Sebuah whatsapp dari mbak Muthiah terbaca. Ia menanyakan kebenaran berita yang aku sebarkan di beberapa group WA. Aku memang berharap siapa saja yang kenal dengan mas Diaz dan tinggal di dekat tempat disemayamkan atau dimakamkannya, bisa hadir.
Rabu, 3 Mei 2023....
Ada info update dari mbak Dhien. Saat itu, istrinya baru saja mendarat di Aceh. Benar bahwa ada rencana jenazah akan dibawa ke Jakarta pukul 11.00 dan disemayamkan di Ciledug. Mas Diaz adalah PNS yang menggerakkan program perumahan nasional di sana. Untuk itu kantor kementrian PUPR yang membawahinya akan menyerahterimakan jenazah dari instansi ke keluarga. Pukul 16.00 rencana jenazah akan diberangkatkan ke Tasikmalaya, untuk dimakamkan di sana.
Ednadus dan Nurul memberikan berita update di group WA Koteka offline. Beberapa foto dibidik. Ah, manusia memang umurnya pendek. Ini peringatan bagi kita semua, kematian bisa datang kapan saja, di mana saja.
Beberapa teman-teman Kompasianer yang akan ke sana, ketinggalan. Seperti diketahui, pemakaman di tanah air kebanyakan dipercepat. Di Jerman biasanya lama, jadi mungkin ada waktu bagi yang ingin melayat untuk mengatur perjalanan menuju pemakaman.
Kompasianer, itu pengalamanku mengatur acara melayat salah satu Kompasianer yang kopdar dua kali dalam hidup denganku. Pertama kali waktu aku bikin acara nongkrong mempromosikan buku "I'm happy to be 40" di markas besar Kompasiana di Jakarta dan waktu Koteka mengadakan acara pameran foto dan kartu pos di lobi UPGRIS Semarang.
Baiklah, terima kasih untuk semua yang datang dan atau mendoakan almarhum, ya. Semoga kesehatan dan pahal setimpal. (G76)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H