Tanggal 10 Nopember. Hari yang bersejarah dan dirayakan masyarakat di tanah air sebagai hari pahlawan. Tokoh Bung Tomo yang bersemangat itu memang menjadi pahlawan asal kampung Blauran, Surabaya. Kota kenangan.
Surabaya oh Surabaya, oh Surabaya … Disana, ada sesuatu yang istimewa yang sempat menjadi kenangan kami. Ya. Berkunjung ke kebun binatang Taman Safari II yang terletak di desa Jatiarjo, kecamatan Prigen, kota Pasuruan, provinsi Jawa Timur. Jarak yang bisa ditempuh dari airport Juanda, Surabaya adalah 50 km kurang lebih dengan waktu tempuh satu jam.
Karena taman flora fauna ini terletak di kaki gunung Arjuna di ketinggian 800-1500 di atas permukaan air laut, hawanya jadi sejuk. Bahkan disebutkan bahwa taman ini terbesar di Asia. Tapi saya tidak tahu apakah efek mobil masuk taman untuk melihat hewan dari dekat ini juga berpengaruh pada kesehatan fauna dan flora atau tidak. Asapnya itu loh ….
Kawasannya yang 340 hektar sendiri dibagi menjadi tiga: Amerika–Eropa, Asia dan Afrika. Anak-anak juga diistimewakan, dijamu di zona rekreasi (ramuan tampilan atraksi satwa dan permainan anak-anak). Ada juga area kehidupan satwa dan baby zoo (bermain dan berfoto bersama anak hewan).
Wah wah … pelayanan, koleksi, tatanan dan atraksi yang ditampilkan benar-benar menarik. Patut direkomendasikan bagi siapa saja yang sedang/akan lewat di kota pahlawan.
[caption id="attachment_222476" align="aligncenter" width="512" caption="Taman Safari II? heboh deh!"][/caption]
Gajah TS II pintar melukis
Lima orang srikandi berambut panjang, lurus nan hitam dan dibalut seragam hijau pupus berada di tengah-tengah. Masing-masing mengendarai gajah! Pengunjung yang kebanyakan adalah anak-anak, orang dewasa bahkan orang asing, telah menduduki kursi kayu diatas batu semen yang melingkar. Seorang wanita datang dan mulutnya mulai bla bla bla. Microphone mini yang dijepitkan diantara bajunya semakin memperjelas apa yang dikatakan.
Sembari menerangkan ini itu, ia memberi aba-aba pada kawanan gajah; salam, angkat kaki depan, duduk, berkeliling, bergandengan, berbaring dan seterusnya. Gajahnya pinter, patuh sekali. Sampai tiba saat yang paling mendebarkan; berjalan diantara sate eh … jajaran wisatawan yang berbaring diatas lantai. Saya deg-degan kalau saja kaki gajah yang berapa ton itu salah injak ke badan suami. Waaaah bisa gepenggg kalau salah.
Kekaguman akan kegesitan para gajah tak berhenti di situ saja. Gajah juga gemar corat-coret. Seorang pawang membantu gajah memegang kuas dan mencelupkannya ke kaleng cat. Warna-warni genjreng digeber dalam kertas. Dipigura dan dijual bagi wisatawan yang berminat. Pastinya untuk dana cagar alam « Save our Sumatran elephants »
[caption id="attachment_222478" align="aligncenter" width="513" caption="Lukisan Gajah TS II, sumber dana."]