Mohon tunggu...
Daud M Nur
Daud M Nur Mohon Tunggu... Penulis - Wartawan

Menulis mengabadikan sejarah hari ini

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Ketika Cicilan Lebih Menakutkan dari Corona

21 Maret 2020   23:17 Diperbarui: 21 Maret 2020   23:28 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saat ini pemerintah sudah mengimbau kepada masyarakat untuk tidak beraktivitas diluar rumah.

Masyarakat diminta menetap dirumah selama 14 hari, untuk mencegah penyebaran pendemi virus covid-19.

Sayangnya keinginan bertahan di rumah tak bisa dilakukan sebagian masyarakat kita yang ekonomi bawah.

"Jika kami menetap dirumah, tidak kerja, cicilan kita gemana," sebut salah seorang pedagang

Untuk dua Minggu kedepan memang tidak khawatir, bisa menggunakan tabungan tuk menutupi biaya. Akan tetapi tabungan itu tidak cukup untuk membayar kontrakan rumah dan cicilan sepeda motor.

Siapa yang tidak khawatir wabah virus, namun apa boleh buat, karena tuntutan ekonomi, masyarakat tidak bisa meninggalkan pekerjaan begitu saja. Beda dengan mereka yang ekonomi baik.

Langkah yang diambil sebagian masyarakat untuk tetap beraktivitas diluar rumah bukan untuk membangkang dengan surat edaran dari presiden, namun kondisi yang tidak memungkinkan.

Kondisi dilema seperti ini bukan dialami oleh satu atau dua orang saja, apalagi daerah kita ini banyak masyarakat kita yang berprofesi sebagai pedagang.

Ibarat kata, didatangi debt colector lebih serem dari penyebaran pendemi. Mengingat cicilan yang harus dibayar setiap bulan, mau tak mau tetap bekerja.

Cerita di atas hanya ilustrasi jika daerah kita masuk zona pendemi atau kata lain zona merah. Zona warning yang harus diwaspadai jika covid-19 sudah menyebar. Semoga saja tidak.

Bagaimana jika terjadi, apa langkah pemerintah menanggulangi dan melindungi masyarakat ekonomi bawah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun