Mohon tunggu...
Gaganawati Stegmann
Gaganawati Stegmann Mohon Tunggu... Administrasi - Telah Terbit: “Banyak Cara Menuju Jerman”

Housewife@Germany, founder My Bag is Your Bag, co founder KOTEKA, teacher, a Tripadvisor level 6, awardee 4 awards from Ambassadress of Hungary, H.E.Wening Esthyprobo Fatandari, M.A 2017, General Consul KJRI Frankfurt, Mr. Acep Somantri 2020; Kompasianer of the year 2020.

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

7 Tips Traveling Sendirian ke Luar Negeri

3 November 2021   05:11 Diperbarui: 3 November 2021   17:51 1109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi solo travelling.| Sumber: Shutterstock via Kompas.com

Perbincangan singkat tadi membuat saya ingin berbagi tips di sini. Mula-mula, saya memulai solo travel pada umur 18 tahun. Waktu itu pasti banyak kesalahan dan pengalaman buruk yang saya alami. Mulai dari kehilangan barang sampai uang hilang. Justru itu menjadi pelajaran berharga supaya lain kali nggak kejadian lagi.

Apa saja hal yang harus diperhatikan bagi kita perempuan, ketika memutuskan diri untuk travel sendirian?

Pertama, pilih tempat destinasi yang aman. Bulan Agustus lalu, sengaja saya pilih Norwegia karena masih daerah EU. Negara itu bisa dicapai dalam 5 jam dari Swiss (melalui Zuerich-Amsterdam 2 jam, transit 1 jam dan Amsterdam-Oslo 2 jam). 

Mengapa bandara Zuerich? Sebab lebih dekat ketimbang bandara Stuttgart atau Frankfurt, saya tinggal di perbatasan Jerman-Swiss. Keamanan negara Viking dijamin karena label zona hijau yang disematkan Robert Koch Institute, berkenaan dengan situasi aktual pandemi. 

Artinya, saya boleh keluar-masuk ke sana tanpa karantina, tanpa PCR test dan bebas menggunakan sertifikat digital Jerman yang berlaku di EU. Keamanan kedua, karena logika saya berputar, negara modern pasti kriminalitasnya nggak setinggi di daerah yang ekonominya terpuruk. 

Tapi betul, lho, lima hari di Oslo, saya nggak liat kriminalitas terjadi di kota yang nggak tidur itu. Saya juga nggak mengalami kekerasan atau pengalaman buruk malam-malam sendirian sampai pukul 22.00.

Mengapa saya tidak sampai pukul 00.00? Karena saya biasanya cepet ngantuk dan langsung ke pulau kapuk, alias kembali ke hotel. Padahal kalau di Jerman malah saya takut, tuh, malam-malam sendiri.

Kedua, pilih tiket murah. Rencana saya terbang baru Jumat, Sabtu berdiskusi dengan suami. Minggu baru kami putuskan. Hari Seninnya beli tiket, Selasanya terbang. Rencana dadakan ini mengasyikkan karena saya nggak stres dengan packing tas. 

Biasanya kalau saya sudah tahu jauh hari akan pergi, tasnya sudah siap sejak lama. Hahaha. Oh, ya, pernah dengar yang namanya tiket last minute? Ini juga rekomendasi bagus buat kita. 

Setelah tahu negara mana yang akan dan atau bisa dituju (berkenaan dengan visa dan bea), kita bisa beli tiket murah. Ngiler, lho, harganya cuma di bawah 100 euro atau kira-kira 1,5 juta rupiah untuk PP. Bahkan ada yang hanya 10, 20, 30 euro saja. 

Ketiga, jangan lupa bawa smartphone (charger dan baterainya). Kalau zaman dulu orang travel bawa-bawa peta, sekarang ini kita cuma butuh smartphone untuk mengetahu ke mana harus mencapai tempat tujuan (must visit dll). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun