[caption id="attachment_370749" align="aligncenter" width="382" caption="Kedai E-cigarettes di Freiburg, Jerman"][/caption]
Banyak orang membicarakan ibu Susi, Menteri yang merokok. Saya tidak akan membahas tentang itu, saya akan berbagi tentang rokok elektronik saja. Kedainya, saya temukan beberapa saat sebelum saya manggung di Freiburg, Jerman.
e-cigarettes. Rokok elektronik ini ternyata unik. E-cigarettes ini pertama kali ditemukan di China dan meluas ke berbagai negara. Seperti Amerika Serikat yang memperkenalkan pada pasar tahun 2007 dan ... Jerman. Dikatakan bahwa setelahnya, 70 persen orang AS menyatakan berhenti merokok dan mempengaruhi penjualan rokok di AS atau turun 10%. Banyak orang makan permen atau upaya lain dalam menghentikan kebiasaan rokok. Rokok elektronik ini disinyalir menjadi pilihan terkini.
[caption id="attachment_370751" align="aligncenter" width="355" caption="Ini rokok elektrik saya ... katanya"]
![14146929051048805689](https://assets.kompasiana.com/statics/files/14146929051048805689.jpg?t=o&v=700?t=o&v=770)
[caption id="attachment_370752" align="aligncenter" width="367" caption="Cara isi ulang..."]
![1414692954929605506](https://assets.kompasiana.com/statics/files/1414692954929605506.jpg?t=o&v=700?t=o&v=770)
[caption id="attachment_370753" align="aligncenter" width="347" caption="Cairan nikotin 18 mg"]
![1414692991820097379](https://assets.kompasiana.com/statics/files/1414692991820097379.jpg?t=o&v=700?t=o&v=770)
[caption id="attachment_370754" align="aligncenter" width="348" caption="Mirip bolpen ya ..."]
![14146930371617008409](https://assets.kompasiana.com/statics/files/14146930371617008409.jpg?t=o&v=700?t=o&v=770)
[caption id="attachment_370755" align="aligncenter" width="352" caption="Plastik hitam untuk disedot mulut"]
![14146930782061312811](https://assets.kompasiana.com/statics/files/14146930782061312811.jpg?t=o&v=700?t=o&v=770)
[caption id="attachment_370756" align="aligncenter" width="360" caption="Lubang untuk charger"]
![1414693120194125362](https://assets.kompasiana.com/statics/files/1414693120194125362.jpg?t=o&v=700?t=o&v=770)
Seorang teman yang suaminya perokok berat, sudah sekian bulan menikmati rokok jenis ini. Untuk berhenti merokok pasti sulit lah bagi pecandu rokok, sama halnya dengan ibu-ibu doyan shopping (tas, sepatu, perhiasan, kosmetik). OMG, it’s not that easy to stop. Dan rokok elektrik ini sebagai solusi sang suami teman saya itu agar tetap bisa merokok dan masih terjaga kesehatannya (karena ini dianggapnya sebagai rokok yang ramah lingkungan tanpa asap dan tidak bau). Meskipun WHO, ahli kesehatan dunia atau BPOM Indonesia misalnya, dikatakan masih menganggap e-cigarettes tetap tidak aman untuk kesehatan, teman kami itu dan beberapa masyarakat Jerman tetap menikmatinya (beberapa lagi orang Jerman, tetap kontra). Rokok elektrik memang bisa legal dan illegal tergantung di negara mana. Negara yang membolehkannya adalah Belanda, Britania Raya, Denmark, Jerman dan Italia. Sedang negara yang melarangnya/dianggap illegal selain Indonesia adalah; Brazil, Kanada, Panama, Singapura dan Australia.
Selanjutnya, saya sempatkan tanya-tanya lagi pada suami teman saya itu mengapa ia mau berhenti merokok. Ia takut kanker paru-paru! Pria segedhe gaban dan berkacamata itu pun memperlihatkan alat e-cigarettes seharga 72€ atau satu jutaan rupiah berwarna milineum (dijual juga dengan warna-warni lain), memiliki lubang charge listrik, ujung alat berwarna hitam untuk disedot mulut dan cairan nikotin isi ulang (dengan beragam rasa; stroberi, vanila,coklat ... seharga 5€ an atau Rp 75.000). Yup. Yang dibakar memang bukan tembakau tapi cairan. Sehingga waktu dia menghisap e-cigarettes ini yang keluar bukan asap tapi dampf, seperti kabut yang berwarna putih di udara tapi tak bau. Oh, jadi aman untuk perokok pasif ya? Tak ikut-ikut merokok secara tak sengaja.
Harga rokok (dengan tar, nikotin dan sebangsanya) satu bungkus di Jerman rata-rata 5-6€. Satu bulan ia bisa habis 150€ (Rp 2.250.000). Diakuinya, secara keuangan rokok elektrik ini lebih hemat dan amat membantunya untuk berhenti merokok dengan lebih aman dan nyaman. Dahulu sebelum mengenal rokok elektrik dan mau berhenti total merokok, ia malah sering uring-uringan dan tidak merasa nyaman sehingga sang istri menyarankan untuk menyerah saja asal keluarga tetap harmonis. Akhirnya, si suami menemukan solusi; rokok elektrik! Kondisi aman terkendali.
Aha. Kalau saya pasti menolak rokok elektrik ini lantaran memang tak pernah menjadi perokok aktif, jadi tak butuh dong yaaa. Kompasianer mau coba? Butuh uji klinis lagi dan bagi yang ingin mengkonsumsinya, untuk check-recheck sebelum mencoba. Selamat malam. (G76)
Sumber:
1.Curhat perokok e-cigarettes.
2. Sepuluh fakta tentang E-cigarettes
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI