Mohon tunggu...
Gaganawati Stegmann
Gaganawati Stegmann Mohon Tunggu... Administrasi - Telah Terbit: “Banyak Cara Menuju Jerman”

Housewife@Germany, founder My Bag is Your Bag, co founder KOTEKA, teacher, a Tripadvisor level 6, awardee 4 awards from Ambassadress of Hungary, H.E.Wening Esthyprobo Fatandari, M.A 2017, General Consul KJRI Frankfurt, Mr. Acep Somantri 2020; Kompasianer of the year 2020.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Perpisahan Klose di Lapangan Brasil, Hadiahnya Piala?

14 Juli 2014   08:17 Diperbarui: 18 Juni 2015   06:23 289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Siapa yang tak kenal Miroslav Klose? Dari sorotan kamera dan TV HD, tampak jelas bahwa pria umuran 36 tahun ini memang sudah semakin tua. Kerutan di keningnya membuat saya yakin, ia seorang pemikir keras dan tak mau gegabah menjalani apapun dalam hidup. Tak terkecuali sepak bola. Apa yang menarik dari Klose selain cetakan golnya yang seperti mesin pabrik otomatis itu? Setelah Thomas Müller dan Manuel Neuer, saya semangat untuk menggosip tentang Klose. Apalagi dalam pertandingan pukul 21.00 waktu Jerman, jadi pertandingan terakhirnya. Jerman, juara!

[caption id="attachment_347611" align="aligncenter" width="399" caption="Akankah Jerman raih piala dunia? (dok.Facebook Klose)"][/caption]

***

Air cucuran atap jatuhnya ke pelimbahan

Pria kelahiran Polandia ini termasuk beruntung karena dilahirkan dari keluarga atlit. Kalau tetangga saya yang dokter gigi sedih tak karuwan karena kedua anaknya tak ada yang mau mengikuti jejaknya, tampaknya ayah dan ibu Klose lebih beruntung. Bapak si Klose yang juga pemain bola nasional dan ibunya yang juga gabung persekutuan atlet nasional bola tangan, pastilah bangga, anak lanang jadi orang beneran. Apalagi olahragawan seperti mereka, pemain yang memperkuat timnas panser! “Klose, kamu benar anak yang bisa mikul dhuwur mendhem jero, Le.“ Mengangkat nama baik diri, keluarga, negara dan bangsa. Tapi saya pesan, jangan BT kalau anak-anak kembarmu tak ada yang sepertimu. Khalil Gibran selalu mengingatkan manusia bahwa “Anakmu bukan milikmu.“ Jangan paksa mereka untuk menjadi pemain hebat sepertimu, kalau sudah bisa pegang bola, menulis kata bola atau menggambar bola ... sudah bagus. Bagaimana dengan anak-anak Kompasianer? Pasti membanggakan dengan cara mereka masing-masing bukan? Siapa dulu bapak/ibunya ....

Bukan kacang yang lupa kulit

Dilihat dari cara didik pada anak-anaknya, saya ingin memastikan diri saya bahwa Klose adalah tipe orang yang tak akan lupa kulit, tahu cara berbalas budi dan jasmerah. Sebagai keturunan polandia yang lama di jerman, ia masih berbicara dengan bahasa Polandia dengan anak-anak dan istrinya sementara bahasa jerman mereka dapatkan dari sekolah. Mengenalkan anak-anak pada akar budaya yang mengalir pada dirinya, di tengah kepopularitasannya dan dunia jerman yang berbeda. Kebanyakan orang asing yang saya kenal, justru tidak mengenalkan bahasa dan budaya dari nenek moyang. Sudah Jerman 100%. Ini soal pilihan. Saya jadi ingat, mertua lelaki saya yang kelahiran Danzig, yang dahulu adalah wilayah Polandia, akan sangat marah kalau ada orang bilang ia orang Polandia bukan Jerman. Kalau sedang usil, saya memanggil beliau orang Polandia saja.

Karakter ini juga bisa terlihat dari bagaimana ia setia dan mampu membalas budi timnas Jerman yang telah merawat dan membuatnya besar seperti sekarang. Ia memang pernah gonta-ganti main di FC Bayern, SV Bremen, FC 08 Homburg dan Kaiserslautern. Semuanya adalah klub Jerman. Jadi tak ada alasan untuk membuat dia ini lupa daratan.

Ada yang menuding ia pro Nazi atau sombong dua lima karena pernah menolak ajakan timnas Polandia untuk bergabung dengan mereka. Alasannya simpel, dengan paspor dan kehidupan di Jerman yang difasilitasi dengan baik oleh pemerintah dan klub, ia ingin melakukan yang terbaik untuk penyokongnya itu. Wir lieben Deutschland, kami cinta Jerman.

Pertandingan perpisahan dan penghargaan

Kalau tidak salah, setidaknya sudah ada 72 gol ia tendang ke gawang lawan selama ia main bola, atau 16 di antaranya ia persembahkan saat World Cup. Sebuah prestasi mega dahsyat yang hanya dicetak pemain dari Jerman. Ronaldo saja hanya 15. barangkali kalau Thomas Müller benar-benar berkarir panjang dalam sepak bola dan piala dunia, bukan tidak mungkin kalau ia bisa mengumpulkan seperti pendahulunya Jürgen Klinsmann (11 gol) atau Helmut rahn (10 gol). Thomas Müller masih muda, masih banyak kesempatan. Ayo, Thom nanti malam, masukkan gol sebanyak-banyaknya.

Keputusan Klose untuk menjadikan piala dunia di Brasil 2014 sebagai terminal terakhir menggantungkan sepatu itu elegan. Ini mengingatkan saya pada tetangga yang juara dunia German wheel tahun 2013 di California, USA. Perempuan berumur 27 tahun itu bersikeras akan menutup buku karir olahraganya saat di posisi puncak. Yakni saat ia mencapai juara dunia pada olahraga bola besi itu untuk kategori single dan kelompok! Bukan hanya single seperti tahun-tahun sebelumnya. Klose juga sudah mencapai klimaks dari perjalanan karir selama ini bahkan di atas semua pemain Jerman dan dunia sekalipun. Luar biasa.

Akankah Klose mendapat award di akhir permainannya ini? Kalau iya sudah sepantasnya. Dan ini akan jadi hadiah terindah untuk farewell party di lapangan. OK. Kita tunggu saja nanti. Apakah Jerman akan menang? Saya yakin ada kesempatan emas untuk ke sana. Timnas Jerman itu the dream team. Mereka sudah terkenal sebagai tim yang selalu masuk final dan pernah jadi juara dunia. Masing-masing personilnya seperti Thomas Müller, Klose Miroslav, Schweinsteiger, Manuel Neuer, Podolski, Schürrle, Toni Kroos, Boateng, Khadeira dan masih banyak lainnya ... mereka ini masing-masing memiliki talenta dahsyat. Ibaratnya sebuah keluarga, kalau bapak, ibu dan anak-anak kompak pasti akan menuju keluarga bahagia sejahtera lahir batin. Kalau ada satu saja yang mbeling, niscaya akan runtuh. Lihatlah cara mereka bermain melawan Brasil dan berbagi tendang gol.

[caption id="attachment_347612" align="aligncenter" width="512" caption="Begini pernak-pernik pendukung timnas Jerman"]

14052752681467107965
14052752681467107965
[/caption]

Dalam Facebook milik Klose, 5 jam yang lalu ia menuliskan status bahwa hari ini adalah hari yang baik di mana generasi Jerman akan meraih apa yang dicita-citakan. Tim ini juga percaya dengan apa yang dipercayai fans-nya. Jerman pasti mendapat piala. Juara! Saya yakin Jerman menang. Kompasianer lainnya bagaimana? Sudah dulu, ya, saya sudah siap dengan kue pisang busuk, warna-warni asesori Jerman yang serba hitam-merah-kuning dan camilan lain untuk nonton bareng keluarga. Tadi sudah di area public viewing Honberg castle, belum dimulai tapi anak-anak ... minta pulang!(G76)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun