Mohon tunggu...
Gaganawati Stegmann
Gaganawati Stegmann Mohon Tunggu... Administrasi - Telah Terbit: “Banyak Cara Menuju Jerman”

Housewife@Germany, founder My Bag is Your Bag, co founder KOTEKA, teacher, a Tripadvisor level 6, awardee 4 awards from Ambassadress of Hungary, H.E.Wening Esthyprobo Fatandari, M.A 2017, General Consul KJRI Frankfurt, Mr. Acep Somantri 2020; Kompasianer of the year 2020.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Presiden FC Bayern München Dipenjara 3,5 Tahun

23 Maret 2014   03:09 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:36 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13954937091715042127

Jerman sedang geger. Salah satu tokoh yang dikenal di jagad sepakbola sedang dirundung masalah. Siapa lagi kalau bukan presiden FC Bayern München. Uli Hoeneß makin banyak diperbincangkan di berbagai media. Mulai TV, radio, koran hingga majalah. Mengapa? Ia diancam hukuman 3,5 tahun karena tidak membayar pajak! Warga Bijak Taat Pajak.

[caption id="attachment_327893" align="aligncenter" width="487" caption="Jerman juara dunia 1974"][/caption]

***

Bayern München. Klub yang paling unggul di Jerman ini harus ditinggalkan Uli yang telah membesarkan klub selama bertahun-tahun hingga menjadi dinasti klub terbaik dan tersukses sejagad. Yang selalu mendominasi Bundesliga di Jerman dan menjuarai Champion League 2013. Klub yang menjadi hidup dan mati Uli dan pasti,semua orangyang terlibat di dalamnya.

Uli (62 tahun) ketahuan menyimpan uang di bank Swiss secara rahasia. Ah, Swiss, negeri ini memang klangenan banyak orang kaya untuk menyimpan dengan sengaja atau menyembunyikan gelimang harta benda yang tiada tara. Sementara aturan di Jerman adalah pembayaran pajak, jalan terus. Mau miskin, mau kaya ... pajak-pajak-pajak. Besarannya yang beda.

Penyelewengan ini pertama kali ditemukan ketika Uli dicurigai memiliki dana sebesar3,5 juta euro. Setelah diinvestigasi, meningkat menjadi ditemukannya 18,5 juta euro. Tak dinyana, membengkak menjadi 27, 2 juta euro kekayaannya yang tak dibayarkan pajaknya itu ke negeri Jerman. Danentah penemuan terakhir nanti .... Penipuan yang beruntun.

***

Apa yang bisa dipetik dari pengalaman Uli? Uli boleh diacungi jempol dengan langkahnya berdiskusi dengan keluarga atas kasus pajak ini. Hingga ia menerima akibat dari perbuatannya, dipenjara. Selanjutnya, keputusannya untuk segera mengundurkan diri sebagai presiden dan business chairman dari FC Bayern München demi kenyamanan bersama. Bahkan Angela Merkel dan pejabat penting Jerman lainnya mengatakan „Respekt“, hormat dengan keputusan Uli.

Hmmm ... menjadi orang yang jujur tidak mudah. Tapi ini mengingatkan saya, sekali tidak jujur, kebesaran yang telah dipupuk, dirintis bertahun-tahun akan hancur berkeping-keping. Uli pernah berperan dalam mengusung timnas sepakbola Jerman sebagai juara dunia tahun 1974. Kehadirannya sungguh berharga dan memiliki banyak nilai yang diakui pemain jaman dahulu sampai pemain teranyar sekalipun.

Dan balasannya? Tiga setengah tahun di hotel rodeo! Memang tidak begitu lama belum seimbang dengan jutaan euro yang diselewengkannya, kalau dibandingkan kurungan penjara sekian bulan (plus gebukan orang sekampung) bagi pencuri ayam di Semarang yang harganya saya taksir kira-kira per ekor, Rp 100.000 itu, dengan apa yang dilakukan milyader ini. Tapi bagaimanapun, kasus ini sudah betul-betul menghancurkan hati dan pikiran Uli dan Jerman. Kecewa kelas berat. Nasi sudah menjadi intip. Tinggal digoreng, dikasih kinco (cairan gula merah) dan dilahap. Game over. Selamat sore. (G76)

Sumber:

1.Nonton berita TV dan mendengarkan radio.

2.http://www.spiegel.de/sport/fussball/uli-hoeness-tritt-von-allen-aemtern-zurueck-a-958593.html

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun