Karena Utami belum pernah ikut, seminggu sebelum dia jadi narsum, aku undang dia buat ikutan di Kotekatalk-133 tentang Idul Adha di Aceh. Dia nggak menyalakan video, hanya mendengarkan dan mengamati kami. Itu jadi gambaran, kalau dia jadi narsum nanti mirip-mirip gitu deh, kronologis acaranya.
Flyer sudah kubuat. Sebelum aku tayangkan di TEMU berikut artikelnya, aku kirim ke dia untuk koreksi. Bisa tambal-sulam gitu, deh. Flyer acara sebenarnya bukan hanya untuk undangan calon peserta tetapi juga personal branding dari semua yang terlibat; komunitas, narasumber, moderator.
Jadinya, aku biasa mencuri eh meminjam eh mencari desain gratisan, aku padu padan sendiri antara background motif dan tema. Potongan foto biasa aku bikin dengan Picarts. Belakangan, karena keluargaku lagi seneng kirim-kiriman sticker dari mengeklik gambar di folder lantar ditekan lalu kopi-paste, potongannya berbingkai putih. Lebih cepat dan bagusan, ah. Kalau Picarts potongnya bisa otomatis tapi harus diedit lagi supaya halus. Pakai lammmaaa. Sebel.
Untungnya waktu flyer aku kirim ke Utami, semua sudah betul, nggak perlu diubah dan foto serta desain yang dipilih memuaskan. Alhamdulillah. Kerjaanku banyak, aku kerja, kuliah dan punya keluarga. Mengorbankan waktu terlalu lama untuk hal yang sebenarnya bisa dipermudah-dipercepat, pasti harus segera dihapus. Wkwk.
Hari berganti. Begitu hari H, 8 Juli 2023, Utami sudah kuminta siap 5 menit sebelum acara. Kayak Napoleon aja. Aku pengen supaya kami bisa ketemuan sebentar untuk cek video dan suara. Kami belum pernah ketemu, supaya es-nya mencairrrr. Haha, aku kan orangnya hangat dan rameeee.
Acara berlangsung hanya 35 menit. Dasar zoom gratisan, aku deg-degaaaaannn. Ngeri-ngeri sedap begitulah. Begini kalau komunitas belum kaya. Alhamdulillah acara berlangsung lancar. Rejeki anak manis.
Zoom kelar. Aku rekam zoom supaya ada dokumentasi. Biasanya aku edit, baru aku upload di youtube komunitas. Sayangnya, pakai lamaaa.
Foto-foto dokumentasi aku kirimkan pada Utami. Ucapan terima kasih segera kutulis di WA. Aku berharap bahwa apa yang dia bagi kepada kami yang hadir, menjadi wawasan dan energi positif. Aih, aku suka banget waktu dia menjadi dubber film Korea atau Jepang aku lupa. Gemes. Betul juga, menurutnya, suara khas seseorang yang natural nggak dibuat-buat alias apa adanya itu biasanya dicari pencari talent.
Done.