Straßburg (bahasa Jerman) atau Strasbourg (bahasa Perancis), adalah sebuah kota di perbatasan Jerman-Perancis yang berkesan bagi saya, lantaran waktu single sudah ingin sekali kesana tidak kesampaian, dan baru kesampaian ketika tinggal di Jerman.
Kota yang dijadikan sebuah kota situs warisan dunia UNESCO sejak 1988 ini, memang unik. Salah satu peninggalan bersejarah yang terkenal disana adalah sebuah katedral.
Letak kota ini tak jauh amat dari kota tempat kami tinggal. Ya. Saya memang suka berkunjung ke kota perbatasan negara. Kalau perlu, sekali berkunjung, dua-tiga negara terlampaui. Hemat.
[caption id="attachment_278499" align="aligncenter" width="471" caption="Strasbourg,kota yang dilindungi UNESCO"][/caption]
***
Dari Tuttlingen, kami menuju Freiburg baru menyeberang perbatasan hinggasampai ke Strasbourg. Ini dapat ditempuh dengan jalan darat (mobil), kira-kira selama dua jam-an.
Freiburg sendiri adalah sebuah kota yang memiliki keindahan alam. Selain pegunungan, ada danau Titisee. Kota Freiburg juga banyak diserbu mahasiswa untuk menuntut ilmu. Universitas yang punya nama. Tak ada salahnya mampir pula ke kota ini (haha, jadi ingat pertemuan saya dan Kompasianer Abanggetanyo yang gagal, disana).
OK. Sampai sudah kami di Strasbourg, kota yang menurut sejarah memiliki akar bahasa Jerman, namun ditetapkan menjadi wilayah Perancis hingga saat ini. Oh, ya. Kami waktu itu berenam dengan mengendarai mobil mertua. Haha. Lucu, kursi bagian depannya tiga! Merk H-buatan Jepang, lho. Saya duduk di tengah-tengah.
Saat di Indonesia, banyak kawan-kawan yang bercerita bahwa disana banyak berdiri badan komisi Eropa, LSM dan sejenisnya. Ternyata benar, disinilah pusatnya.
Tetapi tentu saja, kami tidak mengunjungi tempat seperti itu. Ini dia yang kami sambangi:
Katedral Straßburg
Peninggalan yang menjadi icon Strasbourg adalah katedral. Ini berdiri sejak abad 12 dan selesai pada tahun 1439. Gereja katolik Roma yang memiliki ketinggian 142 meter dan pernah menjadi gedung tertinggi di dunia pada 1647 – 1874, lalu dikalahkan gereja St. Nikolai di Hamburg, Jerman. Katedral Strasbourg akhirnya hanya menjadi gereja tertinggi keenam sedunia.
[caption id="attachment_278501" align="aligncenter" width="476" caption="Gereja tertinggi keenam didunia"]
Strasbourg sendiri ditemukan pada tahun 12 BC dan disebut pula sebagai imperial city of Strasbourg, Reichsstadt Straßburg atau Ville libre de Strasbourg.
[caption id="attachment_278510" align="aligncenter" width="490" caption="Imperial city of Strasbourg"]
Petite France
Kalau di daerah Konstanz, Jerman ada tempat bernama a little Paris (tempat prostitusi) yang letaknya di pinggir jalan dengan sebuah gambar seperti menara kecil, atau Rumania dengan Bucharestnya yang mengatakan bahwa pusat kotanya mirip a little Paris juga … ternyata Perancis, tepatnya di kota Strasbourg sendiri memiliki wilayah bernama Petite France, a little France.
[caption id="attachment_278512" align="aligncenter" width="470" caption="Kekiri,area perawatan sipilis (PF)"]
Daerah initidak berhubungan dengan sesuatu yang berbau nasionalis atau arsitektur sebuah negeri. Ini adalah daerah yang dialiri sunga Ill, dimana menjadi tempat untuk menyembuhkan orang dengan penyakit sipilis. Itulah sebabnya, di Jerman, orang menyebut penyakit ini dengan sebutan Franzosenkrankheit (penyakit orang Perancis).
Bangunan tua yang unik nan terawat
Paling senang kalau jalan-jalan di sebuah kota yang memiliki banyak sekali peninggalan bersejarah, unik dan terawat.
[caption id="attachment_278513" align="aligncenter" width="452" caption="Turis menikmati alun-alun"]
Strasbourg adalah salah satunya. Kota ini tak henti-hentinya membuat saya menatap bangunannya satu persatu. Decak kagum dan keinginan agar kota tempat kelahiran saya di Semarang juga merawat bangunan tua seperti mereka dan dinikmati banyak orang, timbul-tenggelam.
Saya bukanlah satu-satunya, banyak turis yang jeprat-jepret mengabadikan keindahannya.
Minitram dan tram
Mini tram, klein Bahn atau tourist train adalah salah satu transportasi untuk para turis. Dengan kereta mini ini, para wisatawan bisa dimanja mengelilingi kota Strasbourg. Kereta yang warnanya tak segenjreng Rome Express di Trier, namun lebih ke putih dan abu-abu ini, memiliki jendela yang terbuka. Memperluas pandangan mata menembus keindahan kota. Kalau mau lelah, silahkan jalan kaki.
[caption id="attachment_278517" align="aligncenter" width="467" caption="Beli tiket mini tram"]
Masih banyak milik Strasbourg yang tidak sempat kami kunjungi, seperti masjid Strasbourg atau La Grande Mosquée de Strasbourg, yang memiliki kapasitas 1200 jamaah. Jamaahnya kebanyakan dari Afrika Utara, Maroko. Peletakan batunya tahun 2004 dan dibuka secara resmi pada tahun 2012. Satu dari duapuluh masjid yang berdiri di kota ini, berada di sebelah selatan aliran sungai Ill. Masjid ini menunjukkan toleransi Strasbourg (yang mayoritas Katolik Roma dan kristen protestan) terhadap Islam. Argh, membayangkan agungnya suasana Ramadhan di masjid itu ....
[caption id="attachment_278520" align="aligncenter" width="482" caption="Suvenir dipatok 19-69€,duh!"]
***
Demikian perjalanan saya ke kota yang istimewa, Strasbourg, Perancis. Kota itu seistimewa Magelang dengan Borobudur, yang menjadi salah satu warisan budaya bangsa Indonesia. Sama-sama dilindungi UNESCO alias dunia. Selamat.
[caption id="attachment_278524" align="aligncenter" width="475" caption="World heritage"]
Ow. Karena letaknya yang perbatasan, yakni Perancis dan Jerman … wisatawan bisa menikmati kekayaan alam dan budaya masing-masing yang memiliki ciri khas yang berbeda satu sama lainnya. Kata orang; Jerman terkesan tegas dan Perancis, lebih romantis. Aha, benarkah demikian? Silahkan mengunjungi kedua negara dan bandingkan dengan hati dan pikiran yang jernih.
Salam jalan-jalan. (G76).
Sumber:
1.Pengalaman pribadi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H