Siang panas. Panaaaas sekali. Puasa dengan cuaca panas, hawanya haus di kerongkongan. Kalau pas dingin, perutnya yang keroncongan. Ha-ha-ha.
Karena mata sudah sepet dengan komputer, saya ganti bekerja di luar rumah. Sambil berkebun, saya mengawasi anak-anak yang sedang bermain.
Tiba-tiba saya ingat, kebun stroberi yang sak uprit belum dipanen. Takut busuuuk. Segera saya minta mereka membantu. Halaaah, anak-anaaaak baru lima menit sudah bosan. Bubaraaaan. Ya, sudah, panen sendirian cepat-cepat takut gosong lama di bawah terik matahari. Tak berapa lama, saya lepas sarung tangan dan membawa 1 kg-an stroberi.
Stroberinya memang sak upil-upil nggak gedhe kayak di supermarket tapi kalau hasil sendiri kok rasanyaaaa.... puas! Dan lagi, stroberi bisa dimanfaatkan untuk menu buka puasa kann.
Pertama, saya pisahkan antara bagian daun hijau dan buah. Yang 600 gram untuk dibuat kue, sisanya untuk jus.
Bahan-bahan jus selalu ada di rumah. Es batu dari mesin kulkas, 500 liter susu dan dua sendok teh gula halus. Mengaduk semuanya dengan stabmixer, beres.
***
Kloter kedua agak lama; membuat kue! Iya, kue stroberi klasik Jerman dengan puding vanila.