Mohon tunggu...
Gaganawati Stegmann
Gaganawati Stegmann Mohon Tunggu... Administrasi - Telah Terbit: “Banyak Cara Menuju Jerman”

Housewife@Germany, founder My Bag is Your Bag, co founder KOTEKA, teacher, a Tripadvisor level 6, awardee 4 awards from Ambassadress of Hungary, H.E.Wening Esthyprobo Fatandari, M.A 2017, General Consul KJRI Frankfurt, Mr. Acep Somantri 2020; Kompasianer of the year 2020.

Selanjutnya

Tutup

Catatan Artikel Utama

Siluman Perkedel

24 Maret 2015   22:25 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:05 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1427210623816601201

Tanggal 9 Maret, kentang dikupas, diiris lalu digoreng. Sreng-sreng .... Saya pikir nanti lebih cepat membuat Perkedel kalau kentang sudah disiapkan satu hari sebelumnya.

Aha. Satu bakul sudah kentang matang. Usai dingin, saya masukkan kulkas. “Besok mau dideplok lalu dibumbui, kemudian digoreng....“ Pikir saya hari itu.

[caption id="attachment_405123" align="aligncenter" width="590" caption="Tumpeng tanpa perkedel"][/caption]

***

Tanggal 10 Maret, hari ulang tahun anak wadon saya. Saya sudah siap-siap bikin perkedel. Membuka kulkas. Byakkk! Lhadalaaaahhhh ... bakul kosong! Atau saya lupa menaruhnya di tempat lain ya??? Saya seperti orang kehilangan kacamata.

Dari belakang, terdengar cekikikan suami saya. Naaaahh, jadi tahu, siapa biang keladi penyubliman kentang goreng saya. Siapa lagi kalau bukan suami saya tercinta:

“Pak, kok bakulnya kosong. Kamu yang makan, ya?“ Saya mrengut abis. Muka saya ditekuk ping satus.

“Lhooo ... tak kira buatku. Kamu tahu aku suka kentang kaaaan ...“ Iya sih, orang Jerman kalau sama Kartoffel alias kentang, ya ampuuuuunnn. Ngeri.

“Weleeeehh ... paaaaak. Itu buat perkedel tumpengannya si Nenennnn! Huuuuh. Gak jadi goreng perkedel tho ya.“ Bakul saya pindah, satu dua yang masih tertinggal saya makan sekalian. Gak jadi bikin perkedel. Wadah saya cuci di washtafel. Mulai mencuci beras dan membuat nasi kuning.

Malamnya, teman-teman Indonesia beserta keluarganya sudah datang. Waktunya selametan, ulang tahun pakai tumpengen dengan hiasan sayuran, ayam goreng, telur, sambal goreng ati tapi tanpa perkedel ... maaf yaaaaa. Ya sudah. Lain kali kalau goreng kentang goreng, diumpetin. Huh! Ada siluman perkedel.(G76)

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun