi modern membawa persaingan dengan moda transportasi lain, seperti taksi dan bus, yang lebih efisien. Penarik becak mulai kehilangan pelanggan dan pendapatan mereka karena kurang mampu bersaing.

Selain itu, urbanisasi dan globalisasi juga membawa dampak sosial pada penarik becak. Mereka sering kali tinggal di permukiman kumuh dengan akses terbatas terhadap layanan kesehatan dan pendidikan. Globalisasi membawa pengaruh budaya dari luar, yang bisa menciptakan konflik nilai-nilai dan perubahan norma sosial di dalam komunitas penarik becak.

Pada akhir tahun 1990-an, beberapa kota di Indonesia mulai melarang becak sebagai bagian dari upaya modernisasi perkotaan. Keputusan ini memengaruhi penarik becak secara signifikan, memaksa mereka untuk mencari pekerjaan lain atau menghadapi ketidakpastian ekonomi.

Dalam mengatasi dampak globalisasi pada komunitas penarik becak, penting untuk mencari solusi yang inklusif dan berkelanjutan. Ini bisa mencakup pelatihan keterampilan, pemberdayaan ekonomi lokal, serta perlindungan sosial bagi kelompok-kelompok yang terdampak. 

Selain itu, pemerintah perlu memainkan peran penting dalam merancang kebijakan yang mendukung komunitas lokal sambil mempromosikan modernisasi perkotaan yang berkelanjutan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun