Mohon tunggu...
Gaganawati Stegmann
Gaganawati Stegmann Mohon Tunggu... Administrasi - Telah Terbit: “Banyak Cara Menuju Jerman”

Housewife@Germany, founder My Bag is Your Bag, co founder KOTEKA, teacher, a Tripadvisor level 6, awardee 4 awards from Ambassadress of Hungary, H.E.Wening Esthyprobo Fatandari, M.A 2017, General Consul KJRI Frankfurt, Mr. Acep Somantri 2020; Kompasianer of the year 2020.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Artikel Utama

Lima Senjata Orang Jerman Melawan Tas Kresek

23 Februari 2016   16:34 Diperbarui: 23 Februari 2016   19:34 1288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Senjata anti tas kresek"][/caption]Senang sekali mendengar dan melihat Indonesia sudah makin maju. Lagi gencar kampanye anti tas kresek aka kantong plastik. Yang seneng nggak hanya buminya  karena orang sudah mulai ramah, tetapi juga manusianya. Orang jadi irit, hemat nggak perlu buang duit buat beli tas plastik. Nambah-nambahin sampah juga. Budget tas kresek buat tas kremes ...ups!

Sebenarnya, sudah lama sekali Jerman dan negara-negara lainnya memulai ini, menghindari penggunaan tas plastik saat berbelanja. Baik toko maupun pembeli, lebih menyukai bahan yang bisa didaur ulang, recyle, ramah lingkungan bisa diurai tanah dan atau direuse, digunakan kembali. Apalagi kalau minta tas kresek harus bayar mulai 0,10€ (Aldi, Kaufland, Edeka, Lidl, Tedi, Kik ...), meski beberapa toko masih memberikannya secara gratis seperti H & M, Orsay dan C&A.

Berikut adalah senjata orang Jerman untuk melawan tas kresek:

1. Keranjang Rotan

Pertama kali ke Jerman, saya sudah jatuh cintrong sama tas ini. Aduh, kemayu. Membawa keranjangnya kan ditenteng atau dicangklong di tangan. Ladies banget. Nah, suatu hari, saya belanja ke toko roti dan daging dan disapa orang Jerman:

“Wah, kamu sudah pantas jadi orang Jerman“ Hahaha ... nggak mau, saya maunya jadi orang Indonesia yang menyerap kelebihan orang Jerman saja. Nggak mau jadi orang Jerman betulan, haha apa kata duniaaaa?

Hmm, rupanya, membawa keranjang rotan itu sudah menjadi sebuah kebiasaan sejak jaman nenek-kakek orang Jerman. Nggak salah kalau ada orang yang bilang begitu pada saya. Belakangan, mulai dikembangkan tas keranjang dari bahan PVC bermotif cantik dan warna-warni, serta bisa dilipat.

Nilai tradisional keranjang itu selalu muncul pada awal tahun (Januari-Februari), di mana karnaval Fasching/fastnacht/fasnet digelar di seantero Jerman. Ya, karena keranjang biasa ditenteng para Narren, peserta karnaval yang pakai topeng dan baju khusus itu lho. Isinya biasanya permen, makanan, minuman keras, souvenir yang akan dibagi-bagi penonton karnaval. Lucu kalau harus bawa tas kresek kan?

2. Keranjang Lipat

Keranjang ini asyik sekali. Harganya sekitar 1-5€ tergantung ukuran dan kualitasnya. Bahannya dari plastik, sehingga mudah dilap atau dibersihkan. Keranjang juga awet. Kalau betul menggunakannya tidak akan rusak. Kalau terlalu kasar atau keras meletakkan atau mengangkat, cepat rusak karena sistemnya kan click-clack. Tetap hati-hati.

Manfaatnya? Besar! Biasanya orang Jerman akan melipat keranjang persegi panjang itu di bagasi dan membawanya masuk ke toko atau swalayan. Karena di dalam juga ada keranjang yang dijual, biasanya harus ada sticker dari bagian informasi, depan pintu toko bahwa itu dibawa dari rumah. Saat di kasir, harus cepat mengambil barang dari meja kasir dan masuk ke keranjang. Kasihan yang nunggu, antri di belakang. Enaknya, kalau sudah usai belanja, tinggal angkat masuk bagasi lalu di rumah, angkat lagi ke gudang makanan dan kulkas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun