Saat ini pemerintah sudah mengimbau kepada masyarakat untuk tidak beraktivitas diluar rumah.
Masyarakat diminta menetap dirumah selama 14 hari, untuk mencegah penyebaran pendemi virus covid-19.
Sayangnya keinginan bertahan di rumah tak bisa dilakukan sebagian masyarakat kita yang ekonomi bawah.
"Jika kami menetap dirumah, tidak kerja, cicilan kita gemana," sebut salah seorang pedagang
Untuk dua Minggu kedepan memang tidak khawatir, bisa menggunakan tabungan tuk menutupi biaya. Akan tetapi tabungan itu tidak cukup untuk membayar kontrakan rumah dan cicilan sepeda motor.
Siapa yang tidak khawatir wabah virus, namun apa boleh buat, karena tuntutan ekonomi, masyarakat tidak bisa meninggalkan pekerjaan begitu saja. Beda dengan mereka yang ekonomi baik.
Langkah yang diambil sebagian masyarakat untuk tetap beraktivitas diluar rumah bukan untuk membangkang dengan surat edaran dari presiden, namun kondisi yang tidak memungkinkan.
Kondisi dilema seperti ini bukan dialami oleh satu atau dua orang saja, apalagi daerah kita ini banyak masyarakat kita yang berprofesi sebagai pedagang.
Ibarat kata, didatangi debt colector lebih serem dari penyebaran pendemi. Mengingat cicilan yang harus dibayar setiap bulan, mau tak mau tetap bekerja.
Cerita di atas hanya ilustrasi jika daerah kita masuk zona pendemi atau kata lain zona merah. Zona warning yang harus diwaspadai jika covid-19 sudah menyebar. Semoga saja tidak.
Bagaimana jika terjadi, apa langkah pemerintah menanggulangi dan melindungi masyarakat ekonomi bawah.