Mohon tunggu...
Gaganawati Stegmann
Gaganawati Stegmann Mohon Tunggu... Administrasi - Telah Terbit: “Banyak Cara Menuju Jerman”

Housewife@Germany, founder My Bag is Your Bag, co founder KOTEKA, teacher, a Tripadvisor level 6, awardee 4 awards from Ambassadress of Hungary, H.E.Wening Esthyprobo Fatandari, M.A 2017, General Consul KJRI Frankfurt, Mr. Acep Somantri 2020; Kompasianer of the year 2020.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Serunya Perayaan Nikolaus di Jerman

3 Desember 2012   15:53 Diperbarui: 24 Juni 2015   20:14 296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari Nikolaus dirayakan di Jerman setiap tanggal 6 Desember. Di kota kami, peringatannya biasanya dijatuhkan pada hari minggu. Tahun ini tanggal 2 Desember 2012 pukul 14.00-17.00. Sedangkan tanggal 6 Desember itu kan hari kamis.

Saya bilang unik karena meski bernuansa religius, perayaan Nikolaus sangat diwarnai ragam sportivitas anak-anak kota. Mulai dari balita sampai umuran remaja. Yang hadir bahkan sampai lansia. Begitu hari H-1 dan hari H, 6 Desember di rumah-rumah, tambah seru.

Bagaimana sejarah hari Nikolaus? Apa saja keunikan dimata saya yang orang Indonesia? Saya yakin perayaan hari Nikolaus di Jerman ini memiliki keunikan tersendiri dibanding di Indonesia.

[caption id="attachment_227430" align="aligncenter" width="415" caption="Perayaan Nikolaus di aula tahun ini tanpa coklat!"][/caption]

***

Hari begitu dingin. Hujan salju. Hamparan es berwarna putih bersih, sesekali berkilat terkena sinar matahari, ada dimana-mana. Untung saja acara hari Nikolaus diadakan didalam ruangan. Kalau tidak tangan sudah kaku, badan jadi beku.

Oi. Ruangan telah penuh oleh orang yang duduk-duduk di kursi yang tersedia. Anak-anak sudah duduk rapi dibarisan paling depan, duduk diatas bangku atau sekedar melantai.

Orang-orang yang menjadi relawan di kantin telah sigap memenuhi pesanan hadirin. Ada yang mau kue (donasi dari orang tua murid kota setempat), ada yang pengen Schnitzel (daging yang dipipihkan dibalut tepung, digoreng) pakai Pommes (kentang goreng) atau sekedar roti dengan sosis layaknya hotdog.

Rangkaian acara ditempel di beberapa pintu, lengkap berisi kapan dan grup mana yang tampil. Ya. Anak-anak telah mengadakan percobaan beberapa jam sebelumnya. Setiap yang akan tampil, diharap berkumpul di belakang panggung agar tak susah mencari diantara jejalan penonton. Seperti mencari jarum pada tumpukan jerami.

[caption id="attachment_227420" align="aligncenter" width="580" caption="Bola besi (junior)"]

1354549357239967689
1354549357239967689
[/caption]

Satu demi satu grup memukau penonton. Sorak-sorai dan gemuruh tepuk tangan membahana di aula kota yang diisi setidaknya 500 orang itu. Mulai bola besi besar, grup anak perempuan usia 5 tahun, klub anak umuran 6-9 tahun, kumpulan anak balita dan mamanya, kelompok anak-anak berbakat dan masih banyak lagi.

[caption id="attachment_227422" align="aligncenter" width="569" caption="Grup para gadis remaja"]

13545494181729698108
13545494181729698108
[/caption] [caption id="attachment_227423" align="aligncenter" width="543" caption="Kelompok anak laki-laki"]
13545494741974922446
13545494741974922446
[/caption]

Tak terasa hari telah gelap. Maklum, musim dingin matahari cepat masuk peraduan. Sebagai gong dari peringatan festival Nikolaus ini, datanglah seorang asisten pendeta berjanggut putih, berbaju dan bertopi merah. Seorang pembantunya mengiringi. Ia berjubah hitam berjanggut putih, karungnya berisi dedaunan, kenari, kacang tanah dan jeruk!

[caption id="attachment_227425" align="aligncenter" width="415" caption="Nikolaus datang!"]

1354549559692404933
1354549559692404933
[/caption]

Sebelum menuju panggung yang tadinya tempat anak-anak tampil. Hadirin bernyanyi:

“Lasst uns fröh und munter sein, und uns recht von Herzen freuen. Lustig, lustig, tra le ra la la … Bald ist Nikolaus abend da … Bald ist Nikolaus abend da.“

Kedua tamu yang tiba-tiba hadir itu lalu membelah penonton. Yang berperan sebagai Nikolaus memegang tongkat emas. Kedua Knecht Ruprecht (red: pelayan) membagikan isi kantong, berserakan diatas masing-masing meja yang dilewati. Sebentar kemudian mereka melewati sebuah pohon natal sungguhan. Aduh, daunnya nyocokkkk. Merekapun menaiki tangga menuju panggung, tepat berhenti ditengah-tengahnya.

