Mohon tunggu...
Gaganawati Stegmann
Gaganawati Stegmann Mohon Tunggu... Administrasi - Telah Terbit: “Banyak Cara Menuju Jerman”

Housewife@Germany, founder My Bag is Your Bag, co founder KOTEKA, teacher, a Tripadvisor level 6, awardee 4 awards from Ambassadress of Hungary, H.E.Wening Esthyprobo Fatandari, M.A 2017, General Consul KJRI Frankfurt, Mr. Acep Somantri 2020; Kompasianer of the year 2020.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Angela Merkel 'Disunting' Donald Duck

30 Oktober 2012   08:20 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:13 488
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Warisan biasanya merupakan sesuatu yang ditinggalkan generasi lama kepada generasi baru, dari sebuah bangsa kepada warganegaranya, atau dari orang tua kepada anak-anaknya. Ada yang berwujud harta benda, seni budaya, bahkan hutang!

Warisan dari almarhum Opa buyut (jika masih hidup kini berumur 101 tahun) kepada mertua lelaki (73 tahun), berlanjut kepada suami (43 tahun) dan seterusnya kepada saya dan anak-anak kami (12,5, 6,5 dan 4) bukan berwujud harta melainkan komik Donald Duck. Donald Duck??? Apa yang istimewa dari Donald Duck? Mengapa pula Angela Merkel masuk dalam tokoh komik Donald Duck?

[caption id="attachment_220756" align="aligncenter" width="477" caption="Angela Merkel masuk komik DD (dok.Mercuri online)"][/caption]

***

Waktu kecil, ayah sering membelikan beberapa buku cerita rakyat Indonesia jika ada rejeki lebih. Demi memenuhi hasrat ingin tahu akan buku dan komik lain, saya meminjam dari perpustakaan kampung. Mulai dari majalah Ananda, si Kuncung, Bobo, Ceria sampai komik si Buta dari Gua Hantu, Candy-candy, Petruk-Gareng, Doraemon dan tentu Donald Duck.

Saat menikah, suami berbagi komik koleksinya kepada saya dan sekarang menjadi milik anak-anak.Heran, ternyata mereka menikmati sekali komik DD ini. Jika mengamati mereka meneliti detil gambar dan alur ceritanya dengan seksama membuat saya geli sendiri.

Mengapa sih banyak orang sedunia (pria-wanita, tua-muda) menyukai Donald Duck?

[caption id="attachment_220758" align="aligncenter" width="595" caption="DD cs dan salju pertama di bulan Oktober 2012"]

135158509126040682
135158509126040682
[/caption]

Tokoh komik itu bernama kecil, Don

Donald Fauntleroy Duck atau biasa dipanggil Donald Duck atau Don ini memang tokoh terpopuler dari Disney yang temperamental, antik dan selalu ingin seperti Mickey Mouse. Untung saja Don punya pawang, siapa lagi kalau bukan Daisy Duck. Kedua pamannya Ludwig Von Drake dan Scrooge McDuck (Onkel Dagobert atau paman Gober?) menambah kehidupannya semakin menggemaskan. Apalagi dengan kehadiran ketiga keponakan yang kita kenal dengan Kwak-Kwik-Kwek (penamaan di Indonesia) alias Huey, Dewey, and Louie (julukan di Inggris) atau Tick, Trick dan Track (sebutan di Jerman).

Awalnya DD muncul pada tanggal 9 Juni 1934 lewat 'The Wise Little Hen'. Pengisi suara Don sekarang ini adalah artis Disney bernama Tony Anselmo.

Sosok Donald Duck terbilang simple. Bebek Peking ini hanya memakai baju sederhana layaknya pelayar dan bertopi (namun tanpa celana sama sekali). Ups ….

Kisahnya sendiri tak hanya masuk komik tapi juga merambah TV tahun 1987-1990. Wah masih ingat nonton bareng sekeluarga di ruang tamu yang sempit. Hiks.

Diceritakan bahwa Don tinggal di Duckburg, Calisota USA. Kapalnya bertitel the Miss Daisy, ada di Disneyland-ToonTown. Kecintaannya pada kekasih tak kalah hebatnya dengan pembangunan Taj Mahal.

Donald Duck di Jerman

Donald Duck tak hanya terkenal di Amerika Serikat atau Indonesia. Di Jerman, Don berhasil menggaet fansnya untuk mencatatkan penjualan kira-kira 250,000 kopi tiap minggunya.

Komik DD di Jerman biasa disebut LTB alias Lustige Taschenbücher (red: buku saku yang lucu). Spesifikasinya macam-macam, mulai spesial, Enten edition (edisi bebek), Maus edition (edisi tikus), edisi natal, edisi paskah, edisi musim panas, edisi eksklusif, edisi premium, edisi mini pocket, edisi collection, edisi ekstra, edisi fantasy, edisi luar biasa, edisi berbahasa Inggris dan edisi Donald Duck and Co.

Komik edisi Medaillenjagd (berburu medali olimpiade 2012) dikenai 8,50 euro. Harga edisi spesial 65 tahun DD terbitan 1999 misalnya dipatok 14,80 DM (13 euro?). Lalu 4,50 euro untuk mini pocketnya dan 6,95 euro untuk edisi berbahasa Inggris. Untuk yang terbitan klasik biasa hanya dihargai kira-kira 6,20 DM atau 5 Euroan atau paling murah 1 Euro di pasar loak.

Ukuran komik adalah buku saku. Edisi spesial biasanya lebih tebal 2-3 kali dari biasanya atau bahkan berukuran A4. Edisi klasik (100 halaman) biasanya berwarna hitam putih dengan sesekali diselipi warna (kabarnya ini mahal kalau dijual karena sudah langka). Sedangkan yang edisi transisi (200-an halaman) makin banyak halaman berwarnanya, yang paling modern (200-500 halaman) selalu berpulas pelangi.

Memang komik DD dalam bahasa Jerman dimuati banyak filosofi dan terkesan sophisticated. Mulai dari kesusasteraan Jerman, kalimat dengan gramatik yang komplek. Ini yang menarik.

Presiden D.O.N.A.L.D kependekan dari "German Organization for Non-commercial Followers of Pure Donaldism, Christian Pfeiler menegaskan bahwa DD ini meroket di Jerman karena hampir setiap orang bisa mengenalnya. Ada kekuatan dan kelemahan yang ada padanya. Ini membuat Don bisa meneruskan filosofi kepada rakyat Jerman baik dari anak-anak hingga lansia.

Kemudian negeri sosis ini tak perlu khawatir dengan serangan mega si DD ini karena anak-anak telah sejak dini dipagari komik dari cerita asli Jerman sendiri seperti Bibi Blocksberg, Pippi Langstrumpf (cerita kolaborasi penulis Swedia, Astrid dan negara Jerman) mulai yang bisa dibaca (buku, komik, majalah), didengar (CD) sampai audiovisual (DVD, bioskop). Jadi ketika mereka menggilai Tinker Bell (dan produk Disney sejenis lainnya), The Simpson atau Dora, anak-anak tak akan pernah meninggalkan cerita rakyat sendiri sehingga negara tak perlu khawatir bangsanya kehilangan identitas. Seimbanglah.

Menurut pengamatan saya, hanya segelintir anak-anak remaja saja yang mulai menyukai komik manga Jepang dan buatan asing lainnya koleksi perpustakaan kota.

Angela Merkel disunting Donald Duck

Angela Merkel layaknya seorang ibu dalam sebuah keluarga, dimana yang berperan sebagai ayah adalah Prime Ministernya.

Ibu yang powerful ini boleh jadi bangga menjadi politikus wanita pertama yang dimasukkan dalam figur majalah Micky Maus tahun 2012. Belakangan walikota Berlins Klaus Wowereit dari partai SPD juga masuk kartun ini. Apa alasan perusahaan DD di Jerman lewat gebrakan tersebut?

Dikisahkan bahwa alur cerita Donald Duck ini adalah sebuah tur ke Jerman. Keluarga bebek mencari harta karun Gräfin Tarn dan Tuxis, mulai dari Berlin menuju Hamburg hingga München, yang hanya 3 jam dengan mobil dari rumah kami. Kota terakhir dalam tur ini adalah Berlin lagi.

Schatz suche alias berburu harta karun sendiri di jaman modern terkenal dengan julukannya Geocaching yang biasanya pencarian dibantu dengan GPS dan titik koordinat.

Tak jelas apakah mereka berhasil menemukannya atau tidak, yang jelas cross cultural understanding terlihat jelas disana. Seekor bebek Amerika yang mencoba Currywurst (red: potongan sosis bersaos kuning kari rasa pedas) membuat pompa hydran rusak untuk meredakan rasa kebakaran di kerongkongannya.

Ada yang lain dari penampilan DD. Baju pelaut yang dikenakannya tak berpulas biru tapi hitam dengan dua kancing besar dibagian dada. Mengapa ?

Alles gute, Bundeskanslerin! Selamatsemoga sukses.

***

[caption id="attachment_220757" align="aligncenter" width="311" caption="Salah satu pewaris komik Donald Duck"]

1351584920956383211
1351584920956383211
[/caption]

Itulah profil Donald Duck dan perjalanan go internasionalnya (berikut terobosan tergres tahun ini). Menjajah negara mana saja, mencolek tokoh terpenting sebuah negara.

Ya. Suami saya boleh bangga bahwa kami berempat menikmati koleksinya (yang juga ia dapat dari dua generasi sebelumnya). Donald Duck itu memang legenda yang dahsyat, tak lekang oleh jaman bahkan semakin menemukan inovasi baru dalam menyedot pembacanya.

Hmmm … Lelaki belahan jiwa saya itu berujar bahwa ia senang mewariskan komik DD itu kepada saya lalu diteruskan kepada anak-anak. Ia tak sedih tidak bisa meninggalkan harta benda seperti halnya sebuah perusahaan. Tambahnya lagi, buat apa meninggalkan sebuah perusahaan? Menurut pengamatannya, ada sebuah mitos tentang perusahaan atas pengalaman orang-orang yang dikenalnya; generasi pertama sebagai pendiri, generasi kedua yang akan menjalankan dan menikmati dan generasi ketiga biasanya terlena dan menghancurkan perusahaan. Nah … untung dia tidak punya.

Eh, tapi, Pak … kamu mewariskan komik? OK deh … Saya juga tak perlu rendah diri tak bisa mewariskan komik-komik asli Indonesia yang klasik atau modern karena saya rasa saya juga akan mewarisi anak-anak dengan pendidikan yang tak kalah hebatnya dari ajaran sebuah komik, yakni mendidik mereka untuk jadi anak yang ber-Tuhan, taat orang tua, PD, jujur, ramah, tertib dan rajin. Bukankah itu kira-kira tugas penting seorang ibu, mencekoki anak dengan karakter bagus untuk bekal yang bisa dibawa saat mati? (G76).

Sumber:

1.Pengalaman pribadi

2.http://en.wikipedia.org/wiki/Donald_Duck

3.http://www.disneymouselinks.com/donald-duck.aspx

4.http://www.merkur-online.de/nachrichten/politik/angela-merkel-wird-comic-kanzlerin-donald-duck-zr-2473367.html

5.http://www.welt.de/regionales/berlin/article108808491/Die-Ducks-in-Deutschland.html

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun