Mohon tunggu...
Gaganawati Stegmann
Gaganawati Stegmann Mohon Tunggu... Administrasi - Telah Terbit: “Banyak Cara Menuju Jerman”

Housewife@Germany, founder My Bag is Your Bag, co founder KOTEKA, teacher, a Tripadvisor level 6, awardee 4 awards from Ambassadress of Hungary, H.E.Wening Esthyprobo Fatandari, M.A 2017, General Consul KJRI Frankfurt, Mr. Acep Somantri 2020; Kompasianer of the year 2020.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Mengajak Ibu ke Karimunjawa ....

24 Desember 2015   23:35 Diperbarui: 24 Desember 2015   23:58 435
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sudah hampir genap 10 tahun. Ibu dan bapak juga belum pernah mengunjungi kami. Entah mengapa, paspor mereka tak jadi-jadi. Alasan terkuat saya yakin ... karena Jerman itu jauh, perjalanan yang panjang membutuhkan energi dan waktu yang tidak sebentar. Keinginan untuk menyerahkan kepada agen atau mengurusi sendiri, belum pernah ditempuh. Uang sudah terkirim.....

“Kapan orang tuamu datang?“ Suami saya, entah untuk kesekian kalinya, bertanya.

“Katanya kalau sudah panen kacang ...“ Saya tirukan jawaban yang sama dari mereka. Kami pun terbahak-bahak. Mentertawakan kesedihan dan penantian karena orang tua saya tidak kunjung tiba. Masihkah ada waktu? 

Keyakinan saya, benar kata ibu bahwa Jerman akan sangat ganas pada bapak yang sangat Jawa. Budaya di sini berbeda ... apalagi hawanya. Dingin sekali. Bapak bisa ke toilet seratus kali dalam sehari. Hawa AC di pesawat bisa bikin bapak langsung flu. Bapak memang sudah terbiasa dengan hawa tropis dengan angin-angin saja. Angin alami, bukan buatan. Bapak pun bisa kaget dengan pembawaan orang lokal yang pasti berbeda dengan orang Jawa....

 Ah, ya sudah. Makanya ketika saya mudik, ada keinginan tetap mengajak orang tua, khususnya ibu untuk jalan-jalan.

“Bu, nyang Karimunjawa, yuk ...“ Ingin saya ulangi nostalgia saya, suami dan anak-anak ke sana waktu masih tinggal di Indonesia. Kali itu, ingin bersama ibu. Iya ... piknik sama ibu ke tempat wisata yang murah, meriah tapi indah.

“Emoh, adoh ...“ Ibu menggeleng. Membayangkan Jepara saja sudah jauh. Apalagi pulau Karimunjawa.

“Pakai pesawat, Bu ... mung 200 ewuan.“ Sejak Susi Air membuka jadwal penerbangan ke pulau Karimunjawa di hari-hari tertentu, ke sana tak hanya bisa ditempuh dengan kapal saja tapi juga pesawat udara. Lebih cepat dan harganya tidak begitu mahal.

“Wedi aku ...“ Gelengan ibu membuat saya sedih. Saya pahami ketakutan itu. Selain faktor usia, ibu memang sepertinya takut ketinggian .... Ibu akan menyukai perjalanan berjam-jam dengan transportasi bus. Tanpa AC sekalipun. Untuk pesawat? Ibu akan berpikir seribu kali ....

Padahal lihatlah, buk ... begitu biru langitnya, begitu jernih airnya, begitu indah pemandangan di sana ....

Hmmm ... Kekayaan alam yang ada di pulau ini bisa saja lebih diangkat dan kian mempesona. Syaratnya pemda tak boleh sendiri, penduduk atau masyarakat juga harus ikut cancut taliwanda ... ikut berjuang. Buang sampah jangan sembarangan, jangan rusak terumbu karang untuk alasan ekonomi ... menciptakan ekonomi kreatif untuk wisata setempat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun