Mohon tunggu...
Gaganawati Stegmann
Gaganawati Stegmann Mohon Tunggu... Administrasi - Telah Terbit: “Banyak Cara Menuju Jerman”

Housewife@Germany, founder My Bag is Your Bag, co founder KOTEKA, teacher, a Tripadvisor level 6, awardee 4 awards from Ambassadress of Hungary, H.E.Wening Esthyprobo Fatandari, M.A 2017, General Consul KJRI Frankfurt, Mr. Acep Somantri 2020; Kompasianer of the year 2020.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Petani Jerman Masih Semangat Bercocok Tanam

3 September 2012   11:34 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:58 950
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya tak pernah bermimpi menjadi petani. Adakah orang yang bercita-cita menjadi petani? Ada. Saya benar-benar menemukannya di Jerman. Contohnya beberapa keluarga dari garis keturunan suami (dan mereka yang saya temui di Schwenningen).

Sayang sekali dari generasi ke generasi, terasa penurunan dari keinginan ini. Banting setir.

Untunglah banyak festival tahunan di Jerman yang menggelar sesuatu yang berhubungan dengan petani misalnya seperti Traktortreffen dimana pemilik traktor bertemu dan Strohpapark, tempat mereka menggelar karya seni dari bahan yang diambil dari ladang atau gudang! Belum lagi promo tentang kehidupan petani yang cukup banyak ditanamkan pada anak-anak Jerman sejak dini. Salut! Semangat bercocok tanam itu tetap ada hingga kini.

[caption id="attachment_210273" align="aligncenter" width="592" caption="Meja dan kursi XXL dari jerami, karya petani"][/caption]

***

Beberapa waktu yang lalu kami mengunjungi seorang paman yang sedang terkulai lemah di rumah. Stroke. Memandang wajahnya yang menandakan betapa ingin ia segera bertemu dengan almarhumah istrinya, menggerakkan tangan saya untuk memotretnya dari segala sudut. Ia tertawa lebar. Saya tidak, serasa pencabutan nyawanya pelan tapi pasti, dari kaki hingga ujung rambutnya. Dua minggu kemudian, nyawanya menghilang. Janji untuk bertemu dengan petani itu (usai liburan) tak ada lagi .

Paman Mattes memiliki 3 orang anak. Dari ketiganya hanya satu yang meneruskan sebagai petani, Gunther. Sayang, karena terserang kanker otak baru-baru ini, ia menjual segala perangkat seperti traktor dan sebangsanya serta beberapa lahan hibah orang tuanya. Yang tersisa hanya sepetak area menanam bunga matahari dan gladiol di pinggir jalan. Blümenschnitt namanya. Tempat ini memberi kebebasan siapa saja untuk memetik bunganya. Satu tangkai 50 sen. Tak ada yang jaga di kebun ini, tak ada CCTV. Bayar itu pasti !

Sedih memang, generasi petani dari paman terancam terputus. Gunther berjanji akan meneruskan status petani ini jika benar-benar sembuh. Sedangkan anak Gunther, Jo baru kelas 2 SD, pastilah tak tahu apakah nanti ia masih akan meneruskan pekerjaan bapaknya atau memilih kerja sesuai dengan kepintarannya.

Usai bertemu dengan Jo, kami bertandang ke rumah tante Ida (saudara perempuan paman Mattes). Sebelum pamitan, tante yang ramah itu memberikan hasil bumi kepada kami ; dua Zuccini sebesar tangan saya, wortel bio dan satu dos telur isi 10 dari kandang belakang rumah. Nenek bungkuk itu masih terlihat ketegarannya sebagai petani diantara rambut putih dan keriput yang merayapi wajah serta tubuhnya. Oh, anak lelaki tunggalnya juga petani Renquihausen.

Semangat bercocok tanam itu masih ada, rupanya. Saya lagi-lagi terharu. Umuran 80-an masih saja bekerja di ladang ???

***

Renquihausen adalah sebuah kota kecil yang berdekatan dengan Schwenningen, tempat digelarnya Strohpark. Para petani berlomba-lomba membuat kreasi dengan jerami kering yang biasa mereka kumpulkan di ladang dengan traktor dan disimpan dalam gudang.

Gelarannya bisa dilihat dari 1 September-14 Oktober 2012. Gratis! Pengunjung bahkan boleh  memberikan nilai untuk menentukan petani mana yang paling kreatif dengan tumpukan jerami.

Melihat dari ide dan gagasan yang muncul dalam pembentukan jerami ini membuat saya geleng kepala. Mereka tak perlu sekolah seni untuk menuju sebuah kreasi. Image petani yang bekerja keras itu tak melulu miskin dan kasihan, justru sebaliknya. Biasanya memiliki banyak uang yang terpendam (dari properti tanah, grup hewan, peralatan dan perangkat besar lainnya).

[caption id="attachment_210274" align="aligncenter" width="574" caption="Petani tertarik membuat not balok"]

1346670920208624703
1346670920208624703
[/caption]

Melihat dari karya berjudul Noten, mengingatkan pada saya betapa belajar note balok itu tak mudah. Nada-nada ini masih saja diingat satu petani yang membuatnya dalam warna merah dan hitam, warna kontras.

[caption id="attachment_210275" align="aligncenter" width="590" caption="Si gadis bermain ayunan"]

1346671060939551301
1346671060939551301
[/caption]

Bentuk wanita dengan ayunan begitu mempesona. Rok merah polkadot hitam seksi yang dikenakannya menarik mata ini untuk kembali mengamati dengan cermat dari hak tinggi sampai topi. Ayunan adalah salah satu permainan yang biasa ditemukan dikebun rumah tangga atau taman kota Jerman.

[caption id="attachment_210276" align="aligncenter" width="480" caption="Flora dan fauna dekat dengan petani"]

13466711211404350594
13466711211404350594
[/caption]

Bunga dengan hewan-hewan (Fuchs, Igel, Maus, Hühn) begitu dekat dengan profil petani. Dimana ada rumah petani, pasti ada flora dan fauna ini.

[caption id="attachment_210277" align="aligncenter" width="486" caption="Labu"]

1346671177427686873
1346671177427686873
[/caption]

Kürbis alias labu, juga menjadi salah satu komoditi para petani. Ladang mereka biasa menghasilkan labu biologis yang diikutkan dalam festival labu tiap tahunnya. Labu biasa dibuat sup labu saat Helloween, dibikin kue atau jus.

[caption id="attachment_210278" align="aligncenter" width="560" caption="Tak takut kerja keras"]

13466712311555256336
13466712311555256336
[/caption]

Jerami dengan profil layaknya tukang bangunan nampaknya pas dengan image orang Jerman yang kerja keras, disiplin dan ulet.Biasanya orang sini membangun sendiri rumah, garasi atau apapun itu. Tak hanya karena kontraktor yang mahal, melainkan kepuasan tiada tara yang ingin didapatkan mereka.

[caption id="attachment_210280" align="aligncenter" width="466" caption="Pungguk merindukan bulan"]

1346671326338035459
1346671326338035459
[/caption]

Saya beri judul „Bagai pungguk merindu bulan, mengapa tidak?“ Figur seseorang yang sedang malas tidur pada malam hari, beralaskan bulan sabit. Life is good.

[caption id="attachment_210281" align="aligncenter" width="412" caption="Minum itu menjadi tradisi"]

13466713842145892548
13466713842145892548
[/caption]

Bir adalah minuman khas Jerman. Katanya bahan hefe/yest yang alami ini bercampur air, paling disuka karena natural. Ada trick untuk membuka tutup botolnya, tanpa alat pembuka botol khusus, yang talentanya dimiliki beberapa orang.

[caption id="attachment_210282" align="aligncenter" width="412" caption="Sosok agamis juga ada"]

13466714641214344597
13466714641214344597
[/caption]

Sosok pendeta berjubah memberi peringatan petani, hasil bumi dan hewan yang dihasilkan mereka adalah anugerah Tuhan yang patut disyukuri.

[caption id="attachment_210283" align="aligncenter" width="544" caption="Pemain bola dan jungkat-jungkit"]

1346671519118773045
1346671519118773045
[/caption]

Sepakbola adalah salah satu dunia olahraga yang meroketkan Jerman. Nama timnasnya bukan hanya isapan jempol. Kali ini seorang petani berangan-angan pemain sepakbola main jungkat-jungkit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun