Maurinta. Nama ini sudah nggak asing bagiku. Kompasianer bermata biru!
Aku ingat banget, duluuuu sekali sebelum aku kuliah, dia mengirim pesan ingin berkenalan denganku. Waktu itu, asli aku bingung banget. Bagaimana mungkin gadis bersuara merdu itu bisa rajin menulis buku? Kubayangkan bagaimana ia meraba keyboard laptopnya. Kubayangkan bagaimana ia membaca hasil tulisannya. Pasti bukan kinerja yang mudah. Kalau dia saja bisa, kita yang diciptakan dengan anugerah panca indra yang ada, belum tentu bisa seperti dia. Ngilu.
Tahun berlalu.
Maurinta pernah curhat bahwa dia pengen punya brand fashion sendiri. Konsepnya modeling inklusif. Menurutnya selama ini berdasarkan pengelaman, orang yang berkebutuhan khusus apa lagi yang tidak bisa melihat, tidak punya banyak kesempatan menjadi model. Dibandingkan dengan teman-teman yang tuli atau autis, sudah ada wadahnya. Sayang, tuna netra belum beruntung. Maurinta ingin mendapat desainer sebagai partner kerjanya. Sungguh mimpi yang luar biasa. Gapai bintang di langit, Maurinta!!!
Tahun ini, tepatnya beberapa minggu yang lalu, dia mengirim pesan pribadi, mengabarkan niatnya untuk acara bedah buku. Aku senangnya bukan kepalang. Aku kejar dia dengan pesan-pesan berantai. Kita promosikan acara ini di Kompasiana lewat Koteka. Komunitas Traveler Kompasiana memang pernah heboh menggebrak dengan acara Kotekatalk, perbincangan online lewat zoom yang dulu selama 130 kali disponsori 90% oleh mas Ony Jamhari yang CEO SGPP di Bogor. Nggak terasa sampai Sabtu kemaren itu kan sudah ada 136 kali. Tapinya, Maurinta minta hari Rabu. Hari yang bukan biasa untuk Koteka. Maklum, karena numpang, bisanya hari Sabtu. Ini bagus karena aku bisa punya banyak waktu mengerjakan tugas untuk menyelenggarakan zoom dari A-Z. Banyak lho, mulai dari cari narsum sampai endingnya, mengedit rekamannya. Aduhhh kalau dihitung gajinya banyak, tuh. Untung ini dedikasi, jadinya, dilakukan dengan cintah. Eaaaa.
Flyer segera aku bikin malam-malam seusai makan malam. Karena beda waktu aku bingung tanya-tanya. Kalau aku masih bangun, dia sudah bobok. Tepok jidat. Begini, nih kalau bumi itu bulat. Aku ada di atas, kalian ada di bawah. Begitu sebaliknya. Ya sudah, aku hunting sendiri di internet. Cut sana-sini. Akhirnya, flyer -pun jadi. Aku kirim ke Maurinta. Senang bahwa nggak banyak koreksi.
Misi Maurinta mengajak Koteka adalah silaturahim, selain memperkenalkan buku "Temporary Papa." Momen bahagia yang ingin ia bagi bersama. Pasti indah, seindah matamu...
Lantas, hari cepat sekali meraih tanggal acara, 26 Juli 2023. Maurinta baru memberikan link di hari H. Aku juga lupa nanya lagi ketika aku pernah tanya tapi publishing company belum membagikannya. Maklum, kerja 8 jam sehari dan urusan keluarga membuatku cepat alpa. Haha.
Untuk dik Kamil dari Kompasiana lewat WA bertanya, kalau enggak aku nggak ngejar Maurinta. Yang dikejar nggak jawab, aku ikut bingung karena waktu itu aku harus kerja. Repot. Di wall FB Maurinta, aku temukan link.
Segera kubagi di semua WA yang kutahu merupakan kandidat dari zoom di Kompasiana. Termasuk nomor-nomor pelanggan zoom Koteka yang setia seperti Eka dan Bahrudin di Banjarmasin, pak Suharyadi di Bandung, Farisa di Aceh, mbak Siti di Bonn. Kesetiaan memang nggak dibatasi usia, waktu dan jarak. Ini adalah anugerah luar biasa pada diri manusia. Kalian termasuk orang setia, nggak? Eh.
