Mohon tunggu...
Gaganawati Stegmann
Gaganawati Stegmann Mohon Tunggu... Administrasi - Telah Terbit: “Banyak Cara Menuju Jerman”

Housewife@Germany, founder My Bag is Your Bag, co founder KOTEKA, teacher, a Tripadvisor level 6, awardee 4 awards from Ambassadress of Hungary, H.E.Wening Esthyprobo Fatandari, M.A 2017, General Consul KJRI Frankfurt, Mr. Acep Somantri 2020; Kompasianer of the year 2020.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Kacang Jakarta Lebih Disukai Orang Jerman

20 Mei 2012   20:45 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:02 548
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1337546396403261715

[caption id="attachment_189426" align="aligncenter" width="452" caption="Kacang Jakarta Vs Kacang Wasabi"][/caption]

Tanggal 20 Mei 2012 pukul 18.00 waktu Jerman, tamu baru saja pulang. Sebelumnya keluarga om dan tante memang kami undang untuk Kaffe trinken (red: minum kopi/teh ditemani kue tradisi Jerman pada sore hari).

Kebetulan siang tadi saya panggang kue Apel dan Brownies, pisang goreng coklat keju dan beberapa penganan seperti permen coklat, chips, kacang JAKARTA dan kacang Wasabi sebagai penutup, saya sajikan untuk mereka. Oy, lekker ne.

Ya. Mereka amat gembira berkenalan dengan pisang gorengan saya. Dan, hari ini bukan pertama kali saya mencekoki tamu dengan kacang Jakarta serta kacang Wasabi. Sebelumnya, para tetangga dan teman dekat telah lebih dahulu mencicipinya.

Inilah kesan mereka (10 orang) dalam membandingkan kacang Jakarta dengan kacang Wasabi :

1.Gewürzig (red: berbumbu)

2.Angenehm (red: nyaman di lidah)

3.Besser als Wasabi (red: lebih baik dari kacang Wasabi)

4.Hab schon schärferes gegessen, ist OK (red: sudah pernah makan yang lebih pedas dari kacang Jakarta dan kacang Wasabi)

5.Sehr scharf und nicht so salzig (red: sangat pedas dan tidak asin)

6.Schmeckt echt schön scharf und man bekommt nie genug (red: enak, benar-benar pedas dan bikin ketagihan)

7.Oha, scharf (red: huhah, pedas)

8.Noch, mal … bitte (red: lagi dong)

9.Sehr lekker (red: sangat lezat)

10.Hmm … so wie in Indonesien (red: serasa di Indonesia)

Bahkan saat search di internet soal kacang Jakarta saking penasarannya, tertulis komentar dari Tanzer di http://www.paradisi.de/Health_und_Ernaehrung/Naturkost/Nuesse/Forum/41517.php

Soal Jakarta Nuts - Lecker Nüsse im Teigmantel:

„Ich liebe Nüsse über alles und wünsche mir immer, dass im regal wo die Knabbernüsse stehen mal ein paar mehr Nüsse und unterschiedliche Sorten angeboten werden. Es gibt nämlich extrem viele Nüsse auf der Welt. Von Pittjes gibt es diese Nussmischung "Jakarta Nuts". Das sind nüsse im Teigmantel, die sehr lecker sind. Aber was bitte sind Jakarta Nuts?“ (red:saya amat menyukai kacang-kacangan. Saya selalu jelalatan mencari beragam jenisnya yang bisa saya pilih di rak swalayan. Senangnya saya menemukan sebuah kacang yang amat dahsyat bernama kacang Jakarta. Kacang ini dibalut tepung, rasanya nendang. Sebenarnya, apa sih rahasia kacang Jakarta ini?“

Saya tak yakin apakah kacangyang disediakan perusahaan penyetok makanan ringan dari kota Schwerte, Jerman ini diproduksi sendiri di Jerman atau impor dari tanah air. Yang jelas, bumbu didalamnya sudah tak asing lagi. Saya menduga resepnya asli Indonesia.

Begitulah, hari ini, wadah tempat kacang Jakarta telah habis, wasabi hanya dijumput barang satu dua butir saja. Maklum, kacang wasabi yang pastinya ada campuran wasabi, Meerrettich, senf, kacang, tepung kentang, tepung jagung, minyak sayur, gula, garam, bubuk bawang merah, bubuk bawang putih, aroma, pengembang, pewarna E140, E100, E132, E330 ini memang bisa membuat hidung kepedasan (bukannya lidah atau tenggorokan).

Sedangkan kacang Jakarta diramu dengan bahan kacang, tepung gandum, minyak sayur, gula, tepung jagung, garam, dextrose, kacang kedelai, aroma, bubuk kepiting membuat orang justru tak berhenti mencoba. Ihh … bangganya.

Sebagai orang Indonesia yang terbiasa makan dengan sambal, kacang Jakarta ini is OK lah tak pedas … bisa dikecap di lidah tapi wasabi? Waahh serasa sandal mampir ke hidung, plakkkkk! Anyway, dibandingkan dengan makanan Jerman yang biasanya tidak dengan bumbu yang pedas atau tanpa cabai, kacang Jakarta memang dahsyat menggoyang lidah orang Jerman! Wow, bangganya bahwa mereka lebih condong menyukai kacang Jakarta ketimbang kacang Wasabi. Wanna try? Huahhhhhhhh. Zzzzzzz.(G76).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun