Mohon tunggu...
Gaganawati Stegmann
Gaganawati Stegmann Mohon Tunggu... Administrasi - Telah Terbit: “Banyak Cara Menuju Jerman”

Housewife@Germany, founder My Bag is Your Bag, co founder KOTEKA, teacher, a Tripadvisor level 6, awardee 4 awards from Ambassadress of Hungary, H.E.Wening Esthyprobo Fatandari, M.A 2017, General Consul KJRI Frankfurt, Mr. Acep Somantri 2020; Kompasianer of the year 2020.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Gebrak Jerman dalam Semalam dengan Enam Tarian Indonesia

19 Januari 2016   21:12 Diperbarui: 19 Januari 2016   21:23 399
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menari, itu adalah salah satu hobi yang saya miliki. Memulainya di taman kanak-kanak. Iya, tarian pertama ... menari kelinciiiiiii.

Oh ... Masih ingat sekali pelajaran rutin seminggu sekali di sekolah sampai SMA. Ekstrakurikuler tari. Pementasannya yang dipilih oleh guru tari, bau kosmetik dan pernak-pernik pakaian yang unik. Arghhhhhh ... seruuuu.

Tak disangka bahwa suatu hari, pementasan tari saya sampai ke luar negeri. Negeri pertama, Philipina! Sampai kemudian tarian yang dikuasai, punya nasib dipamerkan di Philipina lagi, lalu Jepang, Nepal, Denmark, Perancis, Jerman dan Spanyol. Itu pada acara-acara internasional yang saya datangi.

Nama saya Gaganawati Dyah Panca Harsanti. Panggilannya Gana. Saya memang bukan penari asli, maksudnya bukan profesional. Jadi beda yaaaa, gerakannya nggak seluwes mereka yang penari asli. Jangan diejek. Saya seneng aja menari. Asal gerakan dan musiknya pas, jalaaan.

Dan ketika berada di Jerman, di tahun ke-10, keinginan saya muncul “Saya ingin menarikan semua tarian yang saya bisa dan dipamerkan kepada penduduk Jerman.“ Kira-kira 10 an lah. Tapinya saya lupa; manusia berusaha, tetap ada batasnya. Rupanya hanya 5 tarian yang bisa saya pentaskan di gawe yang saya gagas “Indonesien Paradise der 1.000 Inseln II“ (Indonesia, negeri 1000 pulau) dan wadohhhh ... badan saya tiga hari sesudahnya, pegal-pegaaaal. Hohoooo ...

 

Tarian apa sajakah itu?

1. Tari Bajidor Kahot - Sunda

Mula-mula ... Bajidor Kahot. Tari Jaipong orang Sunda ini baru saja saya pelajari 3 bulan yang lalu. Biasa, lewat youtube karena di Jerman sanggar tari nggak adalah yaaa. Pernah dengar dari Helena Pfau kalau di Stuttgart ada. Milik penari keraton Yogya yang sekarang tinggal di sana. Walah, butuh satu jaman nyetir untuk ke sana atau dua jam naik kereta!

Saya memang memilih jalur ngintip youtube. Mulai dari bersih-bersih, rapi-rapi, masak sampai setrika ... telinga dan mata saya tak lepas dari ipad yang memutar kanal itu. Terima kasih kepada para penari Bajidor Kahot yang mengupload videonya. Pelajaran tari gratis. Saya pun menarikannya di panggung sempit ukuran 2 x 1 meter minggu lalu. Kata suami saya, “Kamu step sambil karate, ya?“ Hahaha ... pak. Betul ... gerakan tari Jaipong banyak dikombinasikan dengan seni bela diri pencak silat. Ritme dan musiknya juga lebih cepat.

2. Tari Kelinci – Jawa Tengah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun