Mohon tunggu...
Gaganawati Stegmann
Gaganawati Stegmann Mohon Tunggu... Administrasi - Telah Terbit: “Banyak Cara Menuju Jerman”

Housewife@Germany, founder My Bag is Your Bag, co founder KOTEKA, teacher, a Tripadvisor level 6, awardee 4 awards from Ambassadress of Hungary, H.E.Wening Esthyprobo Fatandari, M.A 2017, General Consul KJRI Frankfurt, Mr. Acep Somantri 2020; Kompasianer of the year 2020.

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Senangnya Disapa Ganjar Lewat Zoom di Hannover

9 Februari 2024   02:54 Diperbarui: 9 Februari 2024   15:48 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pasca terselenggaranya acara DGP Jerman dan DIG Rhein - Main.e.V di Eschborn, Jerman pada tanggal 2 Desember 2023 dan acara "Tiga Jari, Tiga Generasi" oleh Konsolidasi Relawan Ganjar Pranowo - Mahfud MD di Almere, Belanda, Ketua DGP Jerman Utara, Magdalena Broering mengorganisir event di Hannover pada hari Sabtu, 3 Februari 2024. Setiap peserta mendapatkan kaos gratis untuk mendukung paslon nomor 3. 

Beberapa tamu tampak mengenakan jaket warna army "Top Gan" ala Ganjar-Mahfud dalam debat paslon, di mana tertera emblem bordiran dengan kata "Sat-set, Tas-tes", Tactical Bomber Division, Kuliah gratis  anak prajurit Bayangkara, Geopolitik, modernisasi pertahanan sakti, nomor 3, bendera merah-putih. Usai acara, 3 jaket dari para tamu agung menjadi hadiah give away untuk peserta.

Acara berlangsung meriah dan panjang

Acara tersebut dihadiri 100 orang di antaranya para diaspora, 3  tamu istimewa seperti ibu Irjen. Polisi (purnawirawan) Dr. Juansih, SH., M.Hum, bapak Ir. Tedi Supriadi (ketum Siber Ganjar Mahfud/pembina Ganjarist pusat), bapak Trigo Neo Starden (konsultan internasional senior, pengacara maritim dan wartawan)  dan beberapa warga Jerman. Lokasi acara di gedung Saal Godehard, Posthornstr. 22 berdekatan dengan sebuah gereja tua.

Dimulai pada pukul 12.00, dibuka oleh MC ibu Henny Sudrajat disambung kata sambutan ketua panitia, sapaan ketua umum DGP dan doa bersama. Suasana semakin hangat dan gemuruh di dada saat hadirin menyanyikan lagu "Indonesia Raya", "Padamu Negeri" dan lagu "Gue Ganjar lu Ganjar" bersama-sama. Grup Toffi Band dari Hamburg begitu memesona dengan lagu-lagu dari tanah air. 

Begitu pula tarian dari berbagai daerah, dimulai dengan tari Golek Manis dari Solo, Jawa Tengah sebagai pembuka oleh Gana Stegmann, tari Jaipong dari Jawa Barat oleh Hadiati, tari Selayang Pandang dari Lampung oleh Widia dan Amel, tari Srikandi dari Sunda, Jawa Barat oleh Gana Stegmann, tari Joget Bumbung dari Bali oleh ibu Made, tari Dayak oleh ibu Lia, tari Manokrawa dari Bali oleh Gana Stegmann, tari Poco-poco oleh seluruh diaspora dan diakhiri dengan tari Yapong dari Yogyakarta oleh Gana Stegmann, semakin menggugah semangat persatuan bhinneka tunggal ika.

Dangdut, salah satu genre musik di Indonesia yang digandrungi banyak orangpun tidak ketinggalan. Hadirin diajak bergoyang oleh mbak Hadiati dari Amsterdam.

Angklung menjadi musik asli ala Indonesia yang menggaung di segala penjuru ruangan dan dinikmati dengan hati. Apalagi ketika para hadirin diajak untuk memainkannya, ruangan makin memendarkan suasana keindonesiaan yang sangat meriah. Memindahkan Indonesia dalam sehari bisa terjadi, walau Indonesia sedang krisis demokrasi.

Tamu agung; pak Trigo, pak Tedi, bu Irjen Juniasih (dok. St. Asia - DGP Jerman Utara)
Tamu agung; pak Trigo, pak Tedi, bu Irjen Juniasih (dok. St. Asia - DGP Jerman Utara)

Pendukung acara (dok. DGP Jerman Utara)
Pendukung acara (dok. DGP Jerman Utara)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun