Mengecek akun pribadi, terperanjat. Yaolooohhh, posting terakhir 1 bulan yang lalu. Baru sadar kalau rajin posting di Kompasiana tapi akun komunitas. Tiap minggu nulis tapi milik sendiri terbengkalai. Mau pingsan, deh. Wkwkwk.
Ya udah, di sela-sela bikin PR dan tugas kantor, saya coba bagi pengalaman saya menjadi siswa "Kelas Tablet."
Eh, apaan itu kelas tablet? Bukan kelas yang minum tablet tiap hari, bukaaaan. Ini kelas percobaan di kampus kami di mana hanya kelas-kelas tertentu yang dibagi Ipad 10.2 dengan IOS 15,1. secara gratis.
What? Gratis??? Bukannya satu Ipad harganya 326,59 euro (harga diskon karena borong, harga sebenarnya lebih mahal) atau 5 jutaan rupiah?
Yaaa namanya Jerman kaya, pajak pendapatan per orangnya 30%. Uang nggak hanya dibuang dijalan buat jalan tol saja, tapi juga untuk program pendidikan. Maju!
Baiklah, supaya pada nggak penasaran, akan saya ceritakan dengan singkat. Ini bukan hoax, ya. Wkwkwk.
Pembagian Ipad 10.2
Selasa pagi. Itu hari pertama di tiap minggu saya harus ke sekolah. Hari lainnya Rabu dan Jumat. Sisa hari lainnya, kerja. Huhuuu ... paling seneng mendengar hari Sabtu dan hari Minggu.
Yailah, umurnya berapa disuruh sekolah lagi. Jerman memang sadis. Kalau teman-teman bawa anak-anak ke Jerman, mereka akan diturunkan kelasnya juga. Misalnya kelas 1 SD jadi TK, kelas 5 jadi 4 dan seterusnya. Yang S1 bisa saja jadi SMA, begitu pula S2 bisa jadi S1 bahkan SMA. Kecuali jurusan kedokteran dan jurusan lain yang dibutuhkan Jerman karena kekurangan, silakan memble. Kejjjjaaam, kaaan.
Yah, nyerah.