[caption id="attachment_227427" align="aligncenter" width="605" caption="Pembacaan buku kuning emas nan tebal "]

13545496321137274995
13545496321137274995
[/caption]

Usai bla bla bla … ia memanggil satu persatu klub olahraga. Anak-anak yang merasa dipanggil memenuhi kursi panjang yang telah menunggu mereka. Nikolaus membacakan catatannya. Ini mengingatkan saya buku hitam milik BP waktu SMP/SMA. Disana tertulis apa saja kebaikan dan keburukan masing-masing anak (yang sebenarnya dituliskan sebelumnya oleh sang pelatih).

[caption id="attachment_227428" align="aligncenter" width="415" caption="Horeee dapat hadiah!"]

13545496981888019097
13545496981888019097
[/caption]

Sebelum turun dari panggung, masing-masing mendapatkan souvenir (misalnya senter, gantungan kunci, boneka dan sebagainya, kali itu berwujud tempat menyimpan botol di musim dingin). Sayangnya saat itu tak ada permen coklat berbentuk Nikolaus yang dibagikan. Mungkin tak ada sumbangan dari sponsor pabrik coklat ya? Tak mengapalah toh setiap toko dan swalayan menjual biskuit, coklat, permen, mainan dan pernak-pernik yang berbau Nikolaus dan natal itu, sudah sejak awal Oktober. Harga, kualitas dan desain bersaing.

Lengkap sudah Nikolaus membacakan buku tebal itu. Mereka berdua meninggalkan ruangan, penonton mulai sorak-sorai menyanyikan lagu Nikolaus. Seruuuu !

Pengalaman yang menarik untuk disimak tiap tahun. Perayaan Nikolaus dimeriahkan oleh putra-putri kota yang berbakat dan berminat olahraga. Salah satunya adalah mantan juara dunia bola besi tahun 2011 dan juara II bola besi tingkat nasional 2012. Mereka ini telah tampil selama 3 jam! Sebelum acara berakhir, datanglah pak Walikota … jadi ngingetin saya, pejabat datangnya terakhir ya? Mungkin beliau sedang ada acara lain yang lebih penting.

Nikolaus berkunjung dari rumah ke rumah

[caption id="attachment_227429" align="aligncenter" width="477" caption="Nikolaus berkunjung bersama dua pembantunya"]

1354549857253455737
1354549857253455737
[/caption]

Perayaan Nikolaus di kota tak berhenti sampai di situ saja. Itu yang ramai-ramai di aula kota, yang agak harmoni adalah saat Nikolaus bersama para pembantunya datang mengunjungi anak-anak dari rumah ke rumah pada tanggal 5 Desember malam. Salju tinggi bukan halangan mereka untuk mengurungkan niat melangkahkan kaki. Udara yang dingin tak mampu membuat mereka patah semangat untuk mengetuk dan membacakan buku catatan kebaikan dan keburukan (yang biasanya dituliskan oleh orang tua masing-masing).

Biasanya orang tua memesan kunjungan via telepon, seperti info yang diumumkan oleh bulletin kota setempat. Orang tua jugalah yang menyiapkan hadiah kecil (permen, coklat, mainan, buku dan lainnya) dan catatan kecil tentang plus minus anak. Tujuannya adalah agar tak hanya orang tua saja yang menasehati tapi juga orang yang dituakan/diidolakan seperti Nikolaus itu. Nasehat yang baik-baik muncul juga dari tokoh itu.

Namun biasanya setelah anak masuk SD/SMP keatas, mereka mulai mengerti trik bahwa hadiah dan catatan itu dari orang tua. Mereka yakin Nikolaus tak tahu menahu tapi dikasih tahu.

OK. Orang tua anak dari rumah yang didatangi, akan menyembunyikan barang dan catatan di depan pintu agar dibawa masukNikolaus dkk nanti. Ini akan dibagikan mereka usai pembacaan kitab rahasia selesai. Tambahan lain adalah roti khas Nikolaus yang biasanya adalah pemberian dari Bakerei (toko roti setempat).

Sebelum dan sesudahnya, jelmaan Nikolaus akan memukulkan tongkatnya beberapa kali. Mereka bertiga juga mengajak anak-anak menyanyikan lagu-lagu yang dikenal (misalnya Oh Tannenbaum, Nikolaus, Schnee flocken dan seterusnya).

Nah, tanggal 6 Desember pagi, anak-anak mendapat coklat yang tiba-tiba masuk sepatu atau kaos kaki yang dipasang di perapian. Biasanya isinya coklat dan kadang ada mainan kecilnya. Tuhkan hadiah lagiiii … mana di sekolah di hari yang sama juga ada perayaannya. Mereka lagi-lagi ketemu Nikolaus di sekolah (TK/SD) dan mendapatkan coklat dan roti berbentuk orang-orangan di kaos kaki yang digantung di kelas. Hebohhhh! (G76) Sumber:

1.Pengalaman pribadi

2.http://www.mrshea.com/germusa/customs/nikolaus.htm

3.http://www.labbe.de/liederbaum/index.asp?themaid=10&titelid=587

4.http://www.ukgermanconnection.org/history-nikolaustag

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun