Siapa pemain sepak bola favorit Kompasianer? Kalau saya, ada baaanyak sekali. Salah satunya Thomas Müller dari Jerman yang punya senyum pepsodent itu. Ada apa dengan dia? Babagan lelaki pirang rambut ikal ini tak hanya melulu soal sepatu emas yang diraihnya dalam piala dunia 2010 di Afrika, melainkan karakter kuat, talenta dan kehidupan pribadinya yang mapan.
[caption id="attachment_346732" align="aligncenter" width="512" caption="Akankah sepatu emas jadi milik Thomas?"][/caption]
[caption id="attachment_346733" align="aligncenter" width="494" caption="Thomas Müller, idola orang sedunia."]
***
Sepatu emas
Sepatu emas adalah penghargaan yang diberikan pada setiap perhelatan akbar piala dunia. Penghargaan lainnya adalah golden ball, young player, golden gloves dan fair play. Apresiasi dunia ini mengingatkan saya pada apresiasi Jerman sendiri pada timnasnya. Thomas Müller masih nomor satu di antara rekan-rekannya. Ia dikatakan mendapat nilai 1,21.
Bab sepatu emas, kalau tidak salah Ronaldo dari Brasil adalah pemain bola yang mendapatkan sepatu emas tahun 2002 atas 8 gol. Cetakan gol dari tendangannya yang sigap itu membawanya mendapat penghargaan yang biasa diberikan pada pemain di piala dunia. Gol terbanyak. Jerman? Thomas Müller bukanlah pemain pertama yang mendapatkannya. Sudah ada Miroslav Klose di tahun 2006, yang merebut sepatu mahal Adidas itu. Atau Oliver Khan tahun 2002 (golden ball alias bola emas, sebagai pemain terbaik dan dapat sarung tangan emas).
Apakah tahun 2014 ini, Thomas Müller akan mendapatkan sepatu emas? Kalau saja ia memasukkan lebih banyak gol pada pertandingan Selasa nanti, ini bukan hil yang mustahal. Kalau mau pasti bisa, bukan begitu Müller? “Deutschland, macht das Ding rhein“ ... Jerman, masukkan bola ke dalam gawang, adalah sepotong lirik lagu plesetan mendukung timnas Jerman yang biasa diputar di SWR3 FM. Thomas harus janji, cetak gol tak hanya untuk Lisa istrinya tapi untuk timnas Jerman dan negaranya.
Saingan berat Thomas Müller untuk mendapatkan sepatu emas tahun 2014 ini adalah James Rodriguez. Pencetak 6 gol dalam piala dunia di Brasil itu adalah kandidat nomor satu dari kandidat lainnya (berturut-turut; Messi, Neymar, Benzema, Robben, Valencia dan lainnya). Thomas hanya nomor dua. Go, Thomas!
Müller, nama pasaran pembawa keberuntungan
Nama marga "Müller" termasuk paling jamak dan terkenal di Jerman. Tetangga samping kiri rumah, nama keluarganya juga Müller. Toko serba ada yang punya afiliasi ratusan di seantero Jerman, namanya "Müller." Wah, ini favorit ketiga anak saya untuk membeli buku gambar “Top Model“, belajar mendesain wajah, kuku, baju sampai rambut orang dengan pensil warna atau spidol. Nama "Müller" juga menjadi merk makanan dan minuman yang terkenal lezat. Yoghurt dan susu misalnya.
Ada adegan unik yang dibuat iklan "Müller" mempromosikan produk susu. Para pemain timnas Jerman yang sedang berkumpul di meja makan menikmati susu. Ketika disimpan di kulkas, seorang rekan Thomas mengambilnya. Ketika susu dibuka, ada suara sapi "Moooo" lalu ditutup tangan oleh si pengambil. Thomas müller mendengarnya, datang dan menyentil "Alles Müller oder was?" Yang artinya, apa-apa harus Müller atau gimana?
Saya bilang, timnas Jerman ini juga jago bintang iklan. Tengok saja iklan coklat Nutela dan masih banyak lagi. Yang tampil tak melulu Thomas. Ada Schweinsteiger, Klose, Poldi dan seterusnya. Lengkap.
Nama Müller yang disandang salah satu pemain dari Bayern, yang juga gabung timnas Jerman dalam piala dunia di Brasil 2014 ini memang sudah beken. Siapa tak kenal Thomas (Müller). Ya, ya, ya, ... kebanyakan, gol dicetak Müller, yang lain tak kebagian. Dalam piala dunia di Brasil, sudah ada 4 gol olehnya. Apakah nanti ia akan mampu mencetak gol saat melawan tim Brasil (yang kemungkinan tak akan dihadiri Neymar karena cedera?). Ah, ya, soal cidera Neymar yang mengerikan, sodokan dengkul si pemain Columbia itu pastilah sakit. Dalam sorotan video, ia meringis dan mengerang kesakitan. Bukan pura-pura. Sakit akut, tuh. Padahal Neymar adalah tulang punggung tim. Serasa tim Brasil letoy tanpa kehadirannya. Dan sempritan tanda pertandingan usai, tak berapa lama berbunyi. Hore, Brasil menang lawan Columbia!
Saya tancap radio. Ada berita soal reaksi Lukas Podolski, kapten timnas Jerman (pengganti terbaik usai kepergian Ballack) itu menulis dalam status twitternya, mendoakan kesembuhan Neymar. Sedangkan Thomas Müller sendiri menimpali dalam Facebook nya, mau lawan Brasil atau Columbia, sama saja. Ia merasa yakin tim nya solid, semangat dan mampu menandingi lawan di lapangan. Ini berkat persiapan tim yang “Bereits wie nie“ alias tak pernah sesiap kali ini dan tentu saja dukungan mega dahsyat dari fans (termasuk ibu Angela, lho, yaaa).
Itu dia, nama Müller yang disandangnya, memiliki karakter kuat. Pembawa keberuntungan.
Selain Thomas Müller, yang terkenal sebagai pemain bola yang gigih, nama ini juga menjadi nama dari orang-orang Jerman yang terkenal lainnya (komponis, lahir tahun 1933, ahli fisika-1953, sejarahwan bab militer dan konservator-1958 dan pemain film dan pemusik-1981). Belum lagi nama yang sama dipakai orang Austria dan Swiss untuk menamai keturunan mereka. Thomas Müller. Nama pasaran bukan berarti kampungan. Itu ternyata pembawa berkah. Saya masih ingat kata Shakespear; “Apalah arti sebuah nama.“ Dengan keberhasilan Thomas Müller-Thomas Müller di atas, saya semakin yakin bahwa nama itu doa, harapan dan masa depan. Ini menjadikan manusia hati-hati dalam memberikan nama kepada bayi/anak. Nama-nama yang baik, bukan nama yang buruk.
Kawin muda, enak gila
Thomas Müller pemain bola ini saya katakan sebagai anak muda yang sederhana dan low profile. Ia menikahi Lisa pada usia 20 tahun. Untuk ukuran orang Indonesia saja sudah ada di kategori kawin muda. Apalagi untuk ukuran orang Jerman, rakyat barat yang modern, yang rata-rata menikah setelah mencapai umur 32 tahun. Keduanya memang seumuran, dan mengikat janji pada bulan November 2009 di kantor Standesamt kota Ismaning. Senanggg.
Ini berarti, keduanya memutuskan untuk menikah setelah berkenalan selama 2 tahun sejak 2007. Lewat youtube, wanita cantik dan simpatik itu meyakinkan bahwa ini yang namanya cinta, bukan berarti ingin nebeng beken suami. Toh, waktu mereka berkenalan atau menikah, Thomas belum sepopuler sekarang meskipun tak usah diragukan lagi, Thomas pemain yang hebat. He was born to be a great player. Satu yang Lisa suka dari Thomas, ia humoris. Lisa bisa tertawa hanya karena tingkah atau ucapan suaminya itu. Sebagai perempuan, saya katakan, ini penting sekali! Sangat mempengaruhi keharmonisan rumah tangga. Bukannya awal pernikahan mesra, begitu sudah lama ... istrinya jatuh saja dimarahi. Matanya ditaruh di mana, sih? Malu-maluin.“ E, bukannya nolongin.
Awww. Lihat saja gaya-gaya selfienya di FB. Oalahhh, Müller! Sederhana, ekspresif tapi tetap indah dan romantis. Saya tetap maklum kalau pasangan muda ini merasa belum siap untuk memiliki anak. Nggak lucu kalau sedang main di lapangan bola, si Lisa telepon;
“Schatz, main bolanya udahan. Aku mau lairan, nih ...“ atau
“Liebling, anaknya demam ... pulang, ya? Panik nih sendirian ...“ atau
“Gürke, aku butuh kamu sekarang juga, sepak bolanya istirahat dulu ... galau, nih. Need your hug.“
Oh, ya. Schatz, Liebling, Gürke, Nudle ... adalah contoh nama panggilan sayang pasangan di Jerman (mirip dik, diajeng/mas, kakangmas, mama/papa, say, sayang, honey, cinta, cin ...).
Fantasi kalimat di atas, jelas-jelas nggak enak jika benar terjadi. Apalagi karir Thomas Müller sedang memuncak. Hanya karena terlalu cepat berkeluarga dan ribet dengan urusan anak, semua terbengkalai.
Entahlah apa sebabnya, banyak pemain muda sepak bola yang menikah muda. Lothar Matheus sendiri juga menikah muda pada usia 20 tahun dan sampai tahun 2009, sudah menikah empat kali. Meski pernikahan itu urusan pribadi, semoga tidak terjadi pada Thomas. Istri satu saja dan dua anak cukup.
Menikah muda ini semoga sebagai sebuah penunjang semangat bertanding dalam mendapatkan trainer pribadi 24 jam. Istri yang dimilikinya bisa memberi hawa positif, nggak klayapan malam-malam. Ada pawangnya. Tapi bukan masuk ISTI, ikatan suami takut istri.
***
Tuh, kan ... nama Jerman tetap berkibar di jagadnya bola. Lothar Matheus yang sekarang masih sering muncul di media, kebagian sebagai komentator bola di channel Jerman, adalah pemain Jerman yang sering main di world cup.Tahun 1982, 19836, 1990,1994, 1998. Banyak asam garamnya, ya? Tanek, bersantan.
Selain sepatu emas yang dibawa pulang, Thomas Müller adalah pemain muda terbaik 2010. Karirnya memang bukan karbitan. Ia datang dari klub Bayern München yang kondang itu dan memulai kiprahnya di piala dunia U16, U19, U20 dan U21.Seperti halnya Lukas Podolski tahun 2006,dia ini pantas ditunjuk sebagai pemain terbaik di bawah umur 21 empat tahun kemudian. Berangkat dari bawah. Dibesarkan klub daerahnya. Thomas Müller sendiri dalam wall FB (Juni 2014) merasa bangga masih bisa bergabung dengan FC Bayern München, 5 tahun lagi. Dia memang sudah sejak tahun 2000 bergabung dengan klub itu, serasa tanah tumpah darah, ada rasa memiliki di dalam klub.
Siapa lagi pemain Jerman yang menarik untuk dibahas? Tunggu coretan saya berikutnya. Gosipin pemain timnas Jerman, saya umpamakan seperti halnya membicarakan pemain sepak bola tanah air Indonesia. Meski Indonesia belum mampu muncul di kancah internasional. Karena saya tinggal di sini. Jerman seperti tanah kedua bagi saya. Dibela. Tanah pertama, terlalu jauh. Selamat pagi. (G76)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H