Sering kita dihadapkan dengan permasalahan menimbulkan konflik yang berkepanjangan dan keretakan antar sesama.
Memang konflik dan dinamika kehidupan tidak bisa dihindari karena berbeda pendapat dan pandangan antar sesama.
Jika kita bijak menarik kebaikan dari semua itu, kita mampu memberikan kedamaian diri sebagai introspeksi dan pengembangan lebih membangun.
Sesungguhnya konflik dilahirkan dari cara pandang hanya sifatnya temporer yang menurut kita benar, namun menurut orang lain belum tentu benar.
Artinya harus bijaksana menarik kesimpulan dan tindakan agar tidak terjadi konflik yang berujung permanen yang lebih mengarah ke sisi objektivitas pribadi.
Maka hindari konflik bersifat objektivitas dan subjektivitas yang akan melibatkan sisi psikologis, bathin, dan perasaan.
Hindari riak perselisihan dengan menghargai pendapat orang lain agar ruang berpikir bebas lepas dan merdeka mengusulkan gagasan dan ide membangun.
Merdeka dalam berpikir, jangan saling mengangkangi dan menjengkali kemampuan orang lain, karena sekecil apapun ide sangat dibutuhkan dalam pertemanan.
Saya mengajak semuanya untuk kembali berkumpul dan berdiskusi dengan riang gembira dan saling melengkapi antar sesama.
Lepaskan identitas dan bendera masing-masing serta kepentingan lainnya, mari kita duduk sambil menikmati pahitnya kopi dan saling memberikan nasehat antar sesama